La Nina Hadir di Tengah Puncak Musim Hujan: Apa yang Harus Kita Waspadai?

- Redaksi

Rabu, 5 November 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Bukittinggi
whatsapp sharing buttonfacebook sharing buttontwitter sharing buttonsharethis sharing button
Indonesia Waspada Fenomena La Niña
Indonesia Waspada Fenomena La Niña. Foto: BCO Media Network

Bukittinggi whatsapp sharing buttonfacebook sharing buttontwitter sharing buttonsharethis sharing button Indonesia Waspada Fenomena La Niña Indonesia Waspada Fenomena La Niña. Foto: BCO Media Network

Jakarta, Mevin.ID — Fenomena atmosfer La Nina kembali menyapa Indonesia saat puncak musim hujan mulai menjelang. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memastikan La Nina kategori lemah saat ini tengah berlangsung dan diprediksi bertahan hingga Maret 2026.

Meski efeknya tidak terlalu ekstrem terhadap peningkatan curah hujan, Kepala BMKG Teuku Faisal Fathani mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada.

“Pada puncak musim hujan, dampaknya terhadap penambahan curah hujan tidak terlalu signifikan. Meski begitu, curah hujan tinggi pada periode tersebut tetap perlu diwaspadai,” ujar Faisal dalam Apel Kesiapsiagaan Bencana, Selasa (4/11).

43 Persen Wilayah Sudah Resmi Masuki Musim Hujan

Hingga akhir Oktober 2025, tercatat 306 Zona Musim (ZOM) — atau 43,8 persen wilayah Indonesia — telah memasuki musim hujan. Periode basah ini diperkirakan berlangsung hingga Februari 2026.

Dampaknya? Potensi cuaca ekstrem meningkat di berbagai daerah — hujan intensitas tinggi, angin kencang, hingga gangguan siklon tropis dari arah selatan Indonesia.

BMKG mencatat curah hujan tinggi–sangat tinggi akan mengancam wilayah seperti:

  • Jawa, Bali, Nusa Tenggara Barat, NTT
  • Sulawesi Selatan
  • Papua bagian selatan

Sementara wilayah Sumatra utara, Kalimantan utara, Sulawesi utara, dan Maluku Utara berpotensi mengalami hujan di atas normal selama November–Desember.

Atmosfer Lebih Labil

Potensi badai dan hujan ekstrem meningkat akibat kombinasi faktor global–regional:

  • La Nina lemah
  • Dipole Mode negatif (-1,61)
  • Pergerakan awan konvektif yang lebih mudah terbentuk

Daerah rawan cuaca ekstrem di antaranya:

Sumatera Utara, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, NTB, dan Sulsel

BMKG juga mendeteksi Siklon Tropis Kalmaegi di barat daya Lampung yang ikut berpengaruh pada dinamika cuaca nasional.

Untuk periode 3–9 November, hujan sedang hingga lebat diperkirakan mengguyur:

  • Pesisir barat Sumatra
  • Sebagian besar Jawa
  • Bali & Nusa Tenggara
  • Kalimantan
  • Maluku & Papua***
Facebook Comments Box
Follow WhatsApp Channel mevin.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Istana Respons Putusan MK: Polisi yang Jabat di Luar Struktur Wajib Pensiun atau Mundur
Densus 88: Radikalisasi Anak Meningkat Drastis, Jawa Barat dan Jakarta Jadi Episentrum, Bagaimana Polanya?
Menkum : Polisi Aktif yang Sudah Duduki Jabatan Sipil Tak Wajib Mundur
Janji Prabowo Gunakan Uang Rampasan Koruptor untuk Rakyat: Dari LPDP, Utang Whoosh, hingga Smartboard
Mabes Polri Klarifikasi: Hanya 300 Polisi Aktif Duduki Jabatan Sipil
KPK Ungkap Modus Korupsi Whoosh: Tanah Milik Negara Dibeli Lagi oleh Negara
Ledakan Kabel SUTET Putus di Jatipulo: Warga Panik, Puluhan Rumah Hangus
Ombudsman RI Desak Komdigi Perketat Pengawasan Situs Judi Online
Tag :

Berita Terkait

Rabu, 19 November 2025 - 11:30 WIB

Istana Respons Putusan MK: Polisi yang Jabat di Luar Struktur Wajib Pensiun atau Mundur

Rabu, 19 November 2025 - 08:33 WIB

Densus 88: Radikalisasi Anak Meningkat Drastis, Jawa Barat dan Jakarta Jadi Episentrum, Bagaimana Polanya?

Selasa, 18 November 2025 - 21:25 WIB

Menkum : Polisi Aktif yang Sudah Duduki Jabatan Sipil Tak Wajib Mundur

Selasa, 18 November 2025 - 14:03 WIB

Janji Prabowo Gunakan Uang Rampasan Koruptor untuk Rakyat: Dari LPDP, Utang Whoosh, hingga Smartboard

Selasa, 18 November 2025 - 07:48 WIB

Mabes Polri Klarifikasi: Hanya 300 Polisi Aktif Duduki Jabatan Sipil

Berita Terbaru