Iran Nyatakan Warga dan Tentara AS Kini Jadi Target Sah, Trump Ancam Balasan Lebih Besar

- Redaksi

Minggu, 22 Juni 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Teheran/Washington, Mevin.ID — Ketegangan antara Amerika Serikat dan Iran semakin memanas setelah televisi pemerintah Iran menyatakan bahwa setiap warga negara AS dan personel militer di kawasan kini dianggap sebagai target sah, menyusul serangan udara Amerika terhadap tiga situs nuklir Iran pada Minggu (22/6).

Pernyataan ini muncul tak lama setelah Presiden AS Donald Trump mengonfirmasi bahwa negaranya telah bergabung secara aktif dalam konflik militer dengan Iran, bersama Israel.

“Kami telah menyelesaikan serangan yang sangat sukses terhadap tiga situs nuklir Iran, termasuk Fordo, Natanz, dan Isfahan,” tulis Trump melalui platform Truth Social, Sabtu (21/6).

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Peringatan dari Khamenei

Sebelumnya, Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, telah memberikan peringatan keras kepada Amerika Serikat agar tidak ikut campur dalam konflik yang tengah berlangsung antara Iran dan Israel.

“Kerugian yang akan diderita AS tidak akan dapat diperbaiki jika mereka memasuki konflik ini secara militer,” kata Khamenei pada Rabu (18/6), seperti dikutip kantor berita Anadolu.

Namun, peringatan itu diabaikan. AS melancarkan serangan udara ke situs-situs nuklir utama Iran sebagai bentuk dukungan penuh terhadap Israel, yang telah lebih dulu meluncurkan serangan pada 13 Juni lalu.

Trump Ancam Serangan yang Lebih Besar

Dalam pidato nasionalnya, Trump memperingatkan Iran agar tidak membalas serangan tersebut. Ia menegaskan bahwa jika Iran melancarkan serangan balasan terhadap AS, maka konsekuensinya akan sangat fatal.

“Akan ada perdamaian atau tragedi bagi Iran, yang jauh lebih besar dari apa yang telah terjadi dalam delapan hari terakhir,” ujar Trump.

Ia menyebut Iran sebagai “negara penindas” dan menegaskan bahwa jika konflik berlanjut, serangan masa depan akan lebih besar dan lebih mudah dilakukan.

Israel Tingkatkan Status Siaga

Menanggapi situasi ini, militer Israel telah meningkatkan status siaga nasional.

Kegiatan pendidikan dihentikan, pertemuan publik dilarang, dan pekerjaan non-esensial ditangguhkan sebagai langkah antisipasi terhadap kemungkinan serangan balasan dari Iran.***

Follow WhatsApp Channel mevin.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Kejagung: Google Janjikan Co-Investment 30 Persen dalam Proyek Laptop Chromebook Era Nadiem Makarim
Prof. Sofian Effendi Cabut Pernyataan soal Ijazah Jokowi, Minta Video Wawancara Dihapus
MK Tegaskan Wakil Menteri Dilarang Rangkap Jabatan Komisaris BUMN
Mendagri Usul Bentuk Ditjen Khusus BUMD, Soroti Lemahnya Pengawasan
Kebijakan Rombel 50 Siswa Dikecam, Gubernur Jabar Disebut Campur Aduk Ngonten dan Aturan
Gubernur Jabar Nonaktifkan Kepala Sekolah SMAN 6 Garut Usai Kasus Siswa Bunuh Diri
30 Ribu Sarjana SPPI Siap Diterjunkan ke Pelosok Negeri, Kawal Program Makan Bergizi Gratis
Kesaksian Mengejutkan: Istri Terdakwa Judol Klaim Diminta Seret Nama Budi Arie

Berita Terkait

Kamis, 17 Juli 2025 - 20:38 WIB

Kejagung: Google Janjikan Co-Investment 30 Persen dalam Proyek Laptop Chromebook Era Nadiem Makarim

Kamis, 17 Juli 2025 - 20:24 WIB

Prof. Sofian Effendi Cabut Pernyataan soal Ijazah Jokowi, Minta Video Wawancara Dihapus

Kamis, 17 Juli 2025 - 19:31 WIB

MK Tegaskan Wakil Menteri Dilarang Rangkap Jabatan Komisaris BUMN

Kamis, 17 Juli 2025 - 18:18 WIB

Mendagri Usul Bentuk Ditjen Khusus BUMD, Soroti Lemahnya Pengawasan

Kamis, 17 Juli 2025 - 17:56 WIB

Kebijakan Rombel 50 Siswa Dikecam, Gubernur Jabar Disebut Campur Aduk Ngonten dan Aturan

Berita Terbaru