Likuiditas Melimpah, Kredit UMKM Tetap Seret: OJK Beberkan Akar Masalah

- Redaksi

Jumat, 31 Oktober 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kantor OJK Jakarta (Foto : Istimewa)

Kantor OJK Jakarta (Foto : Istimewa)

Jakarta, Mevin.ID — Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengakui penyaluran kredit bagi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) masih tertinggal dibanding sektor lain, meski likuiditas perbankan tengah melimpah akibat penempatan dana kas negara.

Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar menjelaskan, pemerintah sebelumnya telah menempatkan dana hingga Rp200 triliun ke Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) untuk memperkuat permodalan dan mendorong pembiayaan UMKM. Namun, realisasinya masih belum optimal.

“Pertumbuhan kredit UMKM masih lebih rendah dari rata-rata sektor perbankan,” ujar Mahendra di Jakarta, Kamis (30/10/2025).

Menurut Mahendra, ada dua persoalan utama:

  1. Permintaan kredit UMKM masih lemah, sejalan dengan pemulihan ekonomi yang belum merata.
  2. Masalah struktural di sisi bank penyalur, terutama Himbara dan Bank Pembangunan Daerah (BPD), yang masih fokus menyehatkan portofolio kredit macet.

Kondisi ini menunjukkan bahwa banjir likuiditas tidak otomatis mengalir ke sektor UMKM, yang justru menjadi tulang punggung perekonomian nasional.

Sebelumnya, Bank BRI mengumumkan telah menyalurkan Rp55 triliun dari dana kas negara tersebut. Namun sebagian besar bank masih berhitung terkait risiko kredit bermasalah.

Pemerintah dan OJK menegaskan akan terus mengakselerasi penyaluran kredit UMKM melalui restrukturisasi kebijakan pembiayaan dan kolaborasi dengan lembaga keuangan lainnya.***

Facebook Comments Box
Follow WhatsApp Channel mevin.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Tarif Impor AS Turun, Petani Indonesia Nikmati Angin Segar Ekspor Kopi dan Kakao
Mulai 2026, Dirjen Pajak Bisa Akses Saldo Rekening Digital dan Uang Elektronik
Indonesia Dorong Aturan Pasar Karbon yang Lebih Adil di COP30
Ekonomi Jabar Tumbuh, Pengangguran Ikut Naik: BI Sebut Ada Anomali
Stok Melimpah, Harga Beras Tetap Naik: Zulhas Beberkan Alasannya
Surat Peringatan Menkeu: Belanja Daerah Seret, Ekonomi Bisa Tersungkur
Redenominasi Rupiah: INDEF Ingatkan Ancaman Inflasi dan Rent Seeker
Pemerintah Siapkan Rp20 Triliun Bangun Peternakan Ayam untuk Pasok Program MBG

Berita Terkait

Selasa, 18 November 2025 - 07:41 WIB

Tarif Impor AS Turun, Petani Indonesia Nikmati Angin Segar Ekspor Kopi dan Kakao

Minggu, 16 November 2025 - 18:26 WIB

Mulai 2026, Dirjen Pajak Bisa Akses Saldo Rekening Digital dan Uang Elektronik

Minggu, 16 November 2025 - 18:15 WIB

Indonesia Dorong Aturan Pasar Karbon yang Lebih Adil di COP30

Selasa, 11 November 2025 - 18:13 WIB

Ekonomi Jabar Tumbuh, Pengangguran Ikut Naik: BI Sebut Ada Anomali

Selasa, 11 November 2025 - 15:04 WIB

Stok Melimpah, Harga Beras Tetap Naik: Zulhas Beberkan Alasannya

Berita Terbaru