Indo Defence 2025: Unjuk Gigi Industri Pertahanan Lokal, dari “Pandu” hingga UAV MALE

- Redaksi

Jumat, 13 Juni 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Presiden Prabowo Subianto secara resmi meluncurkan kendaraan listrik taktis terbaru produksi PT Pindad, yakni MV3-EV

Presiden Prabowo Subianto secara resmi meluncurkan kendaraan listrik taktis terbaru produksi PT Pindad, yakni MV3-EV "PANDU" pada pameran pertahanan Indo Defence 2025 Expo & Forum, yang digelar di JIEXPO Kemayoran, Jakarta, pada Rabu (11/6/2025). (ANTARA/HO-Biro Pers Sekretariat Presiden)

Jakarta, Mevin.ID — Pameran pertahanan internasional Indo Defence 2025 resmi digelar sejak 11 Juni hingga 14 Juni 2025. Diikuti oleh 1.180 perusahaan dari 55 negara, ajang ini bukan hanya panggung alutsista global, tapi juga arena unjuk kebolehan industri pertahanan dalam negeri.

Kehadiran negara-negara besar seperti Amerika Serikat dan Turki menandai betapa Indonesia semakin dilirik sebagai mitra strategis dalam kerja sama pertahanan. Tapi di tengah kilauan nama besar asing, sorotan tak kalah tajam justru tertuju pada deretan inovasi anak bangsa — dari kendaraan taktis elektrik hingga pesawat tanpa awak.

Berikut tujuh alutsista karya dalam negeri yang menarik perhatian dalam Indo Defence 2025:

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

1. Maung V3-EV “Pandu” — Kendaraan Tempur Ramah Lingkungan

Pindad memperkenalkan Maung V3-EV (Pandu), varian listrik dari kendaraan tempur legendaris Maung. Diluncurkan langsung oleh Presiden Prabowo Subianto saat pembukaan pameran, Pandu menjadi simbol transisi militer Indonesia menuju teknologi rendah emisi.

Dengan motor listrik bertenaga penuh, Pandu tidak hanya sunyi saat beroperasi (ideal untuk misi rahasia), tapi juga menjawab tantangan global soal efisiensi energi dan keberlanjutan.

2. SS3-M1 — Senjata Modular untuk Prajurit Masa Depan

Senapan SS3-M1, produk lanjutan dari lini senapan serbu Pindad, hadir dengan sistem modular yang memudahkan adaptasi di berbagai medan tempur. Dirancang untuk akurasi tinggi, senjata ini sudah diperkenalkan sejak 2022 dan terus dikembangkan.

3. SPS-1 — Jawaban Indonesia terhadap Ancaman Drone

Dalam era peperangan digital, anti-drone system jadi kunci. SPS-1 adalah senjata elektromagnetik karya Pindad yang bisa melumpuhkan drone ilegal sebelum mencapai target. Pertama kali diluncurkan 17 Agustus 2024, sistem ini dikembangkan bersamaan dengan Maung Mobile Jammer, mencerminkan keseriusan Indonesia membentengi langitnya.

4. Anoa 6×6 Mortar — Kendaraan Tempur Multiperan

Varian terbaru Anoa 6×6, kini dilengkapi pelontar mortir 81 mm dengan sistem recoil, dirancang untuk mendukung operasi infanteri dan bantuan tembakan cepat. Mesin diesel 600 HP-nya membuat kendaraan ini tetap gesit di medan berat, dengan kapasitas enam personel tempur.

5. N-219 Amphibi — Mimpi Mandiri di Langit dan Laut

PT Dirgantara Indonesia (PTDI) membawa pesawat N-219 yang kini dikembangkan ke versi amphibi, cocok untuk wilayah terpencil dan perairan. Pengembangan ini mempertegas peran N-219 sebagai penghubung ekonomi sekaligus unsur pertahanan di garis terluar Indonesia.

6. UAV Wulung — Drone Pengintai Berjiwa Nusantara

Dikembangkan sejak 2014 oleh PTDI bersama BRIN dan Kemhan, Wulung telah melewati serangkaian uji terbang dan mendapatkan sertifikasi kelayakan dari IDAA sejak 2016. Drone ini kembali diuji di Batujajar pada Maret 2025, menandai fase baru pemanfaatannya dalam misi intelijen dan pemantauan wilayah.

7. UAV MALE — Ambisi Besar di Langit Tinggi

Unmanned Aerial Vehicle (UAV) MALE atau Medium Altitude Long Endurance, dikembangkan lewat konsorsium lintas lembaga, termasuk akademisi dan BUMN. Drone ini ditujukan untuk misi intelijen, pengawasan maritim, hingga penegakan hukum lintas batas.

Proyek ini memperlihatkan tekad Indonesia untuk lepas dari ketergantungan asing, terutama dalam bidang pengawasan wilayah udara dan laut strategis.

Panggung Strategis, Bukan Sekadar Etalase

Indo Defence 2025 tak sekadar memamerkan senjata — ini adalah panggung kemandirian strategis nasional. Di tengah ketegangan global dan persaingan teknologi militer, Indonesia menunjukkan bahwa ia tak lagi hanya pasar, tapi mulai menjelma sebagai produsen.

Dari kendaraan tempur listrik hingga pesawat tak berawak, dari senapan modular hingga sistem anti-drone — semua menegaskan satu hal: Indonesia sedang menulis babak baru dalam industri pertahanan dunia.***

Follow WhatsApp Channel mevin.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

YouTube Perketat Monetisasi: Konten Kamu Bisa Kena ‘Blacklist’ Jika Tak Otentik
Bye-bye WhatsApp? Jack Dorsey Luncurkan Chat Tanpa Internet
Waspada Deepfake! Ketika Wajah dan Suara Kita Bisa Dipalsukan AI
10 Alasan Mengapa Ada Orang yang Memilih Diam di Media Sosial, Menurut Psikolog
Ancaman Siber Semakin Canggih: Ketika AI Digunakan untuk Menyerang, Bukan Melindungi
Jinshi: ‘Cawan Suci’ Mobil Listrik dari China yang Bisa Guncang Dunia, atau Sekadar Ilusi?
AI Video Meledak, Bing Masuk Arena: Keren, Tapi Waspada!
Ironi AI di Microsoft: Karyawan Ajari Mesin, Lalu Digeser oleh Mesin

Berita Terkait

Rabu, 16 Juli 2025 - 22:50 WIB

YouTube Perketat Monetisasi: Konten Kamu Bisa Kena ‘Blacklist’ Jika Tak Otentik

Selasa, 8 Juli 2025 - 15:10 WIB

Bye-bye WhatsApp? Jack Dorsey Luncurkan Chat Tanpa Internet

Minggu, 22 Juni 2025 - 21:51 WIB

Waspada Deepfake! Ketika Wajah dan Suara Kita Bisa Dipalsukan AI

Jumat, 13 Juni 2025 - 10:54 WIB

10 Alasan Mengapa Ada Orang yang Memilih Diam di Media Sosial, Menurut Psikolog

Jumat, 13 Juni 2025 - 10:26 WIB

Indo Defence 2025: Unjuk Gigi Industri Pertahanan Lokal, dari “Pandu” hingga UAV MALE

Berita Terbaru