Mendagri Tito: Banyak Daerah di Jabar Masih ‘Ngangkang Tangan’ ke Pemerintah Pusat

- Redaksi

Jumat, 23 Mei 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian saat menyampaikan keterangan di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (8/5/2025). ANTARA/Andi Firdaus.

Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian saat menyampaikan keterangan di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (8/5/2025). ANTARA/Andi Firdaus.

Jakarta, Mevin.ID – Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian mengungkap fakta menarik soal kondisi keuangan daerah-daerah di Jawa Barat. Meski provinsinya termasuk kuat secara fiskal, ternyata mayoritas kabupaten/kota di Jabar masih bergantung pada transfer dana dari pemerintah pusat.

Hal ini disampaikannya dalam gelaran detikcom Regional Summit 2025 di Kawasan Rebana, Senin (19/5). Tito menyebut hanya 5 dari 27 daerah yang punya kapasitas fiskal kuat, sisanya masih belum mandiri secara keuangan.

“Jawa Barat secara provinsi sudah cukup kuat, PAD-nya mencapai 62,28%, lebih tinggi dari transfer pusat yang 37,64%. Tapi banyak daerahnya masih mengandalkan pusat,” ujar Tito.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

5 Daerah Mandiri, 20 Masih ‘Disuapi’

Lima daerah yang masuk kategori mandiri secara fiskal adalah:

  • Kota Bekasi
  • Kota Bogor
  • Kota Bandung
  • Kabupaten Bekasi
  • Kota Depok

Sementara itu, dua daerah tercatat memiliki kapasitas fiskal sedang, yakni:

  • Kabupaten Bogor (PAD 47,42% vs transfer 52,48%)
  • Kota Cirebon (PAD 44,45% vs transfer 55,55%)

Sisanya? 20 daerah lainnya masuk kategori fiskal lemah. Artinya, mereka masih sangat tergantung pada dana transfer dari pusat. Beberapa di antaranya:

  • Kabupaten Sumedang: 76,13% dana dari pusat, PAD hanya 23%
  • Kabupaten Cirebon: 76% dari pusat
  • Indramayu: 78% dari pusat, PAD cuma 21%
  • Kuningan: nyaris tragis, 82% dari pusat, PAD hanya 15%

Bisnis Lesu, Pajak Minim

Tito menilai ketergantungan tinggi terhadap pusat menunjukkan bahwa iklim usaha lokal belum berkembang. Ini berimbas langsung ke minimnya pajak dan retribusi daerah.

“Kalau dunia usaha hidup, PAD akan tinggi. Tapi kalau PAD rendah, berarti usaha belum jalan. Gimana bisa tarik pajak?” ujar Tito.

Ia pun menyoroti daerah-daerah seperti Majalengka, Subang, Sumedang, Kuningan, yang harus kerja ekstra keras agar “tidak terus menengadahkan tangan ke pusat.”

Dorongan untuk Mandiri

Pernyataan ini jadi sorotan penting menjelang tahun anggaran 2026. Pemerintah pusat, lewat Kemendagri dan Kemenkeu, berharap agar daerah-daerah mulai berbenah dan membangun kemandirian fiskal, salah satunya dengan menghidupkan dunia usaha dan menarik investasi.

Apakah daerah-daerah tersebut bisa bangkit dan mengejar kemandirian fiskal? Atau akan terus bergantung pada dana pusat?***

Follow WhatsApp Channel mevin.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Prabowo Naikkan Gaji Hakim Hingga 280 Persen: “Keadilan Tak Boleh Murah”
Polisi Ungkap Sindikat Eksploitasi Anak di Depok, Pelaku Tawarkan “Live Streaming” Pornografi via Aplikasi
Kejagung Limpahkan Berkas 9 Tersangka Korupsi Minyak Mentah ke JPU
Proyek Tol Getaci Dipangkas, Hanya Sampai Tasikmalaya. Ini Tahapan Pengerjannya
Bank Dunia: Sejumlah Negara Akan Alami Kontraksi Ekonomi di 2025, Indonesia Melambat
Gubernur Jabar Tetap Tolak Rapat Pemda di Hotel: Gunakan Fasilitas Kantor yang Ada
Mendagri Izinkan Pemda Rapat di Hotel, Tapi Ingatkan Tak Berlebihan
Ahli UGM: Kerusakan Tambang Nikel di Raja Ampat Bisa Lampaui Skandal Timah Rp271 Triliun

Berita Terkait

Kamis, 12 Juni 2025 - 16:20 WIB

Prabowo Naikkan Gaji Hakim Hingga 280 Persen: “Keadilan Tak Boleh Murah”

Kamis, 12 Juni 2025 - 15:39 WIB

Polisi Ungkap Sindikat Eksploitasi Anak di Depok, Pelaku Tawarkan “Live Streaming” Pornografi via Aplikasi

Kamis, 12 Juni 2025 - 15:31 WIB

Kejagung Limpahkan Berkas 9 Tersangka Korupsi Minyak Mentah ke JPU

Kamis, 12 Juni 2025 - 15:24 WIB

Proyek Tol Getaci Dipangkas, Hanya Sampai Tasikmalaya. Ini Tahapan Pengerjannya

Kamis, 12 Juni 2025 - 15:02 WIB

Bank Dunia: Sejumlah Negara Akan Alami Kontraksi Ekonomi di 2025, Indonesia Melambat

Berita Terbaru