Mayoritas Warga Austria Siap Boikot Produk AS sebagai Protes terhadap Kebijakan Trump

- Redaksi

Jumat, 11 April 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Seorang wanita berjalan melewati sebuah toko di Wina, Austria, pada 1 Maret 2024. ANTARA/Xinhua/He Canling/aa.

Seorang wanita berjalan melewati sebuah toko di Wina, Austria, pada 1 Maret 2024. ANTARA/Xinhua/He Canling/aa.

Wina, Mevin.ID – Lebih dari 70 persen warga Austria menyatakan kesediaannya untuk memboikot produk-produk Amerika Serikat sebagai bentuk protes terhadap kebijakan perdagangan Presiden Donald Trump, demikian hasil survei Gallup Austria yang dirilis hari ini.

Survei tersebut juga mengungkap bahwa 55 persen warga Austria menganggap kepemimpinan Trump sebagai ancaman bagi Uni Eropa, sementara hanya 32 persen mendukung pendekatan kompromi terhadap AS.

“Pemberlakuan tarif yang lebih tinggi memperkuat keinginan Uni Eropa untuk lebih mandiri dalam hubungan transatlantik. Kompromi hampir tidak dianggap sebagai solusi,” ujar Andrea Fronaschütz dari Gallup Institute.

Ketegangan hubungan antara Eropa dan Amerika Serikat selama kepemimpinan Trump memicu sentimen luas akan kemandirian Eropa. 60 persen responden mendukung agar Uni Eropa bersikap lebih independen dari AS, dan hanya 20 persen yang optimistis terhadap hubungan transatlantik selama Trump menjabat.

Boikot Digital Masih Kurang Populer

Meskipun mayoritas mendukung boikot terhadap produk fisik AS, respons terhadap layanan digital lebih beragam:

  • 45 persen bersedia berhenti menggunakan media sosial seperti Facebook, WhatsApp, atau X (Twitter),
  • 47 persen dapat berhenti belanja di Amazon,
  • 53 persen siap meninggalkan layanan streaming seperti Netflix dan Spotify,
  • 66 persen menyebut perangkat AI buatan AS seperti ChatGPT tidak diperlukan.

Namun, kesenjangan usia terlihat jelas. Responden muda cenderung lebih enggan meninggalkan layanan digital buatan AS.

Sementara itu, boikot perjalanan terbukti lebih kuat, dengan 60 persen warga Austria menyatakan tidak mungkin mengunjungi AS selama masa kepresidenan Trump.***

Facebook Comments Box
Follow WhatsApp Channel mevin.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Ditjen Pajak Buka Suara soal Dugaan Korupsi 2016–2020, Kejagung Geledah Rumah Mantan Pejabat
Prabowo Resmikan Enam Infrastruktur di Bantul, Minta Siswa Tak Lagi Dikerahkan Saat Kunker
Bareskrim Limpahkan Berkas Kasus Lisa Mariana ke Kejati Jabar, Jalan Panjang Perseteruan dengan Ridwan Kamil Masuki Babak Baru
Istana Respons Putusan MK: Polisi yang Jabat di Luar Struktur Wajib Pensiun atau Mundur
Densus 88: Radikalisasi Anak Meningkat Drastis, Jawa Barat dan Jakarta Jadi Episentrum, Bagaimana Polanya?
Menkum : Polisi Aktif yang Sudah Duduki Jabatan Sipil Tak Wajib Mundur
Janji Prabowo Gunakan Uang Rampasan Koruptor untuk Rakyat: Dari LPDP, Utang Whoosh, hingga Smartboard
Mabes Polri Klarifikasi: Hanya 300 Polisi Aktif Duduki Jabatan Sipil

Berita Terkait

Rabu, 19 November 2025 - 14:35 WIB

Ditjen Pajak Buka Suara soal Dugaan Korupsi 2016–2020, Kejagung Geledah Rumah Mantan Pejabat

Rabu, 19 November 2025 - 14:07 WIB

Prabowo Resmikan Enam Infrastruktur di Bantul, Minta Siswa Tak Lagi Dikerahkan Saat Kunker

Rabu, 19 November 2025 - 13:23 WIB

Bareskrim Limpahkan Berkas Kasus Lisa Mariana ke Kejati Jabar, Jalan Panjang Perseteruan dengan Ridwan Kamil Masuki Babak Baru

Rabu, 19 November 2025 - 11:30 WIB

Istana Respons Putusan MK: Polisi yang Jabat di Luar Struktur Wajib Pensiun atau Mundur

Rabu, 19 November 2025 - 08:33 WIB

Densus 88: Radikalisasi Anak Meningkat Drastis, Jawa Barat dan Jakarta Jadi Episentrum, Bagaimana Polanya?

Berita Terbaru