Jakarta, Mevin.ID – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, mengungkapkan bahwa Indonesia akan segera memiliki fasilitas gas alam cair terapung (Floating Liquefied Natural Gas/FLNG) terbesar di tanah air dan salah satu yang terbesar di dunia.
Bahlil menyampaikan hal ini dalam keterangan pers di Jakarta, Kamis (12/6), merujuk pada laporan dari Genting Oil Kasuri, yang menyebutkan bahwa progres pembangunan FLNG tersebut telah mencapai 53 persen. Kementerian ESDM akan segera mengirim tim untuk memverifikasi kemajuan proyek ini.
“Ini akan menjadi FLNG terbesar di Indonesia dan, menurut laporan mereka, yang kesembilan terbesar di dunia. Tapi tentu saja, kami akan validasi lagi progresnya,” ujar Bahlil usai meninjau fasilitas Genting Oil Kasuri dan LNG Tangguh di Kabupaten Teluk Bintuni, Papua Barat.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Fasilitas FLNG tersebut sedang dibangun di China, dan tim Kementerian ESDM akan mengunjungi langsung lokasi pembangunan untuk memastikan kesiapan dan kualitasnya.
Sebelumnya, pada Juni 2024, Genting Group melalui anak perusahaannya, PT Layar Nusantara Gas, telah menandatangani kontrak dengan Wison New Energies untuk pembelian unit FLNG. Fasilitas tersebut memiliki kapasitas produksi sebesar 1,2 juta metrik ton per tahun (mtpa) dengan nilai investasi mencapai USD 962,8 juta.
Fasilitas FLNG ini nantinya akan menerima pasokan gas dari proyek Asap Kido Merah (AKM) milik Genting Oil Kasuri. Proyek tersebut ditargetkan mulai berproduksi pada 2027 dengan kapasitas mencapai 330 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD).***