Jokowi: PSI Akan Jadi Partai Besar, Tapi Bukan di 2029

- Redaksi

Sabtu, 19 Juli 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Solo, Mevin.ID – Presiden ke-7 RI, Joko Widodo, menyatakan keyakinannya bahwa Partai Solidaritas Indonesia (PSI) akan menjadi partai besar dan kuat di masa depan. Namun, menurutnya, hal itu belum akan terjadi pada Pemilu 2029 mendatang.

Hal ini disampaikan Jokowi saat memberikan pidato dalam Kongres PSI di Kota Solo, Jawa Tengah, pada Sabtu (19/7/2025).

“Saya masuk tadi memberikan feeling kepada saya bahwa auranya PSI ini akan menjadi partai kuat dan besar. Tapi jangan tergesa-gesa. Ada step-step-nya. Belum di 2029,” kata Jokowi dalam pidatonya, seperti dikutip dari Breaking News Kompas TV.

Jokowi memperkirakan bahwa momentum kebesaran PSI baru akan mulai terbentuk pada tahun 2034, dengan catatan seluruh mesin partai bekerja keras secara konsisten.

Partai “Super Tbk” dan Revolusi E-Voting

Dalam pandangannya, salah satu kekuatan utama PSI terletak pada konsep partai “super terbuka” atau “super Tbk” yang dianutnya. Menurut Jokowi, konsep ini menandakan bahwa tidak ada kepemilikan elite atau keluarga dalam struktur PSI, melainkan semua kader memiliki posisi setara sebagai “pemegang saham”.

“Tidak ada kepemilikan elite, tidak ada kepemilikan keluarga. Semua memiliki saham yang sama. Semua memiliki rasa tanggung jawab yang sama membesarkan partai,” ujar Jokowi.

Presiden juga memuji sistem e-voting yang digunakan PSI dalam pemilihan ketua umum. Menurutnya, ini merupakan bentuk revolusi demokrasi yang dapat menjadi model baru dalam perpolitikan nasional.

“Saat ini mungkin baru 84 persen anggota yang berpartisipasi. Tapi nantinya, jutaan anggota PSI bisa ikut dalam pemilu raya secara langsung. Semua suara dihargai,” jelas Jokowi.

Transparansi dan Politik Tanpa Bayang-Bayang

Jokowi juga menekankan pentingnya keterbukaan dalam pengambilan keputusan politik. Dengan sistem e-voting dan kepemilikan kolektif, ia menilai politik di balik layar tidak akan lagi memiliki tempat dalam partai.

“Keputusan nanti ada di seluruh anggota. Tidak ada lagi keputusan segelintir orang,” tegasnya.

Ia mengingatkan, orientasi utama PSI ke depan harus untuk bangsa dan rakyat, bukan untuk kelompok tertentu maupun kepentingan pribadi.

“Yang paling penting, kebijakan PSI harus berorientasi pada negara, rakyat, dan bangsa. Bukan pada kelompok atau pribadi-pribadi,” tutup Jokowi.***

Facebook Comments Box
Follow WhatsApp Channel mevin.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Janji Prabowo Gunakan Uang Rampasan Koruptor untuk Rakyat: Dari LPDP, Utang Whoosh, hingga Smartboard
Mabes Polri Klarifikasi: Hanya 300 Polisi Aktif Duduki Jabatan Sipil
KPK Ungkap Modus Korupsi Whoosh: Tanah Milik Negara Dibeli Lagi oleh Negara
Ledakan Kabel SUTET Putus di Jatipulo: Warga Panik, Puluhan Rumah Hangus
Ombudsman RI Desak Komdigi Perketat Pengawasan Situs Judi Online
Mikroplastik Mencemari Udara 18 Kota: Jakarta Pusat Jadi Episentrum Polusi Tak Kasatmata
UMP 2026 Belum Juga Terbit, Jabar Tunggu Regulasi dari Pemerintah Pusat
Kontroversi Wakil Ketua DPR: ‘MBG Tak Perlu Ahli Gizi’, Publik Geleng-Geleng

Berita Terkait

Selasa, 18 November 2025 - 14:03 WIB

Janji Prabowo Gunakan Uang Rampasan Koruptor untuk Rakyat: Dari LPDP, Utang Whoosh, hingga Smartboard

Selasa, 18 November 2025 - 07:48 WIB

Mabes Polri Klarifikasi: Hanya 300 Polisi Aktif Duduki Jabatan Sipil

Senin, 17 November 2025 - 23:12 WIB

KPK Ungkap Modus Korupsi Whoosh: Tanah Milik Negara Dibeli Lagi oleh Negara

Senin, 17 November 2025 - 18:43 WIB

Ledakan Kabel SUTET Putus di Jatipulo: Warga Panik, Puluhan Rumah Hangus

Senin, 17 November 2025 - 18:03 WIB

Ombudsman RI Desak Komdigi Perketat Pengawasan Situs Judi Online

Berita Terbaru