Job Fair Ricuh di Bekasi: DPR Soroti Buruknya Manajemen dan Realita Krisis Lapangan Kerja

- Redaksi

Rabu, 4 Juni 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ilustrasi Melamar Pekerjaan

Ilustrasi Melamar Pekerjaan

Jakarta, Mevin.ID –  Kericuhan dalam acara bursa kerja (job fair) di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, bukan sekadar insiden teknis. Bagi Anggota Komisi IX DPR RI Nurhadi, kekacauan yang terjadi merupakan cermin nyata betapa mendesaknya kebutuhan masyarakat akan pekerjaan, di tengah situasi ekonomi yang menekan.

Ribuan pencari kerja dilaporkan berebut memindai QR code yang berisi daftar perusahaan pembuka lowongan. Kepadatan pengunjung yang tak terkendali berujung saling dorong, bahkan menyebabkan beberapa peserta pingsan.

“Kejadian ini mencerminkan kebutuhan masyarakat yang sangat tinggi terhadap pekerjaan, sekaligus menunjukkan buruknya mekanisme teknis dan manajemen acara yang diterapkan panitia,” ujar Nurhadi dalam pernyataan resminya, Senin (2/6/2025).

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Job Fair Bukan Seremoni, Tapi Alarm Pengangguran

Politikus Partai NasDem itu menegaskan, penyelenggaraan job fair tidak bisa lagi diperlakukan sebagai agenda tahunan yang bersifat seremonial.

Dengan lebih dari 25.000 pencari kerja memadati satu titik lokasi, sistem yang digunakan terbukti tidak sensitif terhadap realita di lapangan.

“Antisipasi lonjakan pengunjung, manajemen alur peserta, hingga distribusi informasi digital seharusnya sudah menjadi standar minimum—apalagi di tengah badai PHK seperti sekarang,” kata Nurhadi.

Ia menilai pemerintah daerah (Pemda) semestinya lebih peka terhadap kondisi riil di wilayahnya. Terutama Bekasi, yang dikenal sebagai salah satu kawasan industri terbesar di Asia Tenggara.

Perusahaan Wajib Serap Tenaga Lokal

Nurhadi juga mengingatkan bahwa perusahaan-perusahaan yang menikmati fasilitas dan insentif dari keberadaan di kawasan industri Bekasi, tidak boleh hanya mencari keuntungan, tetapi juga harus menunjukkan kontribusi nyata dalam menyerap tenaga kerja lokal.

“Pemerintah harus hadir dengan regulasi yang mengikat. Jangan sampai industri menikmati berbagai kemudahan, tapi rakyat lokal tetap menganggur,” tegasnya.

Solusi: Job Fair Harus Lebih Manusiawi dan Terdesentralisasi

Ke depan, Nurhadi menyarankan agar job fair digelar secara tersebar di berbagai zona industri atau kecamatan, tidak lagi terpusat di satu titik.

Ia juga menekankan pentingnya pendekatan yang berbasis data dan keadilan sosial.

“Jangan sampai pencari kerja yang sedang berjuang justru jadi korban manajemen yang buruk,” pungkasnya.***

Follow WhatsApp Channel mevin.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Komisi III DPR Kritik Putusan MK Soal Pemisahan Pemilu: Dinilai Timbulkan Polemik
Wakil Ketua DPR: Tidak Ada Revisi UU MK Pasca Putusan Pemisahan Pemilu
RUU KUHAP Versi Baru: 334 Pasal, 10 Perubahan Besar, dan Janji Perlindungan Hak Warga
Putusan MK Soal Pemilu Dinilai Paradoks, Gus Khozin: Ini Bukan Sekadar Urusan Teknis
Pulau-Pulau Indonesia Dijual Online? DPR Minta Pemerintah Segera Bertindak
Tak Ada Tempat untuk Seragam Palsu: DPR Dukung Larangan Ormas Bergaya TNI
Polemik Kebijakan Jam Sekolah di Jabar: Antara Disiplin dan Beban Fisik Siswa
Daya Beli Turun, Pabrik Kecil Tumbang: DPR Sorot Efek Domino Kenaikan Cukai

Berita Terkait

Kamis, 10 Juli 2025 - 09:07 WIB

Komisi III DPR Kritik Putusan MK Soal Pemisahan Pemilu: Dinilai Timbulkan Polemik

Rabu, 9 Juli 2025 - 07:30 WIB

Wakil Ketua DPR: Tidak Ada Revisi UU MK Pasca Putusan Pemisahan Pemilu

Selasa, 8 Juli 2025 - 15:24 WIB

RUU KUHAP Versi Baru: 334 Pasal, 10 Perubahan Besar, dan Janji Perlindungan Hak Warga

Jumat, 27 Juni 2025 - 20:14 WIB

Putusan MK Soal Pemilu Dinilai Paradoks, Gus Khozin: Ini Bukan Sekadar Urusan Teknis

Sabtu, 21 Juni 2025 - 18:21 WIB

Pulau-Pulau Indonesia Dijual Online? DPR Minta Pemerintah Segera Bertindak

Berita Terbaru