Nilai Ekspor Indonesia Februari 2025 Capai USD 21,98 Miliar, Naik 2,58% Secara Bulanan

- Redaksi

Senin, 17 Maret 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Grafik perkembangan ekspor dan impor Indonesia pada Februari 2025.

Grafik perkembangan ekspor dan impor Indonesia pada Februari 2025.

Jakarta, Mevin.ID – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai ekspor Indonesia pada Februari 2025 mencapai USD 21,98 miliar, meningkat 2,58% dibandingkan Januari 2025.

Kenaikan ini didorong oleh peningkatan ekspor non-migas, terutama pada komoditas lemak dan minyak hewani/nabati, mesin dan peralatan mekanis, serta logam mulia dan perhiasan.

Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti, menyatakan bahwa secara tahunan (year-on-year), nilai ekspor Februari 2025 juga mengalami kenaikan sebesar 14,05%.

“Peningkatan ini terutama didorong oleh ekspor non-migas, khususnya lemak dan minyak hewani/nabati, logam mulia dan perhiasan, serta besi dan baja,” ujar Amalia dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (tanggal).

Kinerja Ekspor Non-Migas

Komoditas lemak dan minyak hewani/nabati menjadi penyumbang terbesar dengan kenaikan 37,04% secara bulanan (month-to-month), memberikan kontribusi sebesar 3,71% terhadap total ekspor non-migas.

Diikuti oleh mesin dan peralatan mekanis yang naik 37,85% (kontribusi 0,92%) serta logam mulia dan perhiasan yang meningkat 16,45% (kontribusi 0,66%).

Sementara itu, ekspor migas juga mengalami kenaikan, terutama didorong oleh peningkatan nilai ekspor minyak mentah dengan kontribusi sebesar 0,56%.

Produk Unggulan: CPO, Besi dan Baja, serta Batubara

Produk unggulan Indonesia seperti batubara, besi dan baja, serta minyak kelapa sawit mentah (CPO) dan turunannya, menyumbang sekitar 30,48% dari total ekspor non-migas Februari 2025.

  • Nilai ekspor CPO dan turunannya naik 58,35% secara bulanan dan melonjak 89,54% secara tahunan.
  • Ekspor besi dan baja turun 6,20% secara bulanan, namun naik 19,52% secara tahunan.
  • Sementara itu, ekspor batubara turun 3,79% secara bulanan dan 19,73% secara tahunan.

Tujuan Ekspor Utama: Tiongkok, AS, dan India

Berdasarkan negara tujuan, ekspor terbesar Indonesia pada Februari 2025 masih didominasi oleh Tiongkok, Amerika Serikat (AS), dan India. Ketiga negara ini menyumbang sekitar 39,79% dari total ekspor non-migas Indonesia.

  • Ekspor ke Tiongkok tercatat sebesar USD 4,29 miliar, turun 6,02% dibandingkan Januari 2025.
  • Ekspor ke AS mencapai USD 2,35 miliar, naik 1,74%.
  • Sementara itu, ekspor ke India naik signifikan sebesar 35,05% menjadi USD 1,65 miliar.

Kinerja Kumulatif Januari-Februari 2025

Secara kumulatif, total nilai ekspor Indonesia selama periode Januari-Februari 2025 mencapai USD 43,41 miliar, meningkat 9,16% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

  • Ekspor non-migas menyumbang USD 41,21 miliar, naik 10,92%.
  • Sementara itu, ekspor migas tercatat sebesar USD 2,20 miliar, turun 15,82%.

Dengan kinerja ekspor yang tetap positif, pemerintah optimistis dapat mempertahankan momentum pertumbuhan ekonomi melalui peningkatan daya saing produk Indonesia di pasar global.***

Facebook Comments Box
Follow WhatsApp Channel mevin.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Mulai 2026, Dirjen Pajak Bisa Akses Saldo Rekening Digital dan Uang Elektronik
Indonesia Dorong Aturan Pasar Karbon yang Lebih Adil di COP30
Ekonomi Jabar Tumbuh, Pengangguran Ikut Naik: BI Sebut Ada Anomali
Stok Melimpah, Harga Beras Tetap Naik: Zulhas Beberkan Alasannya
Surat Peringatan Menkeu: Belanja Daerah Seret, Ekonomi Bisa Tersungkur
Redenominasi Rupiah: INDEF Ingatkan Ancaman Inflasi dan Rent Seeker
Pemerintah Siapkan Rp20 Triliun Bangun Peternakan Ayam untuk Pasok Program MBG
Pertumbuhan Ekonomi RI Kuartal III Melemah, Menkeu: Harusnya Bisa Lebih Tinggi

Berita Terkait

Minggu, 16 November 2025 - 18:26 WIB

Mulai 2026, Dirjen Pajak Bisa Akses Saldo Rekening Digital dan Uang Elektronik

Minggu, 16 November 2025 - 18:15 WIB

Indonesia Dorong Aturan Pasar Karbon yang Lebih Adil di COP30

Selasa, 11 November 2025 - 18:13 WIB

Ekonomi Jabar Tumbuh, Pengangguran Ikut Naik: BI Sebut Ada Anomali

Selasa, 11 November 2025 - 15:04 WIB

Stok Melimpah, Harga Beras Tetap Naik: Zulhas Beberkan Alasannya

Senin, 10 November 2025 - 11:20 WIB

Surat Peringatan Menkeu: Belanja Daerah Seret, Ekonomi Bisa Tersungkur

Berita Terbaru

Staf Ahli Menteri Kehutanan Bidang Perubahan Iklim, Haruni Krisnawati (tampak dalam layar) memberikan pemaparan terkait pasar karbon dalam Sidang CMA7 COP30 di Belém, Brasil. (Antara/HO/Kementerian Kehutanan)

Ekonomi

Indonesia Dorong Aturan Pasar Karbon yang Lebih Adil di COP30

Minggu, 16 Nov 2025 - 18:15 WIB