Jakarta, Mevin.ID – Sebuah kisah memilukan datang dari Palmerah, Jakarta Barat. Seorang remaja perempuan berusia 13 tahun (inisial F) menjadi korban pelecehan seksual oleh tetangganya sendiri, B (20), saat ia terlelap di rumah kontrakannya. Kejadian ini terjadi dini hari Selasa (24/6), ketika pelaku nekat masuk lewat pintu yang tak terkunci!
Ayah Korban Syok: “Dia Dibekap, Pelaku Langsung Kabur!
Ayah korban, Untung, mengungkapkan detik-detik mengerikan itu. Saat kejadian, ia dan istri sedang menginap di rumah orang tua.
“Anak saya bangun karena merasa ada yang mengganggu. Saat mau berteriak, pelaku malah membekapnya lalu kabur ke kontrakan di lantai atas,” cerita Untung dengan suara bergetar.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Yang bikin merinding, F saat itu tidur bersama adiknya yang masih 6 tahun! Pelaku—yang ternyata sering nongkrong di depan rumah—dengan leluasa melakukan aksi bejatnya.
Korban Trauma, Sempat Diam Sampai Pagi
Usai kejadian, F hanya bisa menangis dan tak bisa tidur hingga pagi. Uniknya, saat orang tuanya pulang pukul 05.00 WIB, F terlihat sudah siap berangkat sekolah. “Aneh, biasanya dia bangun siang, tapi pagi itu dia sudah mandi dan berpakaian rapi,” kata Untung.
Ternyata, F masih shock dan baru berani cerita setelah sampai sekolah. Dia curhat ke temannya, lalu akhirnya mengaku pada orang tuanya sepulang sekolah.
Pelaku Ternyata Pemuda Pengangguran, Sempat Ngotot Tak Mau Mengaku
Keluarga Untung baru dua bulan tinggal di kontrakan itu, sehingga F tidak hafal nama pelaku. Tapi dari ciri-ciri dan informasi warga, mereka yakin pelakunya adalah B, pemuda 20 tahun yang sering menganggur di sekitar rumah.
Yang bikin geram, saat diajak bereskan secara kekeluargaan, B malah tutup mulut! “Dia enggak mau ngaku, akhirnya saya laporkan ke polisi,” tegas Untung.
Di kantor polisi, akhirnya B menyerah dan mengakui perbuatannya. Kini kasus ini sudah ditangani Polsek Palmerah.
F Kini Trauma, Keluarga Minta Keadilan
F masih trauma berat dan butuh pendampingan psikologis. Untung, yang merupakan ayah sambung, bersikukuh menuntut keadilan. “Saya enggak terima! Dia harus dihukum seberat-beratnya,” tandasnya.***