Pemerintah Mulai Proyek “Sampah Jadi Listrik” di 7 Kota, Ditopang Perpres Baru

- Redaksi

Sabtu, 25 Oktober 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Foto udara: alat berat difungsikan untuk memilah sampah di tempat pembuangan akhir (TPA) Degayu di Kota Pekalongan, Jawa Tengah, Sabtu (22/3/2025). Pemkot Pekalongan menerapkan status darurat sampah hingga enam bulan ke depan usai Kementerian Lingkungan Hidup menutup lebih awal TPA Degayu dikarenakan kondisi sistem TPA tersebut open dumping atau pembuangan sampah secara terbuka. ANTARA FOTO/Harviyan Perdana Putra/foc.

Foto udara: alat berat difungsikan untuk memilah sampah di tempat pembuangan akhir (TPA) Degayu di Kota Pekalongan, Jawa Tengah, Sabtu (22/3/2025). Pemkot Pekalongan menerapkan status darurat sampah hingga enam bulan ke depan usai Kementerian Lingkungan Hidup menutup lebih awal TPA Degayu dikarenakan kondisi sistem TPA tersebut open dumping atau pembuangan sampah secara terbuka. ANTARA FOTO/Harviyan Perdana Putra/foc.

Jakarta, Mevin.ID — Pemerintah mulai menggarap proyek pengolahan sampah menjadi energi listrik di tujuh daerah. Langkah ini menjadi tindak lanjut Peraturan Presiden Nomor 109 Tahun 2025 tentang Penanganan Sampah Perkotaan, yang baru diteken Presiden Prabowo Subianto.

Rapat koordinasi terbatas yang dipimpin Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan (Zulhas), menyepakati bahwa pembangunan fasilitas waste-to-energy (WtE) akan dimulai di Bali, Yogyakarta, Semarang, Bogor Raya, Tangerang Raya, Bekasi Raya, dan Medan Raya.

Zulhas menyebut proyek ini sebagai upaya memotong persoalan sampah yang sudah bertahun-tahun menggunung di berbagai kota, sekaligus membuka sumber energi baru terbarukan.

“Mulai hari ini diputuskan pelaksanaan pembangunan fasilitas pengolahan sampah menjadi energi di tujuh daerah,” kata Zulhas dalam konferensi pers di kantor Kemenko Pangan, Jumat (24/10/2025).

Pengembangan infrastruktur ini akan didukung oleh perusahaan Danantara, dengan teknologi incinerator yang sudah banyak digunakan di negara lain. Sistem ini diharapkan mampu mengolah hingga ribuan ton sampah per hari dan mengubahnya menjadi pasokan listrik.

Namun lebih dari sekadar energi, pemerintah menilai proyek ini akan membuka lapangan kerja baru dan mengurangi ketergantungan daerah pada tempat pembuangan akhir (TPA) yang kian penuh.

Zulhas menambahkan, pemerintah menargetkan perluasan proyek secara bertahap:

“Hari ini tujuh daerah. Kita percepat supaya bisa bertambah tujuh lagi minggu depan, dan seterusnya, sampai menyentuh 34 daerah yang sudah darurat sampah.”

Sebelumnya, Presiden Prabowo menargetkan setidaknya 34 titik proyek WtE dapat selesai dalam dua tahun. Tahap awal diarahkan pada kota-kota dengan volume sampah harian terbesar.***

Facebook Comments Box
Follow WhatsApp Channel mevin.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Tarif Impor AS Turun, Petani Indonesia Nikmati Angin Segar Ekspor Kopi dan Kakao
Mulai 2026, Dirjen Pajak Bisa Akses Saldo Rekening Digital dan Uang Elektronik
Indonesia Dorong Aturan Pasar Karbon yang Lebih Adil di COP30
Ekonomi Jabar Tumbuh, Pengangguran Ikut Naik: BI Sebut Ada Anomali
Stok Melimpah, Harga Beras Tetap Naik: Zulhas Beberkan Alasannya
Surat Peringatan Menkeu: Belanja Daerah Seret, Ekonomi Bisa Tersungkur
Redenominasi Rupiah: INDEF Ingatkan Ancaman Inflasi dan Rent Seeker
Pemerintah Siapkan Rp20 Triliun Bangun Peternakan Ayam untuk Pasok Program MBG

Berita Terkait

Selasa, 18 November 2025 - 07:41 WIB

Tarif Impor AS Turun, Petani Indonesia Nikmati Angin Segar Ekspor Kopi dan Kakao

Minggu, 16 November 2025 - 18:26 WIB

Mulai 2026, Dirjen Pajak Bisa Akses Saldo Rekening Digital dan Uang Elektronik

Minggu, 16 November 2025 - 18:15 WIB

Indonesia Dorong Aturan Pasar Karbon yang Lebih Adil di COP30

Selasa, 11 November 2025 - 18:13 WIB

Ekonomi Jabar Tumbuh, Pengangguran Ikut Naik: BI Sebut Ada Anomali

Selasa, 11 November 2025 - 15:04 WIB

Stok Melimpah, Harga Beras Tetap Naik: Zulhas Beberkan Alasannya

Berita Terbaru