Menteri P2MI: 1,7 Juta Lowongan di Luar Negeri, Baru Terisi 297 Ribu – Magelang Diminta Ambil Peluang

- Redaksi

Minggu, 13 April 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia/ Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia H Abdul Kadir Karding (tengah) didampingi Kepala Balai Besar Pendidikan Vokasi dan Produktivitas (BBPVP) Makassar, La Ode H Polondu (kanan) di Makassar, Rabu (9/4/2025). ANTARA/Suriani Mappong

Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia/ Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia H Abdul Kadir Karding (tengah) didampingi Kepala Balai Besar Pendidikan Vokasi dan Produktivitas (BBPVP) Makassar, La Ode H Polondu (kanan) di Makassar, Rabu (9/4/2025). ANTARA/Suriani Mappong

Magelang, Mevin.ID – Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI), Abdul Kadir Karding, mengungkapkan fakta mengejutkan: dari 1,7 juta lowongan kerja yang tersedia di luar negeri, Indonesia baru bisa mengisi sekitar 297 ribu posisi.

“Ini peluang besar yang belum kita maksimalkan. Saya mendorong Bupati Magelang agar menangkap kesempatan ini, termasuk dengan membentuk unit khusus yang mengurusi pekerja migran dan regulasinya,” ujar Karding saat berkunjung ke Rumah Dinas Bupati Magelang, Minggu (13/4).

Dalam pertemuan dengan Bupati Grengseng Pamuji, Karding menekankan pentingnya mengirimkan pekerja migran yang terdidik dan terampil. Untuk mewujudkannya, pelatihan dan pendanaan jadi kebutuhan utama.

“Bayangkan jika setiap desa menyumbang dua peserta pelatihan, dari 372 desa bisa terkumpul 700-an tenaga kerja siap kirim. Kalau dilakukan dalam empat gelombang, kita bisa hasilkan 2.800 pekerja migran dalam setahun,” jelasnya.

Karding menyebutkan saat ini ada sekitar 100 negara tujuan yang siap menampung tenaga kerja Indonesia, termasuk Jepang, Korea Selatan, Taiwan, Hong Kong, Jerman, dan sejumlah negara Eropa.

Tak hanya sekadar mengirim, Menteri P2MI juga ingin memfokuskan penempatan tenaga kerja pada sektor-sektor tertentu, seperti perawat ke Jepang.

“Kurikulum pelatihan Jepang akan kita adopsi di sini. Bahkan pelajaran bahasanya pun bisa kita mulai dari SMK. Ini akan mempercepat kesiapan tenaga kerja kita,” tambahnya.

Langkah ini menjadi bagian dari upaya besar pemerintah untuk menjadikan pekerja migran Indonesia sebagai duta unggulan di kancah global. Dengan sinergi antara pusat dan daerah, peluang kerja di luar negeri tak lagi sekadar mimpi.***

Facebook Comments Box
Follow WhatsApp Channel mevin.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Mabes Polri Klarifikasi: Hanya 300 Polisi Aktif Duduki Jabatan Sipil
KPK Ungkap Modus Korupsi Whoosh: Tanah Milik Negara Dibeli Lagi oleh Negara
Ledakan Kabel SUTET Putus di Jatipulo: Warga Panik, Puluhan Rumah Hangus
Ombudsman RI Desak Komdigi Perketat Pengawasan Situs Judi Online
Mikroplastik Mencemari Udara 18 Kota: Jakarta Pusat Jadi Episentrum Polusi Tak Kasatmata
UMP 2026 Belum Juga Terbit, Jabar Tunggu Regulasi dari Pemerintah Pusat
Kontroversi Wakil Ketua DPR: ‘MBG Tak Perlu Ahli Gizi’, Publik Geleng-Geleng
Prabowo Bandingkan Kecepatan MBG Indonesia dan Brasil, Target Belum Setengah Jalan

Berita Terkait

Selasa, 18 November 2025 - 07:48 WIB

Mabes Polri Klarifikasi: Hanya 300 Polisi Aktif Duduki Jabatan Sipil

Senin, 17 November 2025 - 23:12 WIB

KPK Ungkap Modus Korupsi Whoosh: Tanah Milik Negara Dibeli Lagi oleh Negara

Senin, 17 November 2025 - 18:43 WIB

Ledakan Kabel SUTET Putus di Jatipulo: Warga Panik, Puluhan Rumah Hangus

Senin, 17 November 2025 - 18:03 WIB

Ombudsman RI Desak Komdigi Perketat Pengawasan Situs Judi Online

Senin, 17 November 2025 - 17:52 WIB

Mikroplastik Mencemari Udara 18 Kota: Jakarta Pusat Jadi Episentrum Polusi Tak Kasatmata

Berita Terbaru