Ketua Dewas BPJS: 100 Juta Lebih Pekerja RI Belum Terlindungi Jamsostek

- Redaksi

Senin, 28 Juli 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Jakarta, Mevin.ID – Ketua Dewan Pengawas BPJS Ketenagakerjaan, Muhammad Zuhri Bahri, mengungkap masih rendahnya cakupan perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan di Indonesia. Dari total sekitar 101 juta pekerja di tanah air, sebagian besar belum menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan.

“Ini tantangan besar. Baik pekerja formal maupun non-formal, masih banyak yang belum terlindungi,” ujar Zuhri dalam acara Dewas Menyapa Indonesia di Jakarta, Senin (28/7/2025).

Zuhri menyebut rendahnya kesadaran masyarakat terhadap pentingnya jaminan sosial ketenagakerjaan sebagai tantangan pertama yang harus segera diatasi. Menurutnya, masih banyak pekerja yang belum memahami manfaat menjadi peserta BPJS, terutama di sektor informal.

“Brain awareness dan consciousness soal arti penting jaminan sosial masih rendah. Kita perlu dorong kesadaran kolektif bahwa semua pekerja, termasuk non-formal, perlu terlindungi,” jelasnya.

Tantangan kedua adalah cakupan kepesertaan yang belum merata. Kelompok pekerja bukan penerima upah dinilai sebagai ceruk terbesar yang belum tersentuh program jaminan sosial.

“Gap-nya sangat besar. Ini tak bisa ditangani BPJS sendiri. Kami butuh dukungan semua unsur, terutama pentahelix—pemerintah, dunia usaha, akademisi, komunitas, dan media,” tegasnya.

Tantangan ketiga, lanjut Zuhri, adalah soal akses layanan. Ia mengakui bahwa meski BPJS Ketenagakerjaan sudah melakukan transformasi layanan, ekspektasi masyarakat terhadap akses cepat dan mudah semakin tinggi.

Terakhir, Zuhri menekankan pentingnya dukungan regulasi yang lebih kuat. Ia menilai perbaikan aturan bukan hanya soal kepesertaan, tetapi juga menyangkut optimalisasi pelaksanaan jaminan sosial di lapangan.

“Kalau empat tantangan ini bisa dijawab dengan baik, insyaAllah sistem jaminan sosial ketenagakerjaan kita akan lebih stabil dan bisa memberikan perlindungan menyeluruh bagi seluruh pekerja Indonesia,” pungkasnya.***

Facebook Comments Box
Follow WhatsApp Channel mevin.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Ledakan SMA 72 Jakarta: Siswa Korban Luka Jadi Tersangka Tunggal
Kampus Top Korsel Coret 45 Pelamar karena Bullying, Indonesia Kapan Menyusul?
Densus 88: Pelaku Ledakan SMAN 72 Akses Konten Brutal di Dark Web
GBHN Versi Baru Disiapkan, MPR Akan Konsultasi dengan Prabowo
YLBHI Kecam Pemberian Gelar Pahlawan bagi Soeharto: Dinilai Pengaburan Sejarah
Buruh Konsolidasi Sambut “Darurat Pengupahan”, Desak Kenaikan Upah 2026 hingga Cabut PP Outsourcing
Prabowo Anugerahkan Gelar Pahlawan Nasional untuk Soeharto hingga Gus Dur: Sejarah, Kontroversi, dan Pengakuan
Gelar Pahlawan untuk Soeharto Ditolak NU dan Muhammadiyah: Integritas Moral Dipertanyakan

Berita Terkait

Selasa, 11 November 2025 - 22:32 WIB

Ledakan SMA 72 Jakarta: Siswa Korban Luka Jadi Tersangka Tunggal

Selasa, 11 November 2025 - 17:02 WIB

Kampus Top Korsel Coret 45 Pelamar karena Bullying, Indonesia Kapan Menyusul?

Selasa, 11 November 2025 - 16:56 WIB

Densus 88: Pelaku Ledakan SMAN 72 Akses Konten Brutal di Dark Web

Selasa, 11 November 2025 - 14:56 WIB

GBHN Versi Baru Disiapkan, MPR Akan Konsultasi dengan Prabowo

Senin, 10 November 2025 - 19:20 WIB

YLBHI Kecam Pemberian Gelar Pahlawan bagi Soeharto: Dinilai Pengaburan Sejarah

Berita Terbaru