Lumajang Jadi Percontohan Model Perhutanan Sosialnya Dilirik Internasional

- Redaksi

Minggu, 2 Februari 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Lumajang, Mevin.ID – Kabupaten Lumajang kembali mencuri perhatian dunia berkat keberhasilannya dalam pengelolaan perhutanan sosial berbasis pembangunan berkelanjutan.

Dalam waktu dekat, tim Singapore News akan berkunjung untuk melihat langsung bagaimana konsep Integrated Area Development (IAD) diterapkan di Lumajang.

Menurut Penjabat (Pj) Bupati Lumajang, Indah Wahyuni (Bunda Yuyun), Lumajang menjadi daerah pionir dalam penerapan IAD yang mengintegrasikan sektor kehutanan, pangan, agroindustri, dan pariwisata.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Keberhasilan ini membuktikan bahwa kolaborasi antara pemerintah daerah, kementerian, sektor swasta, dan akademisi bisa menciptakan model pembangunan berkelanjutan,” ujar Bunda Yuyun melalui keterangan yang diterima pada Sabtu (1/2/2025).

Tahun lalu, Menteri Kehutanan RI, Raja Juli Antoni, bahkan mengunjungi Desa Burno, Lumajang, untuk melihat langsung penerapan IAD di lapangan.

Saat ini, Kabupaten Lumajang memiliki 4.189 hektare kawasan perhutanan sosial yang sudah terintegrasi dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD).

Keberhasilan pengelolaan hutan berbasis ekonomi hijau di Lumajang tidak hanya melestarikan lingkungan, tetapi juga meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Berdasarkan data, omzet dari program IAD di Lumajang mencapai Rp17 miliar per tahun, dengan sektor unggulan seperti peternakan sapi perah, budidaya rumput gajah, pisang kirana, olahan keripik, produksi kopi lokal, dan pengelolaan air minum kemasan.

Salah satu model yang diterapkan adalah agroforestry, di mana petani memanfaatkan hutan untuk menanam rumput gajah sebagai pakan ternak.

Saat ini, peternak di Desa Burno memiliki 804 ekor sapi yang mampu menghasilkan 5.172 liter susu per hari, dengan hasil rumput gajah mencapai 1.700 ikat per hari dari lahan seluas 133 hektare.

Selain sektor pertanian dan peternakan, Pemkab Lumajang juga mengembangkan sektor pariwisata berbasis perhutanan sosial dengan membangun:

  • Rest area menuju kawasan wisata Ranu Regulo
  • Sarana dan prasarana objek wisata di Ranu Pani
  • Amphitheater di Siti Sundari dan Ranu Pani
  • Bumi Perkemahan Glagah Arum & Rumah Nggaga

Pengembangan ini semakin memperkuat Lumajang sebagai destinasi wisata berbasis alam yang menarik bagi wisatawan domestik dan mancanegara.

Bahkan, bantuan Dana Alokasi Khusus (DAK) Pariwisata telah diterima untuk mendukung pembangunan destinasi wisata baru di Lumajang.

Bunda Yuyun berharap, kunjungan dari tim Singapore News akan memperkenalkan konsep pengelolaan perhutanan sosial Lumajang ke dunia internasional.

“Semoga Lumajang bisa menjadi contoh sukses bagi daerah lain dalam menerapkan pembangunan berkelanjutan berbasis perhutanan sosial,” harapnya. (*)

Follow WhatsApp Channel mevin.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

100 Hari Tri-Harris: Warga Bekasi Bilang Puas, Tapi Masih Ada PR
Gagasan Santri Entrepreneur Masuk Lima Besar Pemuda Pelopor Jawa Barat 2025
Polisi Bongkar Kasino Ilegal Bermodus Futsal dan Karaoke di Tengah Kota Bandung
FPHI Tuding Dinas Pendidikan Bekasi Jadi Alat PGRI, Ungkap Dugaan Upaya Hapus Jejak Pungli
Kabogor Fest 2025 Tawarkan 1.824 Lowongan Kerja
MUI Rajadesa Segel Minimarket karena Produk Terafiliasi Israel, Kini Sudah Islah
Tanah Bergerak Setiap 10 Menit, Bupati Purwakarta Om Zein: “Keselamatan Warga Prioritas, Relokasi Kami Siapkan”
Farhan Lantik 13 Pejabat Baru di Pemkot Bandung: Tantangan Sampah hingga Stunting Menanti

Berita Terkait

Kamis, 19 Juni 2025 - 19:05 WIB

100 Hari Tri-Harris: Warga Bekasi Bilang Puas, Tapi Masih Ada PR

Kamis, 19 Juni 2025 - 13:12 WIB

Gagasan Santri Entrepreneur Masuk Lima Besar Pemuda Pelopor Jawa Barat 2025

Rabu, 18 Juni 2025 - 18:02 WIB

Polisi Bongkar Kasino Ilegal Bermodus Futsal dan Karaoke di Tengah Kota Bandung

Selasa, 17 Juni 2025 - 17:47 WIB

FPHI Tuding Dinas Pendidikan Bekasi Jadi Alat PGRI, Ungkap Dugaan Upaya Hapus Jejak Pungli

Selasa, 17 Juni 2025 - 14:45 WIB

Kabogor Fest 2025 Tawarkan 1.824 Lowongan Kerja

Berita Terbaru