Magelang, Mevin.ID – Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI), Abdul Kadir Karding, mengungkapkan fakta mengejutkan: dari 1,7 juta lowongan kerja yang tersedia di luar negeri, Indonesia baru bisa mengisi sekitar 297 ribu posisi.
“Ini peluang besar yang belum kita maksimalkan. Saya mendorong Bupati Magelang agar menangkap kesempatan ini, termasuk dengan membentuk unit khusus yang mengurusi pekerja migran dan regulasinya,” ujar Karding saat berkunjung ke Rumah Dinas Bupati Magelang, Minggu (13/4).
Dalam pertemuan dengan Bupati Grengseng Pamuji, Karding menekankan pentingnya mengirimkan pekerja migran yang terdidik dan terampil. Untuk mewujudkannya, pelatihan dan pendanaan jadi kebutuhan utama.
“Bayangkan jika setiap desa menyumbang dua peserta pelatihan, dari 372 desa bisa terkumpul 700-an tenaga kerja siap kirim. Kalau dilakukan dalam empat gelombang, kita bisa hasilkan 2.800 pekerja migran dalam setahun,” jelasnya.
Karding menyebutkan saat ini ada sekitar 100 negara tujuan yang siap menampung tenaga kerja Indonesia, termasuk Jepang, Korea Selatan, Taiwan, Hong Kong, Jerman, dan sejumlah negara Eropa.
Tak hanya sekadar mengirim, Menteri P2MI juga ingin memfokuskan penempatan tenaga kerja pada sektor-sektor tertentu, seperti perawat ke Jepang.
“Kurikulum pelatihan Jepang akan kita adopsi di sini. Bahkan pelajaran bahasanya pun bisa kita mulai dari SMK. Ini akan mempercepat kesiapan tenaga kerja kita,” tambahnya.
Langkah ini menjadi bagian dari upaya besar pemerintah untuk menjadikan pekerja migran Indonesia sebagai duta unggulan di kancah global. Dengan sinergi antara pusat dan daerah, peluang kerja di luar negeri tak lagi sekadar mimpi.***





















