Gaza, Mevin.ID – Israel kembali melancarkan serangan besar-besaran ke Jalur Gaza dan Tepi Barat pada Selasa (18/3) dini hari waktu setempat. Serangan tersebut menewaskan sekitar 500 warga Palestina dan melukai ratusan lainnya, menurut keterangan Menteri Kehakiman sekaligus Penasihat Presiden Palestina, Mahmoud Al-Habbash, dalam kunjungannya di Jakarta.
Serangan udara Israel di Gaza utara terjadi sekitar pukul 02.00 waktu setempat, tepat menjelang waktu sahur.
Menurut organisasi kemanusiaan MER-C, belasan korban jiwa harus dilarikan ke Rumah Sakit Indonesia di Gaza untuk mendapatkan perawatan medis. Serangan ini terjadi di tengah proses gencatan senjata tahap pertama yang seharusnya sedang berlangsung.
Kecaman Internasional Meningkat
Menyusul serangan tersebut, masyarakat internasional ramai menyampaikan kecaman dan seruan untuk menghentikan kekerasan. Berikut beberapa respons yang dikutip dari berbagai sumber:
- Kepala HAM PBB Serukan Akhiri “Mimpi Buruk” di Gaza
Volker Turk, Kepala Hak Asasi Manusia PBB, menyatakan kengeriannya atas serangan Israel yang menewaskan ratusan warga sipil. “Ini akan menambah tragedi demi tragedi,” ujarnya. Turk menekankan bahwa kekerasan selama 18 bulan terakhir membuktikan tidak ada jalan keluar militer dari krisis ini. “Mimpi buruk ini harus segera berakhir. Perang harus berakhir selamanya,” tegasnya. - Palestina Serukan Intervensi Internasional
Kementerian Luar Negeri Palestina menyerukan intervensi internasional mendesak untuk menghentikan “genosida” Israel di Gaza. Mereka menegaskan bahwa serangan Israel terhadap warga sipil merupakan gangguan terhadap upaya internasional untuk rekonstruksi Gaza. “Solusi politik adalah kunci untuk mencapai ketenangan dan menghentikan agresi,” bunyi pernyataan resmi mereka. - Mesir Kecam Pelanggaran Gencatan Senjata
Mesir mengecam serangan Israel sebagai “pelanggaran terang-terangan” terhadap perjanjian gencatan senjata. Kementerian Luar Negeri Mesir menyatakan bahwa eskalasi ini mengancam stabilitas kawasan dan menyerukan de-eskalasi segera. - Spanyol Kutuk Kekerasan “Tanpa Pandang Bulu”
Menteri Luar Negeri Spanyol, Jose Manuel Albares, mengutuk serangan Israel yang menargetkan warga sipil. “Kita harus menolak gelombang kekerasan dan pengeboman baru ini,” katanya. Albares juga mengecam pemutusan bantuan kemanusiaan dan listrik ke Gaza oleh Israel, yang dinilai melanggar hukum humaniter internasional. - China Desak Penghentian Eskalasi
China menyatakan keprihatinan mendalam atas situasi di Gaza dan mendesak semua pihak untuk menghindari eskalasi. Juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Mao Ning, menyerukan implementasi perjanjian gencatan senjata yang berkelanjutan dan efektif.
Kondisi Gaza Semakin Memprihatinkan
Serangan Israel kali ini memperburuk kondisi kemanusiaan di Gaza, yang sudah mengalami krisis parah akibat blokade dan konflik berkepanjangan. Rumah sakit di Gaza kewalahan menangani korban, sementara bantuan kemanusiaan terhambat masuk.
Dengan meningkatnya tekanan internasional, dunia menunggu langkah konkret untuk menghentikan kekerasan dan membuka jalan bagi perdamaian yang berkelanjutan di wilayah tersebut.***





















