Jalan Rusak, Jenazah ASN di Donggala Diantar Naik Motor Sejauh 40 Km

- Redaksi

Sabtu, 12 Juli 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Foto: Seorang ASN BKKBN Sulteng bernama Ariel Huma meninggal di Kabupaten Donggala. (dok. istimewa)

Foto: Seorang ASN BKKBN Sulteng bernama Ariel Huma meninggal di Kabupaten Donggala. (dok. istimewa)

Donggala, Mevin.ID – Seorang aparatur sipil negara (ASN) bernama Ariel Huma meninggal dunia saat bertugas di Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah. Akibat kondisi jalan yang rusak dan tidak adanya ambulans, jenazah Ariel terpaksa dibawa menggunakan sepeda motor sejauh 40 kilometer menuju rumah duka.

Almarhum merupakan penyuluh keluarga berencana (KB) di Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN). Ia meninggal di rumahnya di Desa Palentuma, Kecamatan Pinembani, pada Kamis (10/7/2025) sekitar pukul 00.03 WITA.

“Kami juga tidak tahu secara pasti penyebab kematiannya. Dari siang sampai sore almarhum masih bekerja seperti biasa, bolak-balik dari kantor ke desa bertemu warga. Tiba-tiba malamnya sudah meninggal tanpa keluhan sakit sedikit pun,” ujar ipar almarhum, Erik, Jumat (11/7).

Menurut Erik, pihak keluarga sempat menghubungi Puskesmas Pinembani untuk meminta bantuan ambulans. Namun, kendaraan tersebut dalam kondisi rusak.

“Ambulans di puskesmas rusak, jadi kami berinisiatif membawa sendiri jenazah menggunakan motor,” ujarnya.

Dalam video yang beredar, jenazah Ariel tampak dibungkus kain jarik tenun dan dibonceng di jok belakang motor. Untuk menjaga posisi tubuh tetap tegak, warga menggunakan batang kayu sebagai penyangga dan mengikat tubuh almarhum agar tidak goyang selama perjalanan. Beberapa warga turut mengawal dengan kendaraan roda dua lainnya.

Erik menjelaskan, kondisi jalan di wilayah tersebut hanya bisa dilalui kendaraan berpenggerak empat roda (dobel gardan). Karena keterbatasan sarana dan akses, keluarga tidak memiliki pilihan lain.

“Kondisi jalan hanya bisa dilewati mobil dobel gardan. Kami tidak punya kendaraan seperti itu,” jelasnya.

Peristiwa ini mengundang keprihatinan warganet dan memunculkan sorotan terhadap infrastruktur serta pelayanan dasar di daerah terpencil.***

Facebook Comments Box
Follow WhatsApp Channel mevin.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

JATMA Aswaja Jabar Dilantik, Bupati Eman Dorong Harmoni Sosial-Keagamaan
Minggu Sore, Antrian Truk Sampah di TPA Sumurbatu Mengular — Warga Desak KLHK Turun Tangan
Siswa SMPN 19 Tangsel Korban Bullying Meninggal Dunia Setelah Sepekan Dirawat
Merayakan 11 Tahun PSI dengan Cara Paling Manusiawi: Makan Gratis untuk Warga
Siapa Diuntungkan? Serah Terima Fasos–Fasum Mustika Grande Mandek 17 Tahun
Komisi III DPRD Majalengka Soroti Kualitas Proyek Infrastruktur, PUTR Janji Perkuat Pengawasan
Dinas PUTR Majalengka Targetkan Tambah 111 Tenaga Pengawas Proyek pada 2026
AMGB : Bupati Bekasi Diduga Tak Punya Nyali Tegakkan Perda Fasos Fasum No.9 Tahun 2017

Berita Terkait

Minggu, 16 November 2025 - 20:24 WIB

JATMA Aswaja Jabar Dilantik, Bupati Eman Dorong Harmoni Sosial-Keagamaan

Minggu, 16 November 2025 - 15:13 WIB

Minggu Sore, Antrian Truk Sampah di TPA Sumurbatu Mengular — Warga Desak KLHK Turun Tangan

Minggu, 16 November 2025 - 14:28 WIB

Siswa SMPN 19 Tangsel Korban Bullying Meninggal Dunia Setelah Sepekan Dirawat

Minggu, 16 November 2025 - 12:47 WIB

Merayakan 11 Tahun PSI dengan Cara Paling Manusiawi: Makan Gratis untuk Warga

Minggu, 16 November 2025 - 08:00 WIB

Siapa Diuntungkan? Serah Terima Fasos–Fasum Mustika Grande Mandek 17 Tahun

Berita Terbaru

Staf Ahli Menteri Kehutanan Bidang Perubahan Iklim, Haruni Krisnawati (tampak dalam layar) memberikan pemaparan terkait pasar karbon dalam Sidang CMA7 COP30 di Belém, Brasil. (Antara/HO/Kementerian Kehutanan)

Ekonomi

Indonesia Dorong Aturan Pasar Karbon yang Lebih Adil di COP30

Minggu, 16 Nov 2025 - 18:15 WIB