Huawei Dorong Evolusi Jaringan Optik ke AI Optical Network (AI ON) di Era AI

- Redaksi

Jumat, 7 Maret 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Bob Chen, President of Huawei Optical Business Product Line, proposing the

Bob Chen, President of Huawei Optical Business Product Line, proposing the "5A" criteria for next-generation optical networks

Barcelona, Mevin.ID – Pada ajang Mobile World Congress (MWC) Barcelona 2025, Bob Chen, President Huawei Optical Business Product Line, menyerukan evolusi jaringan optik menuju AI Optical Network (AI ON) untuk mendukung era kecerdasan buatan (AI).

Transformasi ini menghadirkan konektivitas bermutu tinggi dengan fitur 5A (Awareness, Always On Demand, Assurance, Autonomous O&M, dan AI Native), yang menjadi fondasi pertumbuhan dan kesuksesan AI di masa depan.

Tiga Karakteristik Utama Era AI

Bob Chen menjelaskan bahwa era AI ditandai oleh tiga karakteristik utama:

  1. Aplikasi AI yang Merajalela: AI akan ditemukan di berbagai aspek kehidupan sehari-hari.
  2. Daya Komputasi yang Tersebar: Infrastruktur komputasi AI akan tersebar di berbagai lokasi.
  3. Fitur AI Native: AI akan menjadi bagian integral dari teknologi dan layanan.

Untuk mendukung tren ini, jaringan telekomunikasi harus mampu mengenali jenis layanan, menyediakan konektivitas yang berbeda-beda, dan menjamin pengalaman pengguna terbaik. Selain itu, jaringan harus menawarkan konektivitas deterministik untuk memastikan penjadwalan daya komputasi yang fleksibel dan efisien. Fitur AI juga harus terintegrasi untuk meningkatkan kualitas layanan dan efisiensi jaringan.

Evolusi Jaringan Optik ke AI ON

Sejak peluncuran jaringan target untuk era AI pada 2024, Huawei telah berkolaborasi dengan klien global untuk mendorong inovasi berkelanjutan. Evolusi jaringan optik ke AI ON kini semakin nyata dengan lima fitur utama:

  1. Awareness (Kesadaran):
    • Jaringan optik masa depan harus mampu mengidentifikasi jenis layanan berdasarkan pola penggunaan jaringan dan kebutuhan pengguna.
    • Kemampuan ini memastikan pemenuhan kebutuhan pita lebar, latensi, dan reliabilitas jaringan.
    • Jaringan dapat belajar dan beradaptasi dengan kebutuhan layanan.
  2. Always On Demand (Selalu Sesuai Permintaan):
    • Jaringan optik harus menyediakan konektivitas yang berbeda-beda secara real-time, sesuai kebutuhan layanan spesifik.
    • Contoh: Pengguna gaming dapat memperoleh paket pita lebar 1 Gbps selama tiga jam.
  3. Assurance (Jaminan Kualitas):
    • Jaringan optik masa depan harus menjamin konektivitas bermutu tinggi, terlepas dari perubahan jaringan atau fluktuasi layanan.
    • Latensi deterministik dan zero packet loss menjadi prioritas.
  4. Autonomous O&M (Operasi dan Pemeliharaan Otonom):
    • Jaringan harus mampu menemukan dan memitigasi risiko potensial secara proaktif, bahkan sebelum berdampak pada pengguna.
    • Fitur self-healing dan optimalisasi otomatis menjadi kunci.
  5. AI Native (AI Bawaan):
    • Fitur AI bawaan diterapkan pada terminal jaringan, perangkat, dan sistem manajemen.
    • Contoh: Daya komputasi AI pada ONTs/FTTRs dapat mengenali jenis aplikasi dan meningkatkan kinerja perangkat menggunakan model kecil pada terminal.

Peluang dan Komitmen Huawei

Bob Chen menegaskan bahwa AI merupakan pergeseran penting bagi manusia dan menawarkan peluang luar biasa bagi industri Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK). Konektivitas premium, seperti jaringan 5A, akan menentukan keberhasilan operator dalam menangkap peluang di berbagai industri, termasuk perhotelan dan pariwisata.

“Huawei berkomitmen untuk berkolaborasi dengan industri dan mempercepat evolusi jaringan optik menuju AI ON. Kami akan menyediakan konektivitas bermutu 5A dan mewujudkan pertumbuhan baru di era AI,” tutup Bob Chen.

Dengan transformasi ini, Huawei berupaya memastikan bahwa jaringan optik tidak hanya mendukung kebutuhan saat ini, tetapi juga siap menghadapi tantangan dan peluang di masa depan yang didominasi oleh AI.***

Facebook Comments Box
Follow WhatsApp Channel mevin.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Warga RI Habiskan 21 Jam per Minggu di Media Sosial, Terbanyak di Dunia
Bahasa, Budaya, dan Realitas Virtual: Eksperimen Pendidikan Global dari UNJ
Viral Aksi Perundungan Siswa SMPN 1 Tambun Selatan, Kasus Dilaporkan ke Polisi
TikTok Guyur Kreator dengan Bagi Hasil 90 Persen, Tertinggi di Dunia Media Sosial
Komdigi Wacanakan Balik Nama HP Bekas, Mirip Transaksi Motor
Pemerintah Bekukan Izin TikTok, Ini Alasannya
TikTok Hormati Keputusan Komdigi Soal Pembekuan TDPSE
11 Aplikasi Populer Buatan Israel, Banyak Terpasang di HP Warga Indonesia

Berita Terkait

Kamis, 13 November 2025 - 21:25 WIB

Warga RI Habiskan 21 Jam per Minggu di Media Sosial, Terbanyak di Dunia

Rabu, 12 November 2025 - 09:46 WIB

Bahasa, Budaya, dan Realitas Virtual: Eksperimen Pendidikan Global dari UNJ

Rabu, 15 Oktober 2025 - 21:22 WIB

Viral Aksi Perundungan Siswa SMPN 1 Tambun Selatan, Kasus Dilaporkan ke Polisi

Sabtu, 11 Oktober 2025 - 20:01 WIB

TikTok Guyur Kreator dengan Bagi Hasil 90 Persen, Tertinggi di Dunia Media Sosial

Sabtu, 4 Oktober 2025 - 08:15 WIB

Komdigi Wacanakan Balik Nama HP Bekas, Mirip Transaksi Motor

Berita Terbaru

Humaniora

Gotong Royong Digital: Mahkota Kebaikan dan Ancaman di Baliknya

Jumat, 14 Nov 2025 - 11:59 WIB