Jakarta, Mevin.ID – Di tengah booming transisi energi global, Indonesia mencatatkan prestasi membanggakan sebagai negara dengan tambang nikel terbesar di dunia!
Nikel bukan sekadar logam biasa—ia merupakan bahan vital dalam produksi baterai kendaraan listrik (EV), turbin angin, hingga infrastruktur energi ramah lingkungan lainnya.
Data terbaru dari GlobalData, dikutip dari Mining-Technology.com, menunjukkan bahwa dari lebih dari 194 tambang nikel yang tersebar di dunia, Indonesia menjadi pemain utama dengan empat tambang raksasa yang menyumbang besar pada produksi global sepanjang 2023.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Dalam daftar 10 tambang nikel terbesar dunia tahun 2023, Indonesia menyabet 4 posisi teratas. Ini menegaskan posisi strategis Tanah Air sebagai penguasa logam masa depan!
Berikut daftar lengkap tambang nikel terbesar di dunia berdasarkan volume produksi tahun 2023:
1. Weda Bay Project – Maluku, Indonesia
Dimiliki oleh Tsingshan Holding Group, tambang terbuka ini menghasilkan sekitar 516,7 ribu ton nikel sepanjang 2023. Diprediksi terus beroperasi hingga 2069, menjadikannya raksasa global dalam industri nikel.
2. PT Halmahera Persada Lygend – Maluku Utara, Indonesia
Anak perusahaan Ningbo Lygend Mining ini menyumbang 95,18 ribu ton nikel. Letaknya yang strategis menjadikannya salah satu kunci pasokan nikel dunia.
3. Tambang Taganito – Filipina
Terletak di Surigao del Norte dan dimiliki oleh Nickel Asia, tambang ini menghasilkan 70,41 ribu ton pada 2023 dan diperkirakan beroperasi hingga 2049.
4. Tambang Sorowako – Sulawesi Selatan, Indonesia
Miliki oleh PT Vale Indonesia Tbk (INCO), tambang ini menyumbang 64,1 ribu ton nikel tahun lalu. Dengan cadangan besar, produksinya diperkirakan terus berlanjut hingga 2045.
5. PT Huayue Nickel Cobalt – Sulawesi Tengah, Indonesia
Proyek greenfield ini dimiliki oleh Huayou Cobalt dan menyumbang 42 ribu ton nikel selama 2023. Proyek ini menambah daftar tambang strategis milik RI.
6. Ambatovy Project – Madagaskar
Tambang yang dimiliki oleh Sumitomo ini menghasilkan 40,95 ribu ton nikel. Diprediksi beroperasi hingga 2048.
7. Cerro Matoso – Kolombia
Terletak di Cordoba dan dimiliki oleh South32, tambang ini mencatatkan produksi 40,8 ribu ton sepanjang 2023.
8. Tambang Rio Tuba – Filipina
Masih dari Nickel Asia, tambang di Palawan ini menyumbang 39,2 ribu ton nikel, dan dijadwalkan beroperasi hingga 2028.
9. Oktyabrsky Mine – Rusia
Tambang bawah tanah milik MMC Norilsk Nickel ini menghasilkan 36,18 ribu ton nikel. Proyek ini akan berjalan hingga 2052.
10. Tambang Pulau Pakal – Maluku Utara, Indonesia
Dikelola oleh Industri Pertambangan Indonesia, tambang ini menutup daftar dengan 35,97 ribu ton nikel pada 2023.
Kenapa Ini Penting?
Nikel adalah logam kunci untuk teknologi hijau, termasuk baterai EV dan penyimpanan energi. Ketika dunia berlomba mengurangi emisi karbon, permintaan terhadap nikel meningkat drastis.
Fakta bahwa Indonesia mendominasi produksi global menempatkan negara ini dalam posisi strategis untuk mengendalikan arah masa depan energi dunia.
Indonesia: Bukan Sekadar Pemilik Tambang, Tapi Pengendali Arah!
Dengan semakin kuatnya posisi dalam rantai pasok nikel dunia, Indonesia bukan hanya menjadi ladang bahan mentah, tetapi juga berpotensi menjadi pusat hilirisasi dan inovasi teknologi baterai dunia.
Masa depan hijau dunia—mungkin saja—bertumpu pada tanah Indonesia.***