Jakarta, Mevin.ID – Libur sekolah bukan berarti libur makan bergizi. Badan Gizi Nasional (BGN) memastikan program Makan Bergizi Gratis (MBG) tetap berjalan selama masa liburan. Namun, ada catatan penting: siswa tetap harus datang ke sekolah untuk mengambil jatahnya.
“Kalau anak-anak bersedia hadir ke sekolah, maka MBG tetap disalurkan. Tapi kalau tidak datang, ya tidak dikirim ke rumah,” jelas Kepala BGN, Dadan Hindayana, dalam konferensi pers di Kementerian Koordinator Pangan, Kamis (26/6/2025).
Menurut Dadan, kini seluruh Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) diminta mendata berapa anak yang bersedia datang ke sekolah selama liburan. Sistem ini dipilih karena pengiriman makanan langsung ke rumah dinilai tak efisien.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Jarak rumah ke sekolah seringkali jauh. Kalau harus antar ke rumah satu per satu, akan sulit menyesuaikan waktunya dan distribusinya,” ujarnya.
Sementara itu, distribusi MBG untuk ibu hamil, ibu menyusui, dan anak balita tetap berjalan seperti biasa. Makanan bergizi untuk kelompok ini akan terus diantar melalui jaringan posyandu dan rumah masing-masing penerima.
Di tempat yang sama, Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan, mengungkapkan bahwa hingga saat ini, MBG sudah menjangkau 5,5 juta orang dengan serapan anggaran mencapai Rp5 triliun.
Namun angka itu masih jauh dari target 82 juta penerima manfaat tahun ini. Oleh karena itu, pemerintah tengah mengebut penyusunan Peraturan Presiden (Perpres) untuk mempercepat perluasan program MBG.
“Arahan Presiden jelas, kita diminta percepat agar lebih banyak anak-anak yang bisa menikmati MBG. Ini krusial untuk gizi dan pertumbuhan mereka,” kata Zulhas, sapaan akrabnya.
Perpres percepatan MBG ditargetkan rampung pekan ini, demi memastikan anak-anak Indonesia tetap kenyang dan sehat—meski sekolah sedang libur.***