Jakarta, Mevin.ID – Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) mengakui memiliki hubungan yang hangat dengan Ketua DPR RI sekaligus Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP) Bidang Politik, Puan Maharani. Hal ini disampaikan Jokowi saat ditemui awak media di NasDem Tower, Jakarta, Jumat malam (22/3).
“Hubungannya memang hangat betul, memang hangat, dengan Mbak Puan hangat,” kata Jokowi.
Rencana Pertemuan dengan Megawati
Ketika ditanya mengenai rencana pertemuan dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, Jokowi mengaku belum tahu kapan pertemuan tersebut akan terealisasi. Namun, ia menegaskan bahwa hubungannya dengan Megawati tetap baik.
“Ya belum, tapi akan apa ya, ke depan saya kira akan baik-baik saja,” ujarnya.
Riwayat Hubungan Jokowi dan PDIP
Jokowi merupakan kader PDIP sejak awal karier politiknya. Ia pertama kali maju sebagai Wali Kota Solo pada 2005 dengan dukungan PDIP dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Keberhasilannya memimpin Solo membawanya ke panggung nasional, hingga PDIP mengusungnya sebagai calon Gubernur DKI Jakarta pada 2012 dan calon Presiden pada 2014.
Namun, setelah dua periode menjabat sebagai presiden, hubungan Jokowi dengan PDIP mulai merenggang, terutama menjelang Pemilu 2024. Perbedaan sikap politik, terutama terkait dukungan terhadap calon presiden yang berbeda, membuat hubungan keduanya semakin tegang.
Pemecatan Jokowi dari PDIP
Pada 17 Desember 2024, PDIP secara resmi memecat Jokowi dari keanggotaan partai. Keputusan ini diumumkan oleh Ketua DPP PDIP Bidang Kehormatan, Komarudin Watubun, yang menyatakan bahwa Jokowi melakukan pelanggaran berat karena mendukung calon presiden dan wakil presiden dari Koalisi Indonesia Maju (KIM) serta menyalahgunakan kekuasaan.
Sebelumnya, pada 22 April 2024, PDIP telah menyatakan bahwa Jokowi dan putranya, Gibran Rakabuming Raka, tidak lagi menjadi anggota partai. Hal ini menyusul dukungan mereka terhadap pasangan calon presiden dan wakil presiden yang berbeda dari pilihan resmi partai.
Puncak Ketegangan Politik
Pemecatan ini menandai puncak dari ketegangan antara Jokowi dan PDIP, terutama terkait perbedaan dukungan politik menjelang Pemilu 2024. Meski demikian, Jokowi tetap menjaga hubungan baik dengan sejumlah tokoh PDIP, termasuk Puan Maharani.
Ke depan, Jokowi berharap hubungannya dengan PDIP, termasuk Megawati, dapat tetap terjaga dengan baik.***





















