Solo, Mevin.ID – Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN), Luhut Binsar Pandjaitan, menegaskan bahwa kebebasan demokrasi di Indonesia tidak boleh mengorbankan budaya sopan santun yang menjadi ciri khas bangsa.
“Saya titip satu hal, selesai Ramadhan ini, mari tetap memelihara santun dan ramah tamah Indonesia,” ujar Luhut usai mengunjungi kediaman Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi), di Solo, Jawa Tengah, Senin (31/3).
Kritik Harus Berdasarkan Data
Luhut juga mengingatkan agar kritik yang ditujukan kepada Jokowi disampaikan dengan data yang jelas dan tidak didasarkan pada prasangka buruk.
“Jangan berburuk sangka, saya saksi hidup sebagai pembantu Pak Jokowi selama sepuluh tahun,” ujarnya.
Menurutnya, selama menjabat sebagai Presiden RI, Jokowi tidak pernah melakukan pelanggaran konstitusi. Oleh karena itu, ia meminta masyarakat untuk memberikan kesempatan kepada pemerintah saat ini untuk bekerja demi kesejahteraan rakyat.
“Saya harus katakan agak keras, karena menurut saya sudah terlalu banyak keluar koridor. Pengamat tanpa data jelas membuat keruh pemerintah. Kita beri kesempatan Pak Prabowo memimpin,” tegasnya.
Dukungan untuk Pemerintah Baru
Luhut juga meminta seluruh elemen masyarakat untuk kompak dalam mendukung pemerintahan saat ini, termasuk dalam program-programnya.
Ia mencontohkan program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang sebelumnya mendapat banyak kritik, namun kini telah berjalan dan memberikan manfaat nyata.
“Dulu Makan Bergizi Gratis dikritik sana-sini, tapi sekarang sudah jalan. Kita harus kompak, Presiden Prabowo mendengarkan masyarakat,” kata Luhut.
Dengan ajakan ini, ia berharap agar masyarakat bisa menjaga persatuan serta memberikan dukungan bagi kebijakan pemerintah guna membangun Indonesia yang lebih baik.***




















