Teheran, Mevin.ID – Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran kembali meluncurkan serangan balasan masif ke wilayah Israel dalam fase baru dari operasi militer bertajuk True Promise III.
Serangan ini dimulai Senin malam, 16 Juni 2025, dengan hujan rudal balistik dan drone ofensif yang diarahkan ke berbagai titik penting di wilayah pendudukan.
Serangan kali ini menggunakan sandi “Ya Ali ibn Abi Talib” dan menjadi fase kesembilan dari rangkaian operasi besar-besaran Iran yang dimulai sejak Jumat malam lalu.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Gelombang serangan tersebut dipicu oleh agresi militer Israel yang menghantam wilayah Iran, termasuk gedung milik Islamic Republic of Iran Broadcasting (IRIB) di Iran utara. Serangan terhadap fasilitas media itu dianggap oleh Iran sebagai kejahatan perang.
“Fase kesembilan ini diperkirakan akan lebih lama dan intens dibanding fase-fase sebelumnya,” ujar juru bicara IRGC, dikutip dari Press TV, Selasa (17/6/2025).
545 Target Diserang, Israel Lumpuh
Dalam 72 jam terakhir, IRGC mengklaim telah menyerang 545 lokasi di wilayah pendudukan Israel menggunakan drone dan rudal balistik. Juru bicara IRGC menyebutkan bahwa operasi fase terbaru ini bersifat “hibrida”, memadukan serangan udara dan elektronik, dan akan terus berlangsung hingga dini hari.
Video-video amatir yang bocor ke media sosial menunjukkan warga Israel panik berlarian ke tempat perlindungan bawah tanah. Beberapa kamera lalu lintas di wilayah Israel juga dilaporkan dimatikan. Lebih lanjut, sistem pertahanan rudal Israel seperti Iron Dome dan David’s Sling dilaporkan mengalami kerusakan teknis, bahkan dalam beberapa kasus, rudal pencegat jatuh sebelum mencapai target.
Peringatan Keras kepada Warga Israel
Kolonel Reza Sayyad, juru bicara Pusat Komunikasi Angkatan Bersenjata Iran, memperingatkan warga di wilayah pendudukan Israel untuk segera mengungsi demi keselamatan jiwa mereka.
“Tinggalkan wilayah yang diduduki. Itu satu-satunya cara menyelamatkan nyawa kalian,” kata Sayyad.
Deretan Tokoh Iran Gugur
Serangan Israel pada Jumat lalu yang memicu balasan Iran ini telah menewaskan sejumlah tokoh penting militer dan ilmuwan Iran. Di antaranya:
- Mayor Jenderal Mohammad Bagheri, Kepala Staf Angkatan Bersenjata Iran
- Hossein Salami, Komandan tertinggi IRGC
- Brigjen Amir Ali Hajizadeh, Kepala Divisi Kedirgantaraan IRGC
- Brigjen Mohammad Kazemi, Kepala Intelijen IRGC
- Ilmuwan nuklir Dr. Fereydoon Abbasi, dan dua rekan ilmuwannya
Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, menyebut serangan Israel sebagai “kesalahan fatal” dan berjanji bahwa darah para martir Iran tidak akan dibiarkan begitu saja.
“Rezim Zionis akan dihancurkan. Bangsa Iran tidak akan tinggal diam atas agresi ini,” tegas Khamenei dalam pernyataan televisi nasional.***