Menteri P2MI Dorong Pembentukan Klaster Khusus Pekerja Migran: “Jangan Dicampur dengan Tenaga Kerja Lokal”

- Redaksi

Senin, 14 April 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Abdul Kadir Karding meninjau kegiatan di Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas Surakarta di Solo, Jawa Tengah, Senin (14/4/2025). ANTARA/Aris Wasita

Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Abdul Kadir Karding meninjau kegiatan di Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas Surakarta di Solo, Jawa Tengah, Senin (14/4/2025). ANTARA/Aris Wasita

Solo, Mevin.ID – Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI), Abdul Kadir Karding, mendorong Kementerian Ketenagakerjaan untuk segera membentuk klaster pelatihan khusus bagi calon pekerja migran, guna memaksimalkan penyiapan tenaga kerja yang siap bersaing di luar negeri.

Pernyataan itu ia sampaikan saat mengunjungi Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BPVP) Surakarta, Solo, Senin (14/4/2025).

“Kami minta Menaker siapkan klaster khusus. Jangan disamakan dengan pelatihan tenaga kerja untuk dalam negeri, karena kebutuhannya beda,” ujarnya.

Abdul Kadir mencontohkan perbedaan standar keahlian, seperti tenaga las di Jepang dan Korea yang punya spesifikasi berbeda. Karena itu, menurutnya, pelatihan harus disiapkan secara khusus dan optimal agar calon pekerja migran bisa langsung match dengan kebutuhan pasar global.

Ia menegaskan pentingnya kecepatan dalam pembentukan klaster ini, agar Indonesia tidak kehilangan peluang dari lonjakan permintaan tenaga kerja migran.

“Nggak boleh lambat. Kalau permintaan sudah tinggi tapi kita belum siap, kita yang rugi,” katanya.

Menteri P2MI juga menggarisbawahi pentingnya data yang jelas: berapa jumlah tenaga kerja yang disiapkan untuk kebutuhan dalam negeri dan berapa untuk luar negeri. Tak hanya pelatihan, ia menyebut bahwa skema pembiayaan juga harus segera dibahas agar proses penyaluran tenaga kerja lebih efisien.

Menurut catatan P2MI, saat ini ada sekitar 1,7 juta lowongan kerja di luar negeri yang siap diisi oleh pekerja migran Indonesia.

Abdul Kadir berharap program ini bisa dijalankan secara maksimal dengan mengoptimalkan 21 balai pelatihan milik Kementerian Ketenagakerjaan serta 13 satuan pelaksana di seluruh Indonesia.

Dalam kunjungannya, ia juga berdialog langsung dengan para peserta pelatihan. Hasilnya? Banyak dari mereka menyatakan minat tinggi menjadi pekerja migran.

“Tadi saya tanya, banyak yang mau ke Jepang, Korea, bahkan Amerika. Artinya, semangatnya sudah ada. Tinggal kita siapkan sistemnya,” pungkasnya.***

Facebook Comments Box
Follow WhatsApp Channel mevin.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Ledakan SMAN 72: Motif Dendam Akibat Bullying Didalami Polisi
Kapolri: Terduga Pelaku Ledakan di SMAN 72 Jakarta Sedang Menjalani Operasi
Kapolri: Terduga Pelaku Ledakan di SMAN 72 Adalah Siswa Sendiri, Motif Masih Didalami
Ditemukan Softgun Bertulis “Welcome to Hell” Usai Ledakan di Masjid SMAN 72 Jakarta
Roy Suryo Hormati Status Tersangka Kasus Tuduhan Ijazah Palsu Jokowi
OTT Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko: Diduga Terkait Jual Beli Jabatan
Kesaksian Siswa SMAN 72: Kronologi  Ledakan di Tengah Jamaah Salat Jumat
Ledakan di SMAN 72: Polisi Minta Publik Tidak Berspekulasi soal Terorisme, Terduga Pelaku Disebut Sempat Dirundung

Berita Terkait

Jumat, 7 November 2025 - 22:12 WIB

Ledakan SMAN 72: Motif Dendam Akibat Bullying Didalami Polisi

Jumat, 7 November 2025 - 21:55 WIB

Kapolri: Terduga Pelaku Ledakan di SMAN 72 Jakarta Sedang Menjalani Operasi

Jumat, 7 November 2025 - 21:16 WIB

Kapolri: Terduga Pelaku Ledakan di SMAN 72 Adalah Siswa Sendiri, Motif Masih Didalami

Jumat, 7 November 2025 - 20:17 WIB

Ditemukan Softgun Bertulis “Welcome to Hell” Usai Ledakan di Masjid SMAN 72 Jakarta

Jumat, 7 November 2025 - 19:52 WIB

Roy Suryo Hormati Status Tersangka Kasus Tuduhan Ijazah Palsu Jokowi

Berita Terbaru