Solo, Mevin.ID – Organisasi relawan Pro Jokowi (Projo) kian mendekati persimpangan penting dalam perjalanan politiknya. Menjelang Kongres ke-3 pada 1–2 November 2025 di Jakarta, wacana transformasi Projo dari organisasi relawan menjadi partai politik kembali menguat.
Ketua Umum Projo, Budi Arie Setiadi, bersama jajaran pengurus DPP, menemui Presiden ke-7 RI Joko Widodo di kediamannya di Sumber, Solo. Pertemuan yang berlangsung sekitar satu jam itu salah satunya membahas agenda kongres sekaligus secara resmi mengundang Jokowi sebagai Ketua Dewan Pembina Projo untuk hadir dan membuka acara.
“Minggu depan tanggal 1–2 November Projo akan menggelar kongres ketiga di Jakarta dengan tema Selalu Setia di Garis Rakyat,” ujar Budi Arie usai pertemuan, Jumat (24/10/2025).
Terkait isu Projo akan bermetamorfosis menjadi partai politik, Budi Arie tidak memberi jawaban tegas. Ia menyebut keputusan sebesar itu berada di tangan peserta kongres, bukan pernyataan individu.
“Ya tunggu saja nanti. Itu keputusan banyak orang,” katanya.
Namun, sejumlah pengamat memandang, situasi politik nasional pasca transisi pemerintahan Jokowi ke Prabowo-Gibran berpotensi membuat Projo mencari bentuk baru untuk mempertahankan pengaruh politiknya. Apalagi, basis massa Projo dinilai sudah cukup mapan untuk menjadi fondasi partai.
Dalam pertemuan tersebut, Budi Arie juga menyampaikan bahwa Projo tetap berkomitmen mendukung pemerintahan Prabowo-Gibran — sebuah sikap yang menurutnya sejalan dengan mandat politik Projo sejak awal.
“Kami mendukung pemerintahan ini karena mendapat mandat rakyat, dan sejak awal kami menginisiasi dukungan terhadap pasangan Prabowo-Gibran,” jelasnya.
Selain Jokowi, Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka juga diundang untuk hadir di kongres tersebut.
Sekretaris Jenderal Projo, Handoko, menegaskan bahwa Kongres adalah forum tertinggi organisasi.
“Semua keputusan strategis ditentukan di kongres. Kami datang menemui Pak Jokowi untuk meminta arahan sebagai Ketua Dewan Pembina,” ujarnya.
Kini, bola penentuan masa depan Projo berada di tangan para peserta kongres. Apakah Projo akan tetap sebagai relawan politik atau memasuki gelanggang baru sebagai partai politik — jawabannya akan ditentukan awal November ini.***





















