Janji Gaji Rp10 Juta untuk Warga DKI Dikritik: “Gubernur Harus Tahu Bedanya APBD dan Bansos”

- Redaksi

Jumat, 9 Mei 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Anggota DPRD DKI Jakarta Dwi Rio Sambodo memberi keterangan di Jakarta. ANTARA/Khaerul Izan.

Anggota DPRD DKI Jakarta Dwi Rio Sambodo memberi keterangan di Jakarta. ANTARA/Khaerul Izan.

Jakarta, Mevin.IDPernyataan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi yang menyebut akan membagikan uang Rp10 juta per kepala keluarga jika menjadi Gubernur DKI Jakarta, menuai kritik tajam.

Salah satu tanggapan datang dari Anggota DPRD DKI Jakarta, Dwi Rio Sambodo, yang menyebut pernyataan itu sebagai bentuk “sesat pikir dalam memahami APBD.”

“Seorang gubernur seharusnya paham fungsi dan tujuan APBD. Minimal bisa membedakan mana yang APBD, mana yang bansos,” kata Rio saat ditemui di Jakarta, Jumat (9/5/2025).

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Janji Politik vs Logika Anggaran

Sebelumnya, Dedi Mulyadi dalam forum Munas Asosiasi DPRD Provinsi Seluruh Indonesia (ADPSI) di Bandung pada 6 Mei lalu menyebut bahwa APBD DKI Jakarta yang mencapai Rp90 triliun seharusnya bisa dibagikan langsung ke warga.

“Jakarta itu ada 10 juta penduduk, dua juta kepala keluarga. Rp90 triliun cukup untuk kasih Rp10 juta per kepala keluarga, karena cuma butuh Rp20 triliun,” kata Dedi dalam pidatonya.

Pernyataan itu dianggap simplistik dan menyesatkan oleh banyak pihak, termasuk Dwi Rio.

APBD Bukan “Dompet Pribadi” Pemerintah

Rio menjelaskan, APBD adalah instrumen utama dalam membangun pelayanan publik dan pembangunan daerah, bukan sekadar dana bantuan sosial yang bisa dibagi rata. Ia menilai narasi yang berkembang dari pernyataan Dedi berpotensi merusak pemahaman publik terhadap fungsi APBD.

“APBD itu bukan dana konsumtif. Itu adalah pedoman kerja untuk membiayai pendidikan, kesehatan, infrastruktur, transportasi, hingga membuka lapangan kerja,” tegasnya.

Ia juga menekankan bahwa DKI Jakarta berbeda dengan provinsi lain karena memiliki lima kota administrasi dan satu kabupaten yang tidak otonom, sehingga tidak memiliki APBD sendiri seperti daerah kabupaten/kota pada umumnya. “Jadi APBD DKI adalah gabungan dari seluruh wilayah administratif yang ada, dan pengelolaannya jauh lebih kompleks,” jelasnya.

Kritik: Gubernur Perlu Cakap Soal Tata Kelola

Rio menyayangkan bila pernyataan seperti itu datang dari sosok kepala daerah yang justru seharusnya memahami teknis dan tanggung jawab pengelolaan anggaran publik.

“Kalau kepala daerah tidak bisa membedakan APBD dan bansos, maka ke depan kita hanya akan disuguhi janji politik yang bombastis tapi tidak berpijak pada realitas,” katanya.

APBD DKI Tertinggi Sepanjang Sejarah

Sebagai informasi, APBD DKI Jakarta 2025 tercatat sebesar Rp91,34 triliun, tertinggi sepanjang sejarah ibu kota. Fokus utamanya bukan pada distribusi uang tunai, melainkan pada pembiayaan program strategis pusat, penyediaan layanan dasar, dan pembangunan jangka panjang.

Dengan kondisi tersebut, janji politik seperti “bagi-bagi Rp10 juta per KK” tidak hanya dianggap menyesatkan, tapi juga merendahkan kompleksitas tata kelola pemerintahan.***

Follow WhatsApp Channel mevin.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Ketua Projo Jabar Kecam Framing Jahat Terhadap Menkominfo Budi Arie Terkait Judi Online
Ketua Projo Banten Desak Hentikan Tuduhan Tak Berdasar terhadap Budi Arie dalam Kasus Judi Online
JPPI Desak Gubernur Jabar Segera Lunasi Tebusan Ijazah Rp1,3 Triliun: 335 Ribu Siswa Terancam Putus Sekolah
Ribuan Massa Gelar Aksi Bela Palestina di Monas, Serukan Penghentian Genosida di Gaza
Nama Budi Arie Disebut dalam Dakwaan Kasus Judi Online, Sekjen Projo Minta Hentikan Framing Jahat
Jabar Tertib: Pemprov Gandeng Polda, Berlakukan Jam Malam untuk Pelajar dan Perketat Pengawasan
Siswa Sekolah Auliya Galang Rp1 Miliar untuk Bangun Sekolah di Gaza: Bukti Nyata Kepedulian Anak Bangsa
Tujuh Negara Eropa Bersatu Kecam Aksi Brutal Israel di Gaza: “Kami Tidak Akan Diam”

Berita Terkait

Minggu, 18 Mei 2025 - 20:53 WIB

Ketua Projo Jabar Kecam Framing Jahat Terhadap Menkominfo Budi Arie Terkait Judi Online

Minggu, 18 Mei 2025 - 16:13 WIB

Ketua Projo Banten Desak Hentikan Tuduhan Tak Berdasar terhadap Budi Arie dalam Kasus Judi Online

Minggu, 18 Mei 2025 - 16:09 WIB

JPPI Desak Gubernur Jabar Segera Lunasi Tebusan Ijazah Rp1,3 Triliun: 335 Ribu Siswa Terancam Putus Sekolah

Minggu, 18 Mei 2025 - 16:05 WIB

Ribuan Massa Gelar Aksi Bela Palestina di Monas, Serukan Penghentian Genosida di Gaza

Minggu, 18 Mei 2025 - 13:30 WIB

Nama Budi Arie Disebut dalam Dakwaan Kasus Judi Online, Sekjen Projo Minta Hentikan Framing Jahat

Berita Terbaru