Makan Bergizi Gratis: Pemerintah Daerah Diminta Tak Tinggal Diam

- Redaksi

Jumat, 27 Juni 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kepala BGN Dadan Hindayana (paling kanan) dalam konferensi pers bersama BP Taskin tentang pembangunan 1.000 SPPG untuk wilayah 3T di Jakarta, Senin (16/6/2025). ANTARA/Lintang Budiyanti Prameswari

Kepala BGN Dadan Hindayana (paling kanan) dalam konferensi pers bersama BP Taskin tentang pembangunan 1.000 SPPG untuk wilayah 3T di Jakarta, Senin (16/6/2025). ANTARA/Lintang Budiyanti Prameswari

Jatinangor, Mevin.ID – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang sudah berjalan sejak Januari 2025 kini memasuki babak penting: keterlibatan nyata dari pemerintah daerah. Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana, menyampaikan pesan tegas itu saat berbicara di hadapan 86 kepala daerah dalam retreat gelombang ke-2 di IPDN Jatinangor, Selasa malam (24/6/2025).

“Program ini tidak bisa jalan sendiri dari pusat. Peran pemda itu vital,” kata Dadan. Ia memetakan tiga tanggung jawab utama yang kini menjadi tugas rumah kepala daerah: menyiapkan infrastruktur, membangun rantai pasok, dan bersama BGN menyalurkan makanan bergizi ke kelompok rentan.

Tak tanggung-tanggung, Dadan menyoroti pentingnya pemda turun langsung dalam distribusi makanan untuk ibu hamil, menyusui, serta anak-anak balita — kelompok yang paling terdampak jika gizi tidak tercukupi.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Koordinasi antar kepala daerah itu bukan cuma basa-basi. Kita harus kerja lebih intens, sinergis, dan harmonis,” tegasnya.

Meski program MBG dikelola secara terpusat, Dadan mengakui selama ini ada kesenjangan informasi yang membuat pemda kesulitan ikut serta. Retreat ini, katanya, menjadi ruang penting untuk menyamakan pemahaman dan memperkuat peran daerah dalam pelaksanaan teknis di lapangan.

“Semua penerima manfaat MBG itu ada di daerah. Infrastruktur juga ada di sana. Jadi kepala daerah memang harus ambil peran lebih besar,” ujarnya.

Sebagai catatan, dalam 5,5 bulan sejak diluncurkan, MBG telah menjangkau 5,4 juta penerima manfaat di seluruh Indonesia. Program ini didukung oleh 1.855 SPPG (Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi) yang setiap hari memproduksi makanan siap saji untuk siswa sekolah, balita, dan ibu-ibu.

Sebelumnya, BGN sempat menyebut capaian distribusi MBG sudah setara dengan “memberi makan satu negara seperti Singapura”.

Target berikutnya? Menyentuh 89,2 juta penerima pada November 2025.

Namun untuk bisa sampai ke sana, kerja bareng pusat dan daerah bukan lagi pilihan—melainkan keharusan.***

Follow WhatsApp Channel mevin.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Menteri ATR: 48 Persen Lahan Bersertifikat Dikuasai oleh 60 Keluarga
Gubernur Dedi Mulyadi Temukan Warga Miskin Konsumsi Makanan dari Sampah di Sekitar TPA Sarimukti
Putusan MK soal Pemisahan Pemilu Dinilai Lampaui Kewenangan, Dituding Timbulkan Kebuntuan Konstitusi
Fakta Baru Kematian Diplomat Kemenlu Arya Daru, Istri Tiga Kali Minta Kamarnya Dicek
Ayah dan Anak Jadi Tersangka Korupsi Minyak Mentah Pertamina, Kerugian Negara Capai Rp 285 Triliun
Mulai 14 Juli, Jam Masuk SMA/SMK/SLB di Jabar Dimajukan ke 06.30 WIB, MPLS Libatkan TNI-Polri
Mentan Akan Umumkan 212 Merek Diduga Jual Beras Oplosan
Jokowi Harap Nama Baiknya Dipulihkan Usai Kasus Ijazah Palsu Naik Penyidikan

Berita Terkait

Senin, 14 Juli 2025 - 09:51 WIB

Menteri ATR: 48 Persen Lahan Bersertifikat Dikuasai oleh 60 Keluarga

Minggu, 13 Juli 2025 - 22:45 WIB

Gubernur Dedi Mulyadi Temukan Warga Miskin Konsumsi Makanan dari Sampah di Sekitar TPA Sarimukti

Minggu, 13 Juli 2025 - 20:41 WIB

Putusan MK soal Pemisahan Pemilu Dinilai Lampaui Kewenangan, Dituding Timbulkan Kebuntuan Konstitusi

Minggu, 13 Juli 2025 - 20:34 WIB

Fakta Baru Kematian Diplomat Kemenlu Arya Daru, Istri Tiga Kali Minta Kamarnya Dicek

Minggu, 13 Juli 2025 - 20:05 WIB

Ayah dan Anak Jadi Tersangka Korupsi Minyak Mentah Pertamina, Kerugian Negara Capai Rp 285 Triliun

Berita Terbaru

Foto: Seorang ASN BKKBN Sulteng bernama Ariel Huma meninggal di Kabupaten Donggala. (dok. istimewa)

Editorial

Negara yang Sibuk Membangun, Tapi Lupa Jalan Pulang

Senin, 14 Jul 2025 - 08:51 WIB