Bogor, Mevin.ID – Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Kementerian Perhubungan bersama Pemerintah Daerah Kabupaten (Pemkab) Bogor sedang mempersiapkan penataan layanan angkutan perkotaan yang sudah ada di wilayah Kabupaten Bogor.
Penataan itu merupakan langkah awal sebelum rencana penyelenggaraan angkutan umum massal dengan skema “buy the service” (BTS).
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala BPTJ, Suharto, menjelaskan bahwa di rute Cibinong – Ciparigi – Warung Jambu terdapat ribuan angkutan kota dan pedesaan.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Selain itu, di rute Ciawi hingga Cisarua atau Puncak, terdapat sekitar 450 angkutan kota (angkot) yang memiliki izin dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat, dan sebagian besar melayani angkutan Antar Kota Dalam Provinsi (AKDP).
“Prinsip kita adalah menggeser layanan angkutan tersebut, bukan menggusur. Layanan angkutan umum dengan skema BTS akan lebih efektif jika feeder-nya berupa angkot telah tertata dengan baik,” ungkap Suharto dalam rapat yang berlangsung pada Selasa (21/1/2025).
Hingga saat ini, distribusi angkot-angkot tersebut belum optimal, sehingga diperlukan mitigasi untuk menata feeder serta jaringan trayeknya agar dapat terintegrasi dengan baik. BPTJ bersama dengan pihak provinsi dan kabupaten tengah melakukan penataan yang diharapkan dapat diselesaikan dalam waktu dekat. Setelah penataan selesai, langkah selanjutnya akan didiskusikan kembali.
Layanan BTS merupakan solusi dari pemerintah untuk menyediakan angkutan umum massal yang modern di perkotaan. Dengan BTS, diharapkan standar pelayanan minimal yang tinggi dapat tercapai, dan pengguna angkutan umum dapat memantau perjalanan secara real-time menggunakan sistem pembayaran non-tunai (cashless).
Untuk melaksanakan layanan BTS, pemerintah daerah harus memastikan kesiapan teknis yang mencakup penentuan titik henti yang tepat, pengelolaan isu sosial yang mungkin muncul, serta kesiapan anggaran apabila layanan dialihkan ke pemerintah daerah.
“Kami terus mendorong setiap daerah untuk mempersiapkan wilayahnya dengan baik, agar penyediaan layanan BTS dapat berjalan lancar dan mampu meningkatkan kualitas transportasi perkotaan,” tambah Suharto.
Dukungan Pemkab Bogor
Sekretaris Daerah Kabupaten Bogor, Ajat Rochmat Jatnika, mengungkapkan bahwa Pemkab Bogor menyambut baik rencana integrasi sistem angkutan massal ini.
Saat ini, Pemkab Bogor tengah mempersiapkan kajian kelayakan terkait beberapa hal, seperti kelayakan park and ride, kesiapan koridor dari Cibinong menuju Ciparigi, serta perencanaan lokasi pemberhentian atau bus stop yang strategis.
“Untuk memastikan kualitas yang lebih baik, kami berharap diberikan waktu tambahan untuk mempersiapkan semuanya dengan matang. Kami akan mengajukan usulan ini dan mendorongnya pada tahun depan,” ujar Ajat.
Selain penataan angkutan, Suharto juga menyampaikan beberapa program kerja BPTJ yang sudah dilaksanakan di Kabupaten Bogor.
Beberapa di antaranya adalah pembangunan Skybridge Bojonggede, pembangunan lajur sepeda yang telah diserahkan ke pemerintah daerah, serta penyediaan fasilitas keselamatan jalan, seperti penerangan jalan dan rambu di kawasan Puncak dan jalur alternatif untuk meningkatkan keselamatan pada momen-momen liburan panjang.
Suharto mengapresiasi kontribusi dan kolaborasi yang telah terjalin antara BPTJ dan Pemkab Bogor selama ini, yang telah berperan penting dalam meningkatkan kualitas transportasi di wilayah tersebut. (*)