Luhut Usulkan Revisi Garis Kemiskinan, DEN Siap Laporkan ke Presiden Prabowo

- Redaksi

Kamis, 12 Juni 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan saat ditemui dalam agenda International Conference on Infrastructure (ICI) 2025 di Jakarta, Kamis (12/6/2025). (ANTARA/Imamatul Silfia)

Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan saat ditemui dalam agenda International Conference on Infrastructure (ICI) 2025 di Jakarta, Kamis (12/6/2025). (ANTARA/Imamatul Silfia)

Jakarta, Mevin.ID – Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan mengusulkan agar metode perhitungan garis kemiskinan (GK) Indonesia direvisi.

Usulan ini telah dibahas oleh internal DEN dan akan segera dilaporkan kepada Presiden terpilih Prabowo Subianto untuk ditindaklanjuti.

“Sudah kami bicarakan sejak beberapa waktu lalu bahwa kita harus merevisi angka ini. Bukan menandakan tidak baik, tapi memang angka ini perubahannya harus betul-betul dilihat lagi,” ujar Luhut saat menghadiri International Conference on Infrastructure (ICI) 2025 di Jakarta, Kamis (12/6).

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Luhut menyatakan, DEN telah melakukan koordinasi dengan Badan Pusat Statistik (BPS) terkait evaluasi garis kemiskinan. Namun, ia belum merinci kapan target revisi akan selesai. Ia menegaskan, keputusan akhir akan berada di tangan Presiden Prabowo.

“Balik lagi, angka kemiskinan itu sama seperti program Makan Bergizi Gratis dan food estate. Semua itu bukan isu yang tidak bisa diselesaikan,” kata Luhut.

Bank Dunia Perbarui Standar Kemiskinan

Sebelumnya, Bank Dunia merilis laporan bertajuk “June 2025 Update to the Poverty and Inequality Platform”, yang memperbarui standar garis kemiskinan global dengan menggunakan Purchasing Power Parity (PPP) 2021.

Akibat pembaruan ini, standar garis kemiskinan negara berpendapatan menengah ke atas naik menjadi USD 8,30 per hari, dari sebelumnya USD 6,85.

Dengan standar baru tersebut, persentase penduduk miskin di Indonesia berdasarkan versi Bank Dunia mencapai 68,25 persen.

Menanggapi hal ini, Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti menjelaskan bahwa metode Bank Dunia berbeda dengan yang digunakan pemerintah Indonesia.

Menurutnya, perhitungan versi BPS mempertimbangkan pengeluaran minimum untuk kebutuhan dasar makanan dan non-makanan, berdasarkan data Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) yang dilakukan dua kali dalam setahun.

Dorongan Revisi dari Ekonom

Sejumlah ekonom turut mendorong pembaruan metode penghitungan kemiskinan nasional. Direktur Kebijakan Publik Celios Media Wahyudi Askar menilai pendekatan Garis Kemiskinan Makanan (GKM) dan Non-Makanan (GKNM) sudah tidak relevan dengan kondisi sosial ekonomi saat ini.

Sementara itu, ekonom Universitas Paramadina Wijayanto Samirin menilai garis kemiskinan Indonesia terlalu rendah dan perlu disesuaikan secara bertahap dengan pendekatan Bank Dunia.***

Follow WhatsApp Channel mevin.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

18 BUMN Gabung ke Ekosistem Kopdes Merah Putih, Sinergi Nyata Bangun Ekonomi Desa
Kopdes Merah Putih Siap Cetak 2 Juta Lapangan Kerja, Pemerintah Gandeng BLK dan Komunitas Daerah
Indonesia Tawarkan Pemangkasan Bea Masuk Produk AS, Imbalannya Akses Ekspor dan Impor Gandum Rp8 Triliun
Ketika Pasar Mulai Sepi dan Kios Dikunci: Potret Suram Pedagang Tradisional Pangandaran di Era Digital
Rasio Kredit Macet KPR Tertinggi dalam Empat Tahun, BTN dan BCA Akui Tekanan Ekonomi
Kabar Baik untuk Pahlawan Devisa: KUR Khusus Pekerja Migran Tanpa Jaminan, Plafon Hingga Rp100 Juta
Pemerintah Izinkan KUR untuk Renovasi Rumah Usaha, Plafon Capai Rp13 Triliun
Desa Jungjang Siap Jadi Role Model Kemitraan Ekonomi Desa Berbasis Koperasi dan BUMDesa

Berita Terkait

Rabu, 9 Juli 2025 - 21:48 WIB

18 BUMN Gabung ke Ekosistem Kopdes Merah Putih, Sinergi Nyata Bangun Ekonomi Desa

Selasa, 8 Juli 2025 - 06:55 WIB

Kopdes Merah Putih Siap Cetak 2 Juta Lapangan Kerja, Pemerintah Gandeng BLK dan Komunitas Daerah

Senin, 7 Juli 2025 - 16:06 WIB

Indonesia Tawarkan Pemangkasan Bea Masuk Produk AS, Imbalannya Akses Ekspor dan Impor Gandum Rp8 Triliun

Senin, 7 Juli 2025 - 13:58 WIB

Ketika Pasar Mulai Sepi dan Kios Dikunci: Potret Suram Pedagang Tradisional Pangandaran di Era Digital

Senin, 7 Juli 2025 - 11:02 WIB

Rasio Kredit Macet KPR Tertinggi dalam Empat Tahun, BTN dan BCA Akui Tekanan Ekonomi

Berita Terbaru