Bekasi, Mevin.ID — Longsoran sampah di , Bantargebang, kembali mengancam bangunan Instalasi Pengolahan Limbah Tinja (IPLT). Peristiwa ini dipicu curah hujan tinggi dan aktivitas alat berat di area pembuangan.
Kepala UPTD TPA Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bekasi Toni Kurniadi membenarkan adanya pergerakan sampah yang semakin cepat dalam beberapa hari terakhir. Material longsor dilaporkan telah memblokir akses jalan di dalam kawasan TPA dan bergerak mendekati bekas kolam IPLT milik UPTD PALD.
“Pergeseran sampah akhir-akhir ini terjadi semakin cepat. Sebenarnya tidak sekarang saja, mungkin sejak dulu tapi tidak terlihat. Kalau sekarang sangat terlihat karena pergeserannya itu cepat,” kata Toni kepada wartawan, Selasa (7/10).
Ia menjelaskan intensitas hujan tinggi menjadi faktor pemicu utama, sementara mobilitas alat berat di atas timbunan sampah turut mempercepat pergeseran. “Setiap aktivitas alat itu mempengaruhi pergerakan sampah juga, meskipun tidak terlalu signifikan. Yang paling cepat itu yang di depan, yang sekarang menjadi titik pelayanan, satu hari saja bisa berubah,” ujarnya.
Longsor terjadi di zona pembuangan sampah aktif. Zona nonaktif seperti Zona 1 dan 2 dilaporkan aman karena kepadatan sampahnya sudah stabil.
Untuk mencegah pergerakan semakin meluas, Pemerintah Kota Bekasi melalui (DBMSDA) berencana membangun dinding penahan di sekitar area longsor. Toni menyebut DBMSDA telah melakukan survei lokasi sebagai tahap awal.
“Pembangunan dinding penahan longsor itu bisa mengurangi percepatan pergeseran, sambil kita menunggu kegiatan yang dilakukan oleh DLH,” imbuhnya.
Petugas saat ini fokus membersihkan material longsoran, merapikan timbunan, dan menormalkan kembali akses pelayanan di TPA. Pemerintah Kota Bekasi juga menyiapkan langkah pengamanan tambahan untuk mencegah longsor susulan.***
Penulis : Fathur Rachman
Editor : Pratigto




















