Kementan dan Satgas Pangan Ungkap 212 Merek Beras Tak Sesuai Standar Diduga Oplosan, Ini Daftarnya

- Redaksi

Selasa, 15 Juli 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Poster stop beras oplosan (Foto: instagram Kementerian Pertanian RI @kementerianpertanian

Poster stop beras oplosan (Foto: instagram Kementerian Pertanian RI @kementerianpertanian

Jakarta, Mevin.ID — Kementerian Pertanian (Kementan) bersama Satgas Pangan mengungkap sebanyak 212 merek beras yang diduga tidak sesuai standar dan berpotensi merugikan konsumen. Temuan ini mencakup praktik oplosan, pelabelan berat yang tidak akurat, hingga klaim kualitas yang menyesatkan.

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengatakan, dari hasil pemeriksaan, sekitar 86 persen produk beras yang beredar di pasaran terbukti menggunakan label palsu.

“Bahkan ada kemasan yang bertuliskan 5 kilogram, padahal isinya hanya 4,5 kilogram. Kalau emas ditulis 24 karat padahal hanya 18 karat, itu penipuan, sangat merugikan masyarakat,” ujar Amran, Sabtu (12/7/2025).

Menurut Amran, akibat praktik semacam ini, selisih harga antara beras biasa yang diklaim sebagai beras premium atau medium bisa mencapai Rp1.000 hingga Rp2.000 per kilogram. Jika dikalkulasikan dengan skala nasional, potensi kerugian masyarakat bisa menembus Rp99,35 triliun per tahun.

Produsen Besar Diperiksa

Sebelumnya, Satgas Pangan Polri telah melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah produsen beras pada Kamis (10/7/2025). Empat perusahaan besar disebut telah diperiksa dalam tahap penyelidikan, yakni:

  • Wilmar Group
  • PT Food Station Tjipinang Jaya
  • PT Belitang Panen Raya
  • PT Sentosa Utama Lestari (Japfa Group)

Dari hasil inspeksi lapangan di berbagai daerah, Kementan dan Satgas Pangan menemukan sejumlah merek beras yang melanggar aturan mutu dan pelabelan. Berikut adalah sebagian daftar merek yang dirilis secara resmi:

Wilmar Group

(Sample dari Aceh, Lampung, Sulawesi Selatan, Jabodetabek, Yogyakarta)

  • Sania
  • Sovia
  • Fortune
  • Siip

PT Food Station Tjipinang Jaya

(Sample dari Sulsel, Kalsel, Jabar, Aceh)

  • Alfamidi Setra Pulen
  • Beras Premium Setra Ramos
  • Beras Pulen Wangi
  • Food Station
  • Ramos Premium
  • Setra Pulen
  • Setra Ramos

PT Belitang Panen Raya

(Sample dari Sulsel, Jateng, Kalsel, Jabar, Aceh, Jabodetabek)

  • Raja Platinum
  • Raja Ultima

PT Unifood Candi Indonesia

(Sample dari Jabodetabek, Jateng, Sulsel, Jabar)

  • Larisst
  • Leezaat

PT Buyung Poetra Sembada Tbk

(Sample dari Jateng, Lampung)

  • Topi Koki

PT Bintang Terang Lestari Abadi

(Sample dari Sumut, Aceh)

  • Elephas Maximus
  • Slyp Hummer

PT Sentosa Utama Lestari (Japfa Group)

(Sample dari Yogyakarta, Jabodetabek)

  • Ayana

PT Subur Jaya Indotama

(Sample dari Lampung)

  • Dua Koki
  • Beras Subur Jaya

CV Bumi Jaya Sejati

(Sample dari Lampung)

  • Raja Udang
  • Kakak Adik

PT Jaya Utama Santikah

(Sample dari Jabodetabek)

  • Pandan Wangi BMW Citra
  • Kepala Pandan Wangi
  • Medium Pandan Wangi

Pemerintah menyatakan bahwa proses penyelidikan akan terus berjalan, dan sanksi hukum akan diberlakukan terhadap produsen yang terbukti melakukan pelanggaran.***

Facebook Comments Box
Follow WhatsApp Channel mevin.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Ekonomi Jabar Tumbuh, Pengangguran Ikut Naik: BI Sebut Ada Anomali
Stok Melimpah, Harga Beras Tetap Naik: Zulhas Beberkan Alasannya
Surat Peringatan Menkeu: Belanja Daerah Seret, Ekonomi Bisa Tersungkur
Redenominasi Rupiah: INDEF Ingatkan Ancaman Inflasi dan Rent Seeker
Pemerintah Siapkan Rp20 Triliun Bangun Peternakan Ayam untuk Pasok Program MBG
Pertumbuhan Ekonomi RI Kuartal III Melemah, Menkeu: Harusnya Bisa Lebih Tinggi
Utang Pinjol Tembus Rp 90,99 Triliun, Sinyal Darurat Literasi Keuangan Masyarakat
Pemerintah Siapkan RUU Redenominasi Rupiah 1000 bisa Jadi 1 : Apa Artinya untuk Dompet Kita?

Berita Terkait

Selasa, 11 November 2025 - 18:13 WIB

Ekonomi Jabar Tumbuh, Pengangguran Ikut Naik: BI Sebut Ada Anomali

Selasa, 11 November 2025 - 15:04 WIB

Stok Melimpah, Harga Beras Tetap Naik: Zulhas Beberkan Alasannya

Senin, 10 November 2025 - 11:20 WIB

Surat Peringatan Menkeu: Belanja Daerah Seret, Ekonomi Bisa Tersungkur

Minggu, 9 November 2025 - 18:19 WIB

Redenominasi Rupiah: INDEF Ingatkan Ancaman Inflasi dan Rent Seeker

Minggu, 9 November 2025 - 17:27 WIB

Pemerintah Siapkan Rp20 Triliun Bangun Peternakan Ayam untuk Pasok Program MBG

Berita Terbaru

Kolom

Jeritan yang Tak Didengar: Membaca Ulang Tragedi SMAN 72

Jumat, 14 Nov 2025 - 15:36 WIB