Indonesia dan WHO Perkuat Kerja Sama Kesehatan dengan Penerapan GPW14

- Redaksi

Sabtu, 18 Januari 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Penandatangan kerjasama yang dilakukan antara Kemenkes dan WHO/Foto: Kemenkes

Penandatangan kerjasama yang dilakukan antara Kemenkes dan WHO/Foto: Kemenkes

Jakarta, Mevin.ID – Indonesia dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menjalin kerja sama yang erat selama lebih dari tujuh dekade sejak Indonesia menjadi anggota WHO pada 1950.

Tujuan dari kerja sama itu adalah untuk membangun sistem kesehatan yang lebih baik di Indonesia, dengan fokus pada pemerataan akses layanan kesehatan, peningkatan kualitas kesehatan masyarakat, dan pengendalian penyakit.

Sebagai bagian dari kerja sama tersebut, Indonesia aktif berpartisipasi dalam berbagai program kesehatan global yang diluncurkan oleh WHO. Salah satu pencapaian penting dalam kerja sama ini adalah penerapan General Programme of Work (GPW) ke-14 yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup lebih dari 1,2 miliar orang dan memastikan akses layanan kesehatan yang lebih baik.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Juru Bicara Kementerian Kesehatan RI, Widyawati, menyampaikan pada Rabu (15/1/2025) bahwa GPW14 memiliki target besar dalam memperbaiki kesehatan global. Program ini bertujuan untuk memastikan 430 juta lebih orang dapat mengakses layanan kesehatan yang penting tanpa kesulitan finansial dan melindungi lebih dari 600 juta orang dari keadaan darurat kesehatan.

“Selain itu, GPW14 juga menargetkan 1,2 miliar orang menjalani kehidupan lebih sehat dengan risiko yang berkurang dan lingkungan yang lebih sehat,” kata Widyawati.

Komitmen Dana WHO untuk Indonesia

Untuk mendukung pencapaian GPW14, WHO memperkirakan kebutuhan dana sebesar US$11,1 miliar untuk periode 2025–2028. Dana ini akan digunakan untuk mendukung berbagai program kesehatan di negara-negara anggota, termasuk Indonesia. Selama periode 2024–2025, WHO berkomitmen memberikan hibah sebesar US$14 juta dalam bentuk uang dan jasa, serta donasi barang senilai US$4,26 juta untuk mendukung program kesehatan prioritas di Indonesia.

Widyawati menjelaskan bahwa kerja sama antara Indonesia dan WHO telah menghasilkan beberapa capaian signifikan dalam meningkatkan kesehatan masyarakat Indonesia, antara lain:

Imunisasi Rutin

WHO memberikan dukungan teknis dan vaksin untuk program imunisasi rutin yang berhasil menurunkan angka kematian bayi dan anak akibat penyakit yang dapat dicegah, seperti polio, campak, dan difteri.

Pengendalian Penyakit Menular

Indonesia berhasil meningkatkan deteksi dini dan pengobatan penyakit menular, termasuk tuberkulosis dan malaria, berkat dukungan teknis dan finansial dari WHO. Selain itu, program pengendalian HIV/AIDS juga semakin kuat.

Kesehatan Ibu dan Anak

WHO membantu meningkatkan layanan kesehatan ibu hamil, bayi baru lahir, dan anak-anak, serta berperan penting dalam menurunkan angka kematian ibu dan bayi melalui peningkatan gizi anak, imunisasi, dan deteksi dini gangguan tumbuh kembang anak.

Kesiapsiagaan dan Respons Darurat

Saat pandemi COVID-19 dan bencana alam lainnya, WHO memberikan dukungan logistik, pelacakan kontak, vaksinasi, serta bantuan medis, memastikan Indonesia siap menghadapi situasi darurat.

Penguatan Sistem Kesehatan

WHO juga mendukung pelatihan dan pengembangan kapasitas tenaga kesehatan serta membantu membangun sistem surveilans yang kuat untuk memantau kejadian penyakit dan faktor risiko kesehatan di Indonesia.

Promosi Kesehatan dan Kesehatan Mental

WHO turut berperan dalam promosi kesehatan dengan mengedukasi masyarakat tentang pentingnya perilaku hidup sehat dan turut mendukung program kesehatan mental di Indonesia.

Widyawati berharap kemitraan yang terjalin dengan WHO dapat terus diperkuat untuk menghadapi tantangan kesehatan global yang semakin kompleks. Kerja sama ini diharapkan dapat membantu Indonesia dalam mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan, terutama dalam bidang kesehatan, dan meningkatkan kesejahteraan seluruh masyarakat Indonesia.

“Ke depannya, kerja sama ini diharapkan dapat terus ditingkatkan dan diperkuat untuk menghadapi tantangan kesehatan global yang semakin kompleks. Dengan dukungan WHO, Indonesia berkomitmen untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan, terutama dalam bidang kesehatan,” kata Widyawati.

Dengan fokus pada penerapan GPW14 dan dukungan WHO, Indonesia berkomitmen untuk memperkuat sistem kesehatan, meningkatkan kualitas hidup, dan mengurangi kesenjangan akses layanan kesehatan di seluruh negeri. (*)

Penulis : Ardi

Follow WhatsApp Channel mevin.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Yogyakarta Temukan Satu Kasus COVID-19, Pasien Sudah Sembuh
Libur Panjang Idul Adha? Yes, Senin 9 Juni 2025 Resmi Tanggal Merah!
Tumpang Sari Kopi: Inovasi Anak Muda Majalengka Bantu Petani Cengkeh dan Pisang Tambah Penghasilan
Daging Kambing vs Sapi: Mana yang Lebih Sehat Saat Iduladha?
Usia 50 Tahun, Boleh Makan Daging Kambing Saat Iduladha? Begini Kata Ahli
Kasus COVID-19 di Jaksel Menurun, Tapi Kewaspadaan Tetap Ditingkatkan
Dulu Meramu Bom, Kini Menyeduh Damai: Umar Patek dan Perjalanan Menuju Secangkir Ramu Kopi
Diterpa Pandemi, Hampir Kolaps: Kisah Bangkit Eleven Outdoor dari Bandung

Berita Terkait

Rabu, 11 Juni 2025 - 19:42 WIB

Yogyakarta Temukan Satu Kasus COVID-19, Pasien Sudah Sembuh

Minggu, 8 Juni 2025 - 20:14 WIB

Libur Panjang Idul Adha? Yes, Senin 9 Juni 2025 Resmi Tanggal Merah!

Sabtu, 7 Juni 2025 - 12:06 WIB

Tumpang Sari Kopi: Inovasi Anak Muda Majalengka Bantu Petani Cengkeh dan Pisang Tambah Penghasilan

Jumat, 6 Juni 2025 - 19:23 WIB

Daging Kambing vs Sapi: Mana yang Lebih Sehat Saat Iduladha?

Jumat, 6 Juni 2025 - 00:42 WIB

Usia 50 Tahun, Boleh Makan Daging Kambing Saat Iduladha? Begini Kata Ahli

Berita Terbaru