Cianjur, Mevin.ID – Polisi mulai mengusut insiden keracunan massal yang menimpa 79 siswa MAN 1 dan SMP PGRI 1 Cianjur usai mengonsumsi makanan dari program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Sejumlah pihak yang terlibat dalam distribusi dan pengolahan makanan kini diperiksa, sementara dapur penyedia MBG di Kecamatan Cianjur juga telah disambangi aparat.
“Kami sudah klarifikasi dan minta keterangan dari 10 orang, termasuk penanggung jawab CV penyedia MBG, Kepala SPPG, ahli gizi, staf, tim pengemas hingga kurir pengantar makanan,” ujar Kasat Reskrim Polres Cianjur, AKP Tono Listianto, Rabu (23/4/2025).
Pemeriksaan ini dilakukan sebagai bagian dari penyelidikan untuk mencari tahu penyebab pasti keracunan.
Tim dari Polres Cianjur telah menyita sampel makanan yang dikonsumsi para siswa dan berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur serta Labkesda Jawa Barat untuk pemeriksaan laboratorium secara menyeluruh.
Meski begitu, polisi menegaskan penanganan kasus ini tetap menjunjung tinggi asas praduga tak bersalah.
“Kami tunggu hasil laboratorium dulu sebelum mengambil langkah hukum lebih lanjut,” tambah Tono.
Seluruh Siswa Sudah Dipulangkan, Tapi Tetap Diawasi
Dinas Kesehatan mencatat, sebanyak 79 siswa terdampak, terdiri dari 60 siswa MAN 1 dan 19 siswa SMP PGRI 1.
Semuanya sempat menjalani perawatan di RSUD Sayang dan RS Bhayangkara, namun kini sudah dipulangkan karena kondisi yang terus membaik.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Cianjur, Frida Laila Yahya, menyebutkan bahwa para siswa tetap mendapat pengawasan dari tenaga kesehatan puskesmas di wilayah masing-masing.
Langkah ini dilakukan untuk mengantisipasi gejala lanjutan yang mungkin muncul pasca-keracunan.***
Baca Juga :
- Puluhan Siswa di Cianjur Keracunan, Dinkes Turunkan Tim Khusus untuk Awasi Kondisi Pasca-Pulang
- Keracunan Massal di Cianjur: Program MBG Dipertanyakan, BGN Telusuri Sampel Makanan
- Cianjur Siaga: Ratusan Warga Keracunan Massal, Pemkab Jamin Pemulihan Total




















