Pembangunan Rumah Korban Bencana Sukabumi Harus Segera Dimulai

- Redaksi

Jumat, 10 Januari 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat (Jabar), Bey Machmudin Memimpin Rapat Koordinasi

Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat (Jabar), Bey Machmudin Memimpin Rapat Koordinasi

Sukabumi, Mevin.ID – Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat (Jabar), Bey Machmudin, berharap proses pembangunan rumah hunian tetap bagi korban bencana di Kabupaten Sukabumi segera dimulai.

Pernyataan ini disampaikan Bey Machmudin usai rapat koordinasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Pemerintah Kabupaten Sukabumi, yang berlangsung di Aula Setda Pemkab Sukabumi, Provinsi Jabar pada Rabu (8/1/2025).

“Jawa Barat adalah daerah rawan bencana. Dengan adanya rapat ini, kami berharap Kepala Pelaksana BPBD dapat segera membangun hunian bagi warga terdampak,” ujar Bey Machmudin.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Kabupaten Sukabumi menjadi daerah prioritas dalam pengajuan Dana Siap Pakai (DSP) untuk pembangunan hunian tetap. Sepanjang 2024, BPBD Jawa Barat mencatat 1.763 kejadian bencana, termasuk banjir, tanah longsor, tanah bergerak, kebakaran, dan gempa bumi.

Lima daerah di Jawa Barat telah mengajukan DSP ke BPBD, di antaranya:

  • Kabupaten Sukabumi (8.145 unit rumah)
  • Kabupaten Cianjur (3.508 unit rumah)
  • Kabupaten Bandung (1.174 unit rumah)
  • Kabupaten Garut (204 unit rumah)
  • Kabupaten Bandung Barat (168 unit rumah)

Bey Machmudin menekankan bahwa hunian tetap yang dibangun harus mengadopsi konsep rumah tahan gempa, mengingat Kabupaten Sukabumi termasuk daerah rawan gempa bumi.

“Hasil kajian geologi menunjukkan bahwa lokasi pembangunan diperbolehkan, tetapi dengan catatan rumah yang dibangun harus tahan gempa sesuai rekomendasi Kementerian PUPR,” jelasnya.

Selain itu, tidak semua wilayah permukiman terdampak akan dipindahkan. Pemindahan hanya dilakukan pada lokasi yang dianggap tidak aman berdasarkan hasil kajian geologi.

“Kami memilih lokasi yang paling aman, misalnya dari tanah berbukit ke tanah datar. Ini penting agar masyarakat memahami dan memperhatikan rekomendasi,” tambahnya.

Merespons hal itu, Kepala BNPB, Suharyanto, menyatakan bahwa masa tanggap darurat di Sukabumi telah selesai dan saat ini memasuki tahap transisi darurat.

“Data dari kepala desa sudah dikumpulkan dan diverifikasi oleh tim terpadu. Hasilnya akan diajukan kebutuhan anggarannya ke BNPB, lalu ke Kementerian Keuangan. Kami memastikan proses ini berjalan cepat dan tepat,” ujarnya.

BNPB juga mendorong pelaporan kerusakan dilakukan secara bertahap agar pembangunan rumah hunian tetap dapat segera dimulai.

“Untuk rumah rusak berat, stimulan yang diberikan adalah Rp60 juta per unit, dengan desain rumah sederhana sehat tahan gempa,” jelasnya.

Lebih dari 10 penyedia yang direkomendasikan oleh Kementerian PUPR dan Kementerian PKP telah siap membangun hunian tetap di Sukabumi. Mereka akan bekerja sama dengan BPBD untuk memastikan masyarakat mendapatkan hunian yang layak dan tahan bencana.

Dengan langkah koordinasi ini, Pemprov Jabar dan BNPB berharap proses pemulihan bagi masyarakat terdampak bencana dapat segera terlaksana, sehingga mereka bisa kembali menjalani kehidupan normal di hunian yang aman dan nyaman. (*)

Penulis : Mardisoe

Editor : Adi Prakoso

Sumber Berita : Infopublik.id

Follow WhatsApp Channel mevin.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Jabar Tertib: Pemprov Gandeng Polda, Berlakukan Jam Malam untuk Pelajar dan Perketat Pengawasan
Siswa Sekolah Auliya Galang Rp1 Miliar untuk Bangun Sekolah di Gaza: Bukti Nyata Kepedulian Anak Bangsa
Tujuh Negara Eropa Bersatu Kecam Aksi Brutal Israel di Gaza: “Kami Tidak Akan Diam”
Kemensos Pastikan SLBN A Padjadjaran Tak Terusir, Tetap di Wyata Guna Usai Renovasi
Ketua DPRD Jabar Respons Aksi Walk Out Fraksi PDI-P: Wajar dalam Demokrasi, Tapi Harus Dikomunikasikan
Fraksi PDI-P Walk Out, Protes Dedi Mulyadi Dinilai Rendahkan DPRD Jabar
KPK Tetap Fokus Proses Hukum Hasto Kristiyanto Meski Tahu Lokasi Buron Harun Masiku
KPK Sita Rp1,8 Miliar Uang Tunai Berbagai Mata Uang Terkait Kasus Gratifikasi Mantan Bupati Kutai Kartanegara

Berita Terkait

Sabtu, 17 Mei 2025 - 23:15 WIB

Jabar Tertib: Pemprov Gandeng Polda, Berlakukan Jam Malam untuk Pelajar dan Perketat Pengawasan

Sabtu, 17 Mei 2025 - 16:43 WIB

Siswa Sekolah Auliya Galang Rp1 Miliar untuk Bangun Sekolah di Gaza: Bukti Nyata Kepedulian Anak Bangsa

Sabtu, 17 Mei 2025 - 16:39 WIB

Tujuh Negara Eropa Bersatu Kecam Aksi Brutal Israel di Gaza: “Kami Tidak Akan Diam”

Jumat, 16 Mei 2025 - 22:43 WIB

Ketua DPRD Jabar Respons Aksi Walk Out Fraksi PDI-P: Wajar dalam Demokrasi, Tapi Harus Dikomunikasikan

Jumat, 16 Mei 2025 - 22:37 WIB

Fraksi PDI-P Walk Out, Protes Dedi Mulyadi Dinilai Rendahkan DPRD Jabar

Berita Terbaru