Mengapa Prabowo Pilih SPIEF, Bukan G7? Ini Penjelasan Langsung dari Presiden RI

- Redaksi

Sabtu, 21 Juni 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Presiden RI Prabowo Subianto saat menyampaikan pidato kunci kedua setelah Presiden Rusia Vladimir Putin di hadapan para pemimpin dunia pada sesi panel Saint Petersburg International Economic Forum (SPIEF) 2025 di ExpoForum, St. Petersburg, Rusia, Jumat (20/6/2025). Foto: Tangkayan Layar Youtube Setpres.

Presiden RI Prabowo Subianto saat menyampaikan pidato kunci kedua setelah Presiden Rusia Vladimir Putin di hadapan para pemimpin dunia pada sesi panel Saint Petersburg International Economic Forum (SPIEF) 2025 di ExpoForum, St. Petersburg, Rusia, Jumat (20/6/2025). Foto: Tangkayan Layar Youtube Setpres.

St. Petersburg, Mevin.ID — Presiden RI Prabowo Subianto akhirnya buka suara soal pilihannya menghadiri Saint Petersburg International Economic Forum (SPIEF) 2025 di Rusia, alih-alih Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G7 yang berlangsung di Kanada pada 15–17 Juni lalu.

Dalam pidato kunci yang ia sampaikan di hadapan para pemimpin dunia di SPIEF 2025, Jumat (20/6), Prabowo menjelaskan bahwa kehadirannya bukan bentuk keberpihakan politik, melainkan karena komitmen yang telah dibuat jauh hari sebelumnya.

“Saya ditanya mengapa tidak hadir di G7, tetapi hadir di SPIEF. Jawabannya sederhana: saya sudah berkomitmen ke forum ini terlebih dahulu, sebelum undangan G7 datang,” ujar Prabowo, disambut tepuk tangan peserta forum.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Prabowo menegaskan bahwa Indonesia tetap konsisten menjalankan politik luar negeri bebas-aktif dan tidak berpihak pada blok manapun. Ia menyebut kehadirannya di SPIEF bukan bentuk dukungan kepada Rusia, tetapi bagian dari komitmen untuk menjalin kerja sama global secara seimbang.

“Kami ingin berteman dengan semua negara. Seribu teman terlalu sedikit, satu musuh terlalu banyak,” ujarnya, mengutip prinsip nonblok yang selama ini dipegang Indonesia.

SPIEF 2025 mengangkat tema “Shared Values as the Foundation of Growth in a Multipolar World” dan menjadi panggung penting bagi Indonesia dalam menegaskan posisinya di tengah dunia yang semakin multipolar.

Selain Presiden Rusia Vladimir Putin, forum ini juga dihadiri oleh Wakil PM Tiongkok Ding Xuexiang, Pangeran Bahrain Nasser bin Hamad Al-Khalifa, dan Wakil Presiden Afrika Selatan Paul Mashatile.

Menurut Prabowo, SPIEF adalah momen strategis untuk memperluas kerja sama investasi, perdagangan, hingga pengembangan teknologi. Forum ini juga menjadi bagian dari diplomasi ekonomi Indonesia di tengah perubahan global dan ketegangan geopolitik.

Sejumlah menteri turut mendampingi Presiden dalam lawatan ke Rusia ini, seperti Menlu Sugiono, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Investasi Bahlil Lahadalia, hingga Menkomdigi Meutya Hafid.

Kehadiran mereka mempertegas bahwa kunjungan ini bukan sekadar simbolik, tetapi disertai agenda konkret di bidang pangan, energi, dan teknologi.

“Kami tidak memihak blok mana pun, tetapi aktif berkontribusi bagi perdamaian dan kemakmuran global,” tutup Prabowo dalam pidatonya.

Lawatan Prabowo ini sekaligus menepis spekulasi yang berkembang soal posisi Indonesia dalam konstelasi geopolitik dunia, terutama di tengah rivalitas antara Barat dan Timur.

Dengan mengedepankan diplomasi ekonomi dan prinsip nonblok, Indonesia menegaskan bahwa keberpihakan terbesar tetap pada kepentingan nasional dan perdamaian dunia.***

Follow WhatsApp Channel mevin.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Gubernur Jabar Hentikan Proyek Lapangan Golf di Kaki Gunung Salak
Polisi: Diplomat Muda ADP Miliki Riwayat GERD dan Kolesterol, Penyelidikan Masih Berlanjut
Diplomat Kemenlu RI Tewas, Pernah Jadi Saksi Kasus TPPO di Jepang
Ironi Jaksa Azam: Tilap Uang Korban Investasi Bodong, Dipakai Umrah, Divonis 7 Tahun Penjara
Indonesia Siap Bergabung dengan Bank Pembangunan BRICS (NDB), Akses Proyek Rp633 Triliun
FKSS Jabar Siap Gugat Kepgub Penambahan Rombel ke PTUN, Nilai Kebijakan Rugikan Sekolah Swasta
Mendagri Pastikan Gibran Tak Akan Berkantor di Papua
Perbaikan Tol Cipularang dan Padaleunyi Dimulai, Lalu Lintas Berpotensi Terganggu

Berita Terkait

Kamis, 10 Juli 2025 - 15:12 WIB

Gubernur Jabar Hentikan Proyek Lapangan Golf di Kaki Gunung Salak

Kamis, 10 Juli 2025 - 15:07 WIB

Polisi: Diplomat Muda ADP Miliki Riwayat GERD dan Kolesterol, Penyelidikan Masih Berlanjut

Kamis, 10 Juli 2025 - 09:05 WIB

Diplomat Kemenlu RI Tewas, Pernah Jadi Saksi Kasus TPPO di Jepang

Rabu, 9 Juli 2025 - 13:11 WIB

Ironi Jaksa Azam: Tilap Uang Korban Investasi Bodong, Dipakai Umrah, Divonis 7 Tahun Penjara

Rabu, 9 Juli 2025 - 13:06 WIB

Indonesia Siap Bergabung dengan Bank Pembangunan BRICS (NDB), Akses Proyek Rp633 Triliun

Berita Terbaru