Bandung, Mevin.ID – Minum kopi di malam hari sering kali dianggap tidak berdampak negatif jika seseorang merasa tetap bisa tidur nyenyak. Namun, menurut dr. Erta P.W., SpJP, FIHAM, spesialis jantung dari Klinik KERA, persepsi tersebut menyesatkan dan bisa berisiko bagi kesehatan jantung dalam jangka panjang.
Dalam video edukasi yang diunggah melalui TikTok, dr. Erta mengungkapkan bahwa meskipun seseorang terlihat tidur normal setelah minum kopi malam hari, tubuhnya – khususnya jantung – belum tentu dalam kondisi istirahat optimal.
“Bisa tidur itu tidak sama dengan tidur berkualitas. Jantung Anda mungkin masih bekerja keras karena efek kafein,” ujar dr. Erta.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Ia menjelaskan, kafein memiliki waktu paruh (half-life) sekitar 5–6 jam. Artinya, jika seseorang mengonsumsi kopi pukul 7 malam, separuh kafein masih aktif di tubuh hingga tengah malam, dan sisanya dibuang dalam 8–12 jam ke depan melalui ginjal. Kafein ini berperan sebagai stimulan yang dapat meningkatkan denyut jantung, tekanan darah, dan aktivitas sistem saraf.
Efek tersebut, lanjut dr. Erta, bisa mengganggu fase tidur dalam, khususnya N3 atau deep sleep, yaitu tahap tidur di mana terjadi pemulihan fisik maksimal. Pada fase ini, denyut jantung dan tekanan darah menurun, memberikan waktu bagi jantung untuk benar-benar beristirahat.
“Kalau tubuh gagal masuk ke fase deep sleep, otak mungkin istirahat, tapi jantung masih bekerja seperti siang hari,” katanya.
dr. Erta juga memperingatkan bahwa kebiasaan ini, jika berlangsung lama, bisa meningkatkan risiko tekanan darah tinggi, resistensi insulin, kelelahan kronis, gangguan mood, dan bahkan gangguan fungsi kognitif.
Lebih lanjut, ia menyinggung soal HRV (Heart Rate Variability) atau variabilitas detak jantung yang dapat menurun akibat konsumsi kafein malam hari. HRV yang rendah merupakan indikator risiko tinggi terhadap gangguan kardiovaskular.
“Banyak yang merasa sehat karena belum punya sakit jantung, padahal pola tidur buruk yang dipicu kopi malam bisa jadi jalan tol menuju hipertensi dan obesitas,” tegasnya.
Sebagai solusi, dr. Erta menyarankan untuk membatasi konsumsi kopi maksimal hingga pukul 3 sore, serta menghindari kopi dalam enam jam sebelum tidur. Ia juga menyarankan alternatif minuman malam hari seperti teh herbal, susu rendah lemak, atau air lemon hangat yang lebih bersahabat bagi jantung.
“Kalau kamu merasa sering lelah, jantung berdebar di malam hari, atau tidur tidak nyenyak, bisa jadi masalahnya bukan stres kerjaan. Tapi secangkir kopi yang kamu minum jam 7 malam,” pungkasnya.***