Kebun Binatang Bandung Berganti Pengelola, Taman Safari Kembali Terlibat

- Redaksi

Sabtu, 5 April 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Walikota Bandung M Farhan saat melakukan kunjungan ke Kebun Binatang Bandung, Selasa 1 April 2025, sehari setelah Hari Raya Idulfitri 1446 H.

Walikota Bandung M Farhan saat melakukan kunjungan ke Kebun Binatang Bandung, Selasa 1 April 2025, sehari setelah Hari Raya Idulfitri 1446 H.

Bandung, Mevin.ID – Pengelolaan Kebun Binatang Bandung atau Bandung Zoo resmi berganti sejak 21 Maret 2025. Manajer Umum Kebun Binatang Bandung, Peter, mengonfirmasi adanya perubahan manajemen tersebut. Ia menyatakan bahwa pengelola baru akan fokus pada kenyamanan satwa dan kebersihan lingkungan.

“Manajemen baru mengutamakan kenyamanan satwa dan kebersihan tempat,” ujarnya seperti dikutip dari Tempo, Jumat (4/4/2025).

Meski begitu, Peter enggan menjelaskan lebih lanjut mengenai identitas pengelola baru yang menggantikan Yayasan Margasatwa Tamansari.

Sementara itu, Direktur Taman Safari Indonesia, Tony Sumampau, menyatakan bahwa pihaknya kembali terlibat dalam pengelolaan Kebun Binatang Bandung. Ia saat ini menjabat sebagai Dewan Pembina Yayasan Margasatwa Tamansari, dengan saudaranya, John Sumampau, sebagai ketua yayasan.

“Prioritas utama kami adalah memulihkan dan melanjutkan pengembangan Kebun Binatang Bandung sesuai dengan masterplan yang telah disusun sebelumnya,” kata Tony dalam keterangan tertulis, Kamis (3/4/2025).

Tony menyebut bahwa pengurus yayasan sebelumnya secara resmi mengundurkan diri pada 21 Maret 2025 dan menyampaikan permohonan maaf di hadapan notaris. Mereka juga memintanya untuk kembali memimpin pengelolaan, tanpa mempermasalahkan status kepemilikan lahan yang kini masih disengketakan dengan Pemerintah Kota Bandung.

Pihaknya berkomitmen menjalankan pengelolaan secara transparan, akuntabel, dan profesional serta akan berkoordinasi dengan pemerintah kota untuk memastikan kontribusi terhadap pendapatan asli daerah (PAD).

Riwayat dan Kisruh Pengelolaan

Taman Safari Indonesia pertama kali terlibat dalam pengelolaan Kebun Binatang Bandung pada 2016, awalnya untuk membantu penanganan seekor gajah yang sakit. Keterlibatan itu berlanjut pada 2017 ketika mereka masuk dalam kepengurusan Yayasan Margasatwa Tamansari.

Namun, pada 2022, pengelola sebelumnya mengambil alih yayasan dan mengganti kepengurusan, yang kemudian menimbulkan kisruh pengelolaan. Masalah diperparah dengan sengketa lahan seluas 1,3 hektare di Jalan Tamansari yang kini masih berproses di pengadilan.

Lebih lanjut, dua mantan pengurus yayasan berinisial SD dan BB, yang merupakan bagian dari keluarga pengelola sebelumnya, kini menjadi tersangka kasus korupsi yang ditangani oleh Kejaksaan Tinggi Jawa Barat.

Tony memastikan bahwa kembalinya Taman Safari Indonesia dalam manajemen bertujuan untuk menyelamatkan dan mengembangkan Kebun Binatang Bandung agar bisa lebih berdaya guna, baik bagi satwa maupun masyarakat.***

Facebook Comments Box
Follow WhatsApp Channel mevin.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Climbing Festival 2025: Menjaga Nafas Terakhir Karst Citatah, Rumah Tua Para Pemanjat Indonesia
Iuran BPJS untuk Warga Bergaji Tinggi Masih Ditanggung Negara, Menkes Soroti Ketidaktepatan Data
Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda: Oase Hijau, Saksi Bisu Sejarah, dan Paru-Paru Kota Bandung
Ini 15 Obat Herbal Ilegal Mengandung Bahan Kimia Berbahaya, BPOM: Bisa Rusak Ginjal!
Jejak Kolonial di Secangkir Kopi
Jalan Kaki: Ritual Sederhana untuk Menjaga Waras di Tengah Hidup yang Riuh
Jejak Kolonial, Secangkir Kisah dari Tanah Rempah: Perjalanan Kopi Nusantara
Bab Baru di Usia 50-an: Saat Hidup Tak Lagi Soal Membuktikan, Tapi Menemukan Makna

Berita Terkait

Minggu, 16 November 2025 - 20:04 WIB

Climbing Festival 2025: Menjaga Nafas Terakhir Karst Citatah, Rumah Tua Para Pemanjat Indonesia

Jumat, 14 November 2025 - 10:33 WIB

Iuran BPJS untuk Warga Bergaji Tinggi Masih Ditanggung Negara, Menkes Soroti Ketidaktepatan Data

Selasa, 11 November 2025 - 12:16 WIB

Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda: Oase Hijau, Saksi Bisu Sejarah, dan Paru-Paru Kota Bandung

Selasa, 4 November 2025 - 12:42 WIB

Ini 15 Obat Herbal Ilegal Mengandung Bahan Kimia Berbahaya, BPOM: Bisa Rusak Ginjal!

Senin, 20 Oktober 2025 - 14:20 WIB

Jejak Kolonial di Secangkir Kopi

Berita Terbaru