Israel-Iran di Ambang Perang Total: Rudal Berseliweran, Netanyahu Diduga Kabur ke Yunani

- Redaksi

Sabtu, 14 Juni 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Foto: Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berbicara selama konferensi pers, di Yerusalem, 21 Mei 2025. (REUTERS/Ronen Zvulun)

Foto: Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berbicara selama konferensi pers, di Yerusalem, 21 Mei 2025. (REUTERS/Ronen Zvulun)

Jakarta, Mevin.ID – Ketegangan di Timur Tengah mencapai titik didih. Jumat malam (13/6/2025), dunia terhenyak ketika Israel melancarkan serangan militer skala besar ke sejumlah kota strategis di Iran, termasuk Teheran dan Natanz.

Serangan ini bukan serangan biasa. Beberapa jenderal top Iran dilaporkan tewas, termasuk tokoh-tokoh penting seperti Mohammad Baqeri, Hossein Salami, dan Gholamali Rashid—nama-nama yang selama ini jadi tulang punggung militer Negeri Mullah.

Tak butuh waktu lama, Iran membalas. Rudal-rudal melesat ke dua kota terbesar di Israel: Tel Aviv dan Yerusalem. Udara Timur Tengah mendadak panas, dan dunia kembali dihantui bayang-bayang konflik besar yang bisa membesar jadi perang regional.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Namun, yang tak kalah menggemparkan adalah kabar dari Tel Aviv: Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu diduga kabur. Ya, kabur. Beberapa media menyebut, pesawat resmi Netanyahu dikawal dua jet tempur, terbang ke lokasi rahasia—yang belakangan dikonfirmasi mendarat di Athena, Yunani.

Channel 12 Israel menyebutkan pesawat tersebut awalnya membawa Duta Besar Israel untuk Yunani, Noam Katz. Tapi spekulasi berkembang liar: mungkinkah Netanyahu ikut di dalamnya?

Laporan dari IRNA dan Anadolu Agency menambahkan panas suasana. Menurut mereka, keberadaan pesawat resmi itu di wilayah udara Yunani bisa berarti tiga hal:

  1. Langkah Pencegahan: Jet Netanyahu diamankan ke luar wilayah Israel demi menghindari serangan balasan Iran.
  2. Netanyahu Mengungsi: Sang PM mungkin benar-benar meninggalkan negaranya—untuk alasan keamanan pribadi.
  3. Athena Jadi Zona Netral: Yunani disebut sebagai tempat aman untuk kemungkinan pertemuan darurat antara Israel dan Amerika Serikat.

Ketika publik dunia bertanya-tanya soal keberadaan Netanyahu, ekonomi Israel justru mulai terpukul. Nilai tukar shekel dilaporkan anjlok, sementara mata uang Iran, rial, justru bertahan. Sebuah ironi di tengah perang yang belum jelas akhirnya.

Israel belum memberi pernyataan resmi. Tidak soal kematian para jenderal Iran, tidak pula soal rencana selanjutnya. Satu hal yang pasti: dunia sedang menahan napas. Dan Timur Tengah belum pernah sepanas ini sejak perang Irak terakhir.***

Follow WhatsApp Channel mevin.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Pemerintah Siap Ambil Alih Lahan Terlantar Lewat Mekanisme Reforma Agraria
Jokowi Tak Gentar Hadapi Tuduhan Ijazah Palsu: “Saya Tahu Ini Agenda Besar Politik”
Menteri ATR: 48 Persen Lahan Bersertifikat Dikuasai oleh 60 Keluarga
Gubernur Dedi Mulyadi Temukan Warga Miskin Konsumsi Makanan dari Sampah di Sekitar TPA Sarimukti
Putusan MK soal Pemisahan Pemilu Dinilai Lampaui Kewenangan, Dituding Timbulkan Kebuntuan Konstitusi
Fakta Baru Kematian Diplomat Kemenlu Arya Daru, Istri Tiga Kali Minta Kamarnya Dicek
Ayah dan Anak Jadi Tersangka Korupsi Minyak Mentah Pertamina, Kerugian Negara Capai Rp 285 Triliun
Mulai 14 Juli, Jam Masuk SMA/SMK/SLB di Jabar Dimajukan ke 06.30 WIB, MPLS Libatkan TNI-Polri

Berita Terkait

Senin, 14 Juli 2025 - 19:50 WIB

Pemerintah Siap Ambil Alih Lahan Terlantar Lewat Mekanisme Reforma Agraria

Senin, 14 Juli 2025 - 19:26 WIB

Jokowi Tak Gentar Hadapi Tuduhan Ijazah Palsu: “Saya Tahu Ini Agenda Besar Politik”

Senin, 14 Juli 2025 - 09:51 WIB

Menteri ATR: 48 Persen Lahan Bersertifikat Dikuasai oleh 60 Keluarga

Minggu, 13 Juli 2025 - 22:45 WIB

Gubernur Dedi Mulyadi Temukan Warga Miskin Konsumsi Makanan dari Sampah di Sekitar TPA Sarimukti

Minggu, 13 Juli 2025 - 20:41 WIB

Putusan MK soal Pemisahan Pemilu Dinilai Lampaui Kewenangan, Dituding Timbulkan Kebuntuan Konstitusi

Berita Terbaru