Lebih dari 70 Negara Serukan Target Global Kurangi Produksi Plastik, Jepang dan Negara Minyak Menolak

- Redaksi

Selasa, 10 Juni 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kondisi tumpukan sampah plastik berada di saluran irigasi di Desa Susukan, Kabupaten Serang, Banten, Senin (2/6/2025).

Kondisi tumpukan sampah plastik berada di saluran irigasi di Desa Susukan, Kabupaten Serang, Banten, Senin (2/6/2025).

NICE, Prancis – Mevin.ID – Lebih dari 70 negara diperkirakan akan menyerukan penetapan target global pengurangan produksi dan konsumsi plastik dalam Konferensi Laut Perserikatan Bangsa-Bangsa (UN Ocean Conference/UNOC) yang digelar di Kota Nice, Prancis, mulai Senin (10/6/2025) hingga Jumat mendatang.

Inisiatif ini menyoroti urgensi dalam menangani krisis polusi plastik laut yang kian parah. Diperkirakan lebih dari 8 juta ton plastik mengalir ke lautan setiap tahun, merusak ekosistem laut dan mengancam kesehatan manusia melalui mikroplastik yang masuk ke rantai makanan.

Namun, seruan bersama ini tidak sepenuhnya mendapat dukungan. Jepang termasuk di antara negara yang menolak mendukung pernyataan tersebut, bergabung dengan beberapa negara penghasil minyak di Timur Tengah yang keberatan terhadap usulan pembatasan produksi plastik—produk turunan utama dari minyak bumi.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Menuju Traktat Plastik Global

Pernyataan bersama yang dirancang oleh koalisi negara-negara Eropa dan kepulauan Pasifik itu akan mencakup target pengurangan, serta kewajiban pelaporan volume produksi, impor, dan ekspor plastik.

Dokumen tersebut digadang-gadang sebagai langkah penting menjelang perundingan traktat plastik global yang akan dilanjutkan di Swiss pada Agustus mendatang. Traktat ini ditargetkan menjadi perjanjian multilateral pertama yang mengatur secara komprehensif produksi hingga siklus akhir plastik.

Namun, dalam pembicaraan sebelumnya yang berlangsung di Korea Selatan akhir tahun lalu, negosiasi masih menemui jalan buntu, terutama terkait soal regulasi produksi. Perbedaan posisi antara negara-negara maju, negara produsen plastik, dan negara berkembang menjadi batu sandungan utama.

Prancis: Ini Kesempatan Bersejarah

Prancis, sebagai salah satu inisiator utama, menyebut deklarasi tersebut sebagai sebuah “kesempatan bersejarah” untuk memperkuat komitmen global terhadap penyelamatan laut.

“Langkah ini tidak hanya soal limbah plastik di laut, tapi juga menyasar akar masalah: produksi plastik yang berlebihan,” ujar perwakilan Kementerian Lingkungan Prancis.

Di sisi lain, Jepang menolak mencantumkan namanya dalam dokumen final, dengan alasan ingin menjaga proses negosiasi tetap inklusif dan menghindari pembelahan posisi antarnegara.

Sikap Jepang ini langsung menuai kritik dari kelompok lingkungan. Koalisi aktivis dari Asia dan Eropa mendesak pemerintah Jepang untuk mengambil sikap lebih tegas dan progresif dalam mendukung langkah global mengurangi ketergantungan terhadap plastik.

“Netralitas bukan solusi dalam krisis ekologi. Saat negara lain melangkah, Jepang tidak bisa terus berdiri di tengah,” ujar seorang aktivis dari Greenpeace Jepang.***

Follow WhatsApp Channel mevin.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Presiden Iran: “Kami Tak Akan Berunding Jika Israel Masih Menyerang”
Prabowo Pilih Hadiri Undangan Putin, Absen di KTT G7
Trump Sesumbar Iran Tak Akan Menang, Minta Segera Berdamai Sebelum Terlambat
Iran Menolak Gencatan Senjata: “Kami Akan Membalas Dulu, Baru Bicara”
Siaran Langsung Jadi Mencekam: Israel Bom Markas TV Pemerintah Iran Saat Penyiar On Air
Tito Absen, Wamendagri Pimpin Rapat Sengketa Empat Pulau Aceh-Sumut, Bukti Baru Ditemukan
Pemprov Jabar Tegas Soal Pelanggaran SPMB 2025: “Ada Sanksi, Ringan hingga Berat”
Di Tengah Dentuman Rudal, Seruan Damai Menggema dari Para Pemimpin Dunia

Berita Terkait

Selasa, 17 Juni 2025 - 09:51 WIB

Presiden Iran: “Kami Tak Akan Berunding Jika Israel Masih Menyerang”

Selasa, 17 Juni 2025 - 09:22 WIB

Prabowo Pilih Hadiri Undangan Putin, Absen di KTT G7

Selasa, 17 Juni 2025 - 09:12 WIB

Trump Sesumbar Iran Tak Akan Menang, Minta Segera Berdamai Sebelum Terlambat

Selasa, 17 Juni 2025 - 08:13 WIB

Siaran Langsung Jadi Mencekam: Israel Bom Markas TV Pemerintah Iran Saat Penyiar On Air

Selasa, 17 Juni 2025 - 07:44 WIB

Tito Absen, Wamendagri Pimpin Rapat Sengketa Empat Pulau Aceh-Sumut, Bukti Baru Ditemukan

Berita Terbaru

Foto: REUTERS/Pool/Maxim Shemetov

Berita

Prabowo Pilih Hadiri Undangan Putin, Absen di KTT G7

Selasa, 17 Jun 2025 - 09:22 WIB