Kenapa Trump Tak Jatuhkan Tarif ke Rusia di Tengah Perang Dagang, Ini Alasannya

- Redaksi

Jumat, 4 April 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Presiden Donald Trump tak menjatuhkan tarif impor apapun ke Rusia saat Uni Eropa mengamuk gegara dampak perang dagang Amerika Serikat. (AFP/Yuri Kadobnov)

Presiden Donald Trump tak menjatuhkan tarif impor apapun ke Rusia saat Uni Eropa mengamuk gegara dampak perang dagang Amerika Serikat. (AFP/Yuri Kadobnov)

Jakarta, Mevin.ID – Saat Uni Eropa menunjukkan ketegangan atas dampak perang dagang yang dipicu Amerika Serikat, mantan Presiden Donald Trump tidak menetapkan tarif impor apa pun terhadap Rusia.

Hal itu terungkap dalam dokumen bertajuk Reciprocal Tariffs (Timbal Balik Tarif) yang dirilis Gedung Putih pada Rabu (2/4), di mana tarif diberlakukan terhadap 180 negara dengan besaran yang bervariasi—termasuk terhadap Uni Eropa.

Namun, nama Rusia tidak tercantum dalam daftar tersebut. Seorang pejabat Gedung Putih mengungkapkan alasan di balik keputusan itu.

“[Rusia] tidak ada dalam daftar karena sanksi akibat perang Ukraina telah membuat perdagangan antara kedua negara hampir nihil,” ujar pejabat tersebut kepada media News of the United States (NOTUS), sebagaimana dikutip oleh Newsweek.

Pada era pemerintahan Presiden Joe Biden, Amerika Serikat memang telah memberlakukan berbagai sanksi keras terhadap Rusia sebagai respons atas invasi mereka ke Ukraina yang dimulai sejak 2022. Selain itu, sanksi juga dikenakan terkait dugaan keterlibatan Rusia dalam pemilihan umum negara lain, serangan siber, serta pelanggaran hak asasi manusia.

Sanksi-sanksi tersebut menargetkan sektor vital perekonomian Rusia seperti energi, keuangan, pertahanan, dan teknologi. Bank-bank besar Rusia telah diputus dari sistem keuangan global, sementara aset-aset milik oligarki Rusia telah dibekukan, dan akses terhadap teknologi penting juga dibatasi.

Tak hanya itu, sanksi juga secara langsung menargetkan Presiden Vladimir Putin, sebagai upaya untuk menekan Kremlin dengan mengisolasi elit politik dan ekonomi Rusia.

Sementara itu, Donald Trump dalam berbagai kesempatan belakangan ini dinilai memperlihatkan kecenderungan untuk menjalin kedekatan dengan Putin. Pemerintah AS sendiri saat ini disebut sedang berupaya menjajaki peluang negosiasi untuk mencapai gencatan senjata permanen antara Rusia dan Ukraina.***

Facebook Comments Box
Follow WhatsApp Channel mevin.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Janji Prabowo Gunakan Uang Rampasan Koruptor untuk Rakyat: Dari LPDP, Utang Whoosh, hingga Smartboard
Mabes Polri Klarifikasi: Hanya 300 Polisi Aktif Duduki Jabatan Sipil
KPK Ungkap Modus Korupsi Whoosh: Tanah Milik Negara Dibeli Lagi oleh Negara
Ledakan Kabel SUTET Putus di Jatipulo: Warga Panik, Puluhan Rumah Hangus
Ombudsman RI Desak Komdigi Perketat Pengawasan Situs Judi Online
Mikroplastik Mencemari Udara 18 Kota: Jakarta Pusat Jadi Episentrum Polusi Tak Kasatmata
UMP 2026 Belum Juga Terbit, Jabar Tunggu Regulasi dari Pemerintah Pusat
Kontroversi Wakil Ketua DPR: ‘MBG Tak Perlu Ahli Gizi’, Publik Geleng-Geleng

Berita Terkait

Selasa, 18 November 2025 - 14:03 WIB

Janji Prabowo Gunakan Uang Rampasan Koruptor untuk Rakyat: Dari LPDP, Utang Whoosh, hingga Smartboard

Selasa, 18 November 2025 - 07:48 WIB

Mabes Polri Klarifikasi: Hanya 300 Polisi Aktif Duduki Jabatan Sipil

Senin, 17 November 2025 - 23:12 WIB

KPK Ungkap Modus Korupsi Whoosh: Tanah Milik Negara Dibeli Lagi oleh Negara

Senin, 17 November 2025 - 18:43 WIB

Ledakan Kabel SUTET Putus di Jatipulo: Warga Panik, Puluhan Rumah Hangus

Senin, 17 November 2025 - 18:03 WIB

Ombudsman RI Desak Komdigi Perketat Pengawasan Situs Judi Online

Berita Terbaru