Bogor, Mevin.ID – Setelah amblesnya Jalan Saleh Danasasmita di kawasan Batutulis, Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor bergerak cepat. Tak hanya membentuk tim khusus bencana, mereka juga menyiapkan jalur alternatif permanen demi menjaga konektivitas warga yang terputus akibat bencana.
Wali Kota Bogor Dedie A. Rachim mengungkapkan, Pemkot saat ini tengah merancang pengganti akses yang terdampak. Tim penanganan yang diketuai Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, Eko Prabowo, melibatkan sejumlah dinas penting seperti Dinas PUPR, Disperumkim, dan Dishub.
“Kami sedang menyusun Detail Engineering Design (DED) dan menghitung biaya teknis. Lahan pengganti juga sudah kami identifikasi di Lawanggintung,” ujar Dedie, Kamis (24/4).
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Jalan Baru di Atas Lahan Warga
Lahan seluas 3.500 meter persegi milik warga di Kelurahan Lawanggintung, Kecamatan Bogor Selatan, akan dibebaskan dan dibangun menjadi jalan baru sepanjang 200 meter. Akses ini akan menggantikan Jalan Saleh Danasasmita yang kini tak bisa dilalui kendaraan.
Pemkot memastikan proses pembebasan lahan akan menggunakan skema anggaran Belanja Tidak Terduga (BTT) dari APBD Kota Bogor.
Sementara untuk konstruksi jalan, Dedie menyebut pihaknya sedang melobi Kementerian Pekerjaan Umum agar bisa dibantu lewat skema pendanaan Inpres Jalan Daerah (IJD).
“Kami sudah bertemu langsung dengan Wakil Menteri PU, Diana Kusumastuti, dan menyampaikan urgensinya,” ujar Dedie.
Risiko Bencana dan Tanggapan Pusat
Bencana hidrometeorologi seperti longsor dan penurunan tanah di Batutulis disebut Dedie sebagai masalah berulang yang harus diantisipasi dengan jalur baru.
Kementerian PU pun merespons positif dan meminta Pemkot segera melengkapi dokumen teknis dan menjamin ketersediaan lahan.
“Kalau semua siap, proyek bisa langsung dimulai dengan dukungan IJD,” kata Diana.
Selain jalan, proyek ini juga menyentuh infrastruktur penting lain. Salah satunya jaringan distribusi air bersih milik Perumda Tirta Pakuan yang akan direlokasi.
Dirut Tirta Pakuan, Rino Indira Gusniawan, menyatakan siap mendukung langkah tersebut demi keberlanjutan layanan air bersih.
Sementara Bisa Lewat Roda Dua
Sambil menunggu jalan pengganti dibangun, Pemkot juga mempercepat perbaikan di titik ambles. Sejak 22 April, pengupasan aspal dan pengerjaan tembok penahan tanah (TPT) sudah dimulai.
Targetnya rampung dalam dua bulan ke depan.
“Setelah TPT selesai, jalur lama bisa digunakan lagi oleh kendaraan roda dua, sambil menunggu jalan baru,” jelas Dedie.
Dengan sinergi lintas lembaga dan pendekatan cepat, Dedie berharap solusi ini bisa segera mengembalikan mobilitas warga dan mencegah risiko serupa di masa mendatang.***