Lonjakan Gila! CPMI Ilegal ke Myanmar Naik 27 Kali Lipat, Pemerintah Siaga Penuh

- Redaksi

Selasa, 29 April 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Abdul Kadir Karding dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (KemenP2MI) dengan Komisi IX DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (28/4/2025). (ANTARA/Katriana)

Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Abdul Kadir Karding dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (KemenP2MI) dengan Komisi IX DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (28/4/2025). (ANTARA/Katriana)

Jakarta, Mevin.ID — Lonjakan calon pekerja migran Indonesia (CPMI) yang berangkat ke Myanmar secara ilegal meningkat secara drastis pada 2025. Dari hanya 26 orang di 2024, melonjak jadi 698 orang di 2025.

Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (KemenP2MI) menyebut tren ini sebagai “alarm bahaya” perdagangan orang.

“Peningkatan hampir 27 kali lipat. Ini bukan sekadar angka, ini potensi korban TPPO,” ujar Menteri P2MI Abdul Kadir Karding, Senin (28/4), dalam RDP bersama Komisi IX DPR RI di Senayan.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

7.701 CPMI Ilegal Berhasil Dicegah

Karding membeberkan bahwa hingga 31 Maret 2025, total 7.701 CPMI non-prosedural berhasil dicegah keberangkatannya ke Myanmar, Laos, dan Kamboja oleh KemenP2MI dan BP3MI.

Tren ini dinilai mengkhawatirkan karena banyak dari mereka menjadi sasaran jaringan perdagangan orang yang menjanjikan pekerjaan “mudah dan bergaji besar”, padahal ujungnya berujung penyiksaan atau kerja paksa.

Koordinasi Lintas Kementerian, Perang Melawan TPPO

Untuk menekan laju keberangkatan ilegal, KemenP2MI kini memperkuat sinergi antar-instansi. Total 426 kerja sama telah dijalin—terdiri dari 250 MoU dan 176 Perjanjian Kerja Sama (PKS).

“Kami bentuk Tim Respons Cepat, bangun unit siber, dan kerja bareng Kemenko Polhukam, Polri, dan TNI. Ini kerja kolaboratif menyelamatkan warga kita dari jeratan sindikat,” tegas Karding.***

Follow WhatsApp Channel mevin.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Diplomat Kemenlu RI Tewas, Pernah Jadi Saksi Kasus TPPO di Jepang
Ironi Jaksa Azam: Tilap Uang Korban Investasi Bodong, Dipakai Umrah, Divonis 7 Tahun Penjara
Indonesia Siap Bergabung dengan Bank Pembangunan BRICS (NDB), Akses Proyek Rp633 Triliun
FKSS Jabar Siap Gugat Kepgub Penambahan Rombel ke PTUN, Nilai Kebijakan Rugikan Sekolah Swasta
Mendagri Pastikan Gibran Tak Akan Berkantor di Papua
Perbaikan Tol Cipularang dan Padaleunyi Dimulai, Lalu Lintas Berpotensi Terganggu
Bekasi–Jakarta Sepakat: Sinergi Transportasi, Air Bersih, hingga Masa Depan Bantar Gebang
Lebih dari 1 Juta Sarjana Menganggur: Alarm untuk Pendidikan Tinggi Indonesia

Berita Terkait

Kamis, 10 Juli 2025 - 09:05 WIB

Diplomat Kemenlu RI Tewas, Pernah Jadi Saksi Kasus TPPO di Jepang

Rabu, 9 Juli 2025 - 13:11 WIB

Ironi Jaksa Azam: Tilap Uang Korban Investasi Bodong, Dipakai Umrah, Divonis 7 Tahun Penjara

Rabu, 9 Juli 2025 - 13:06 WIB

Indonesia Siap Bergabung dengan Bank Pembangunan BRICS (NDB), Akses Proyek Rp633 Triliun

Rabu, 9 Juli 2025 - 07:24 WIB

FKSS Jabar Siap Gugat Kepgub Penambahan Rombel ke PTUN, Nilai Kebijakan Rugikan Sekolah Swasta

Selasa, 8 Juli 2025 - 20:32 WIB

Mendagri Pastikan Gibran Tak Akan Berkantor di Papua

Berita Terbaru