Miliki Cadangan Nikel Terbesar, Indonesia Mampu Produksi Mobil Listrik Nasional

- Redaksi

Jumat, 7 Februari 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Anggota Komisi VIII DPR RI Muhammad Hatta, saat mengikuti Kunjungan Kerja Spesifik Tim Komisi VIII DPR RI ke PT Hyundai Manufacturing Indonesia, Bekasi, Jawa Barat, Kamis (6/2/2025). Foto: Tasya/vel

Anggota Komisi VIII DPR RI Muhammad Hatta, saat mengikuti Kunjungan Kerja Spesifik Tim Komisi VIII DPR RI ke PT Hyundai Manufacturing Indonesia, Bekasi, Jawa Barat, Kamis (6/2/2025). Foto: Tasya/vel

Bekasi, Mevin.ID – Anggota Komisi VIII DPR RI Muhammad Hatta mendorong agar Indonesia segera memproduksi mobil listrik nasional sebagai karya anak bangsa. Menurutnya, Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) untuk kendaraan listrik di Indonesia sudah mencapai 80 persen.

Hal itu merujuk pada kendaraan listrik yang diproduksi oleh PT. Hyundai Manufacturing Indonesia. Sehingga, hanya membutuhkan sedikit lagi untuk mencapai 100 persen sebagai produk buatan dalam negeri.

“Saya lihat itu, sekarang itu kalau sudah TKDN-nya sudah 80 persen, produk dari dalam negerinya sudah terserap 80 persen sebuah mobil electric vehicle, itu otomatis kan tinggal 20 persen lagi. Kenapa negara kita ini tidak membuat produksi sendiri, yaitu mobil nasional.” ujar Hatta dalam Kunjungan Kerja Spesifik Tim Komisi VIII DPR RI ke PT Hyundai Manufacturing Indonesia, Bekasi, Jawa Barat, Kamis (6/2/2025).

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Politisi Fraksi PAN ini menegaskan bahwa teknologi bukan lagi menjadi hambatan karena semua dapat dipelajari dan dikembangkan. Hatta mencontohkan Malaysia yang sukses dengan Proton sebagai mobil nasional mereka. Menurutnya, Indonesia memiliki peluang lebih besar, terutama karena cadangan nikel terbesar di dunia ada di Indonesia. Sehingga, Indonesia memiliki keunggulan strategis dibandingkan negara lain.

“Otomatis itu yang membuat mereka (produsen kendaraan listrik global) tetap bekerja sama dengan Indonesia. Kalau nggak ajak Indonesia (maka) nggak dapat nikel. Itu yang harusnya kita pikirkan bersama bagaimana ke depannya Indonesia punya industri otomotifnya sendiri, khususnya mobil listrik yang kita banggakan sebagai produk dalam negeri kita sendiri,” tegas Hatta.

Selain itu, Hatta menyoroti pentingnya alih pengetahuan dalam industri kendaraan listrik. Ia mengapresiasi Hyundai yang telah berkomitmen untuk melibatkan tenaga kerja lokal dan memberikan kesempatan kepada anak-anak muda Indonesia dalam pengembangan teknologi kendaraan listrik. Menurutnya, hampir 98 persen tenaga kerja di perusahaan ini sudah diisi oleh orang Indonesia, yang telah banyak belajar dari perusahaan otomotif global dalam riset dan pengembangan.

“Anak-anak muda kita sudah banyak mendapatkan transfer of knowledge dari Hyundai, dan mereka sudah belajar bagaimana membangun mobil dari riset dan pengembangan. Ini membuktikan bahwa kita mampu. Tinggal sedikit lagi, asalkan kita memiliki political will untuk mendorong industri otomotif dalam negeri. Pemerintah harus punya komitmen kuat untuk mewujudkan ini,” tegasnya.

Hatta menekankan bahwa produksi mobil listrik nasional adalah peluang besar bagi Indonesia untuk menjadi negara maju dengan industri otomotif yang mandiri. Oleh karena itu, ia meminta pemerintah untuk segera mengambil langkah konkret dalam mewujudkan impian memiliki mobil nasional berbasis listrik. ***

Follow WhatsApp Channel mevin.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Penjualan iPhone 16 Lesu, Apple “Bakar Harga” di China Demi Saingi Xiaomi dan Huawei
Kadal Buta Buton: Spesies Baru yang Menyimpan Jejak Evolusi di Perut Tanah Wallacea
Mall Pluit Junction Disulap Jadi EV Indonesia Center, Pusat Kendaraan Listrik Pertama di Jakarta
Telegram Meledak di 2025: Durov Sesumbar WhatsApp Bakal Tersingkir?
Duel Raksasa AI: Saat AS dan China Bertarung Rebut Takhta Teknologi Dunia
Saat Orang Tua Jadi “Phubber”: Dampak Ponsel Terhadap Perkembangan Anak
Catatan Buruk Manipulasi Citra dengan ‘Algorithmic White Branding’ di Medsos
Dunia Digital di Tangan Sendiri: Bagaimana China Membangun Ekosistem Media Superpower

Berita Terkait

Kamis, 15 Mei 2025 - 21:25 WIB

Penjualan iPhone 16 Lesu, Apple “Bakar Harga” di China Demi Saingi Xiaomi dan Huawei

Rabu, 14 Mei 2025 - 15:03 WIB

Kadal Buta Buton: Spesies Baru yang Menyimpan Jejak Evolusi di Perut Tanah Wallacea

Minggu, 11 Mei 2025 - 13:49 WIB

Mall Pluit Junction Disulap Jadi EV Indonesia Center, Pusat Kendaraan Listrik Pertama di Jakarta

Sabtu, 10 Mei 2025 - 23:17 WIB

Telegram Meledak di 2025: Durov Sesumbar WhatsApp Bakal Tersingkir?

Sabtu, 10 Mei 2025 - 23:12 WIB

Duel Raksasa AI: Saat AS dan China Bertarung Rebut Takhta Teknologi Dunia

Berita Terbaru