Jakarta, Mevin.ID – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, membenarkan bahwa Koperasi Desa (KopDes) Merah Putih nantinya akan menjual Liquified Petroleum Gas (LPG) bersubsidi 3 kilogram.
Penyaluran dilakukan melalui skema sub pangkalan untuk memperluas akses masyarakat terhadap energi bersubsidi.
“Mereka kita kasih ruang untuk jadi sub pangkalan, dengan tetap memperhatikan efektivitas dan produktivitas penyerapan LPG di wilayah itu,” kata Bahlil di Kantor Kementerian ESDM, Selasa (22/7/2025).
Pemerintah saat ini sedang menyiapkan aturan teknis operasional penyaluran LPG subsidi melalui koperasi. Skema ini merupakan bagian dari upaya mendekatkan distribusi energi ke masyarakat pedesaan dan mencegah disparitas harga.
Menteri Koordinator Bidang Pangan sekaligus Ketua Satgas Percepatan Pembentukan KopDes Merah Putih, Zulkifli Hasan, menyatakan bahwa hingga peluncuran resmi pada Senin (21/7), tercatat sebanyak 80.081 KopDes telah terbentuk secara legal.
Wakil Menteri Koperasi dan UKM, Ferry Juliantono, menambahkan bahwa peran KopDes tidak hanya sebatas penjualan LPG. Koperasi ini juga akan menjadi penyalur berbagai produk BUMN lainnya, seperti pupuk subsidi, layanan keuangan BRILink, dan produk kebutuhan pokok lainnya.
“Tujuannya untuk memangkas mata rantai distribusi yang membuat harga ke masyarakat jadi lebih mahal. KopDes ini diharapkan bisa memberi akses langsung ke produk subsidi, sehingga harga di tingkat petani atau warga bisa lebih terjangkau,” jelas Ferry.
Ia mencontohkan persoalan distribusi pupuk yang selama ini kerap mengalami kendala dan menyebabkan harga di lapangan melebihi Harga Eceran Tertinggi (HET).
Dengan kehadiran KopDes Merah Putih sebagai simpul distribusi di tingkat desa dan kelurahan, pemerintah berharap pemerataan akses terhadap energi dan bahan kebutuhan pokok dapat tercapai, sekaligus memperkuat peran koperasi sebagai ujung tombak ekonomi kerakyatan.***





















