Ini Empat Skenario Setelah AS Terlibat Langsung dalam Perang Iran-Israel

- Redaksi

Minggu, 22 Juni 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Warga Iran berjalan melewati rudal Sejjil (kiri) dan rudal balistik jarak menengah Qadr-H yang ditampilkan di sebelah potret Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei, saat pameran pekan pertahanan memperingati perang Iran-Irak 1980, di Lapangan Baharestan, Teheran, 25 September 2017. (AFP/ATTA KENARE)

Warga Iran berjalan melewati rudal Sejjil (kiri) dan rudal balistik jarak menengah Qadr-H yang ditampilkan di sebelah potret Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei, saat pameran pekan pertahanan memperingati perang Iran-Irak 1980, di Lapangan Baharestan, Teheran, 25 September 2017. (AFP/ATTA KENARE)

Teheran/Washington, Mevin.ID — Keterlibatan langsung Amerika Serikat dalam perang antara Iran dan Israel diprediksi akan membawa kawasan ke fase konflik yang jauh lebih berbahaya.

Pada Sabtu (21/6) waktu AS atau Minggu (22/6) waktu Indonesia, Presiden Donald Trump mengumumkan bahwa militer AS telah menjatuhkan bom di tiga situs nuklir Iran: Fordow, Natanz, dan Isfahan, sebagai bentuk dukungan terhadap Israel.

“Semua pesawat kini dalam perjalanan pulang dengan selamat,” tulis Trump di media sosial, memastikan AS kini telah masuk ke medan konflik yang terbuka.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Menurut analisis The New York Times, berikut empat kemungkinan skenario yang dapat terjadi:

1. Perang Skala Penuh

Meski Iran telah merespons serangan dengan meluncurkan rudal ke wilayah Israel, hingga kini Teheran belum menyerang pangkalan AS atau negara-negara Arab sekutu AS seperti Arab Saudi atau Uni Emirat Arab.

Namun, Iran telah menyatakan berhak untuk membalas serangan AS. Jika itu terjadi, eskalasi bisa berubah menjadi pertempuran penuh di Timur Tengah, melibatkan milisi sekutu Iran seperti Hizbullah (Lebanon), Houthi (Yaman), dan kelompok bersenjata di Irak.

2. Perubahan Rezim di Iran

Jika terjadi kekacauan politik, termasuk kemungkinan terbunuhnya Ayatollah Ali Khamenei, Iran bisa mengalami perubahan struktur kekuasaan.

Opsi yang mungkin terjadi termasuk:

  • Pengambilalihan kekuasaan oleh Korps Garda Revolusi Iran (IRGC).
  • Kemunculan pemimpin baru yang lebih ekstrem.
  • Atau, skenario yang lebih jarang terjadi: kebangkitan kelompok oposisi pro-demokrasi, meski peluangnya kecil karena telah lama ditindas.

3. Iran Percepat Program Nuklir

Dengan fasilitas nuklir seperti Fordow yang diserang, Iran kemungkinan akan berupaya mempercepat program senjata nuklirnya — baik sebagai pembalasan atau upaya mempertahankan kedaulatan.

Meski saat ini kapasitas nuklir Iran terbatas akibat serangan, para analis menyebutkan Iran bisa memiliki situs nuklir rahasia yang belum terdeteksi oleh AS dan Israel.

4. Kembali ke Jalur Diplomasi

Sebelum konflik pecah, AS dan Iran sempat menjajaki negosiasi baru terkait pembatasan program nuklir Iran, sebagai imbalan pelonggaran sanksi ekonomi.

Meskipun serangan terhadap Fordow dan situs lainnya menggagalkan pembicaraan tersebut, Teheran masih membuka pintu diplomasi. Prospek kembalinya ke meja perundingan tetap ada, selama tidak terjadi eskalasi yang lebih luas.***

Follow WhatsApp Channel mevin.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Menteri ATR: 48 Persen Lahan Bersertifikat Dikuasai oleh 60 Keluarga
Gubernur Dedi Mulyadi Temukan Warga Miskin Konsumsi Makanan dari Sampah di Sekitar TPA Sarimukti
Putusan MK soal Pemisahan Pemilu Dinilai Lampaui Kewenangan, Dituding Timbulkan Kebuntuan Konstitusi
Fakta Baru Kematian Diplomat Kemenlu Arya Daru, Istri Tiga Kali Minta Kamarnya Dicek
Ayah dan Anak Jadi Tersangka Korupsi Minyak Mentah Pertamina, Kerugian Negara Capai Rp 285 Triliun
Mulai 14 Juli, Jam Masuk SMA/SMK/SLB di Jabar Dimajukan ke 06.30 WIB, MPLS Libatkan TNI-Polri
Mentan Akan Umumkan 212 Merek Diduga Jual Beras Oplosan
Jokowi Harap Nama Baiknya Dipulihkan Usai Kasus Ijazah Palsu Naik Penyidikan

Berita Terkait

Senin, 14 Juli 2025 - 09:51 WIB

Menteri ATR: 48 Persen Lahan Bersertifikat Dikuasai oleh 60 Keluarga

Minggu, 13 Juli 2025 - 22:45 WIB

Gubernur Dedi Mulyadi Temukan Warga Miskin Konsumsi Makanan dari Sampah di Sekitar TPA Sarimukti

Minggu, 13 Juli 2025 - 20:41 WIB

Putusan MK soal Pemisahan Pemilu Dinilai Lampaui Kewenangan, Dituding Timbulkan Kebuntuan Konstitusi

Minggu, 13 Juli 2025 - 20:34 WIB

Fakta Baru Kematian Diplomat Kemenlu Arya Daru, Istri Tiga Kali Minta Kamarnya Dicek

Minggu, 13 Juli 2025 - 20:05 WIB

Ayah dan Anak Jadi Tersangka Korupsi Minyak Mentah Pertamina, Kerugian Negara Capai Rp 285 Triliun

Berita Terbaru

Foto: Seorang ASN BKKBN Sulteng bernama Ariel Huma meninggal di Kabupaten Donggala. (dok. istimewa)

Editorial

Negara yang Sibuk Membangun, Tapi Lupa Jalan Pulang

Senin, 14 Jul 2025 - 08:51 WIB