Kuningan, Mevin.ID – Pemerintah Kabupaten Kuningan secara resmi meluncurkan Program 100 Hari Kerja di sektor pertanian, yang ditandai dengan kegiatan panen dan tanam padi di Kelompok Tani Mukti I, Desa Buniasih, Kecamatan Maleber, pada Selasa (18/3/2025).
Program ini bertujuan untuk memperkuat ketahanan pangan serta meningkatkan kesejahteraan petani di wilayah Kabupaten Kuningan.
Komitmen Pemerintah dalam Pembangunan Pertanian
Bupati Kuningan, Dian Rachmat Yanuar menegaskan bahwa sektor pertanian merupakan pilar utama pembangunan daerah.
“Kegiatan tanam dan panen padi hari ini bukan sekadar rutinitas bercocok tanam, tetapi bagian dari strategi besar untuk memperkuat ketahanan pangan dan meningkatkan kesejahteraan petani,” ujarnya.
Pemerintah Kabupaten Kuningan berkomitmen penuh mendukung sektor pertanian melalui berbagai program, seperti:
- Penyediaan benih unggul bersertifikat untuk meningkatkan produktivitas.
- Bantuan alat dan mesin pertanian guna mempercepat proses tanam dan panen.
- Pendampingan intensif oleh penyuluh pertanian agar petani semakin mandiri dan inovatif.
- Pemanfaatan teknologi pertanian modern untuk meningkatkan hasil panen secara optimal.
“Program 100 Hari Kerja di sektor pertanian ini merupakan upaya untuk meningkatkan kesejahteraan petani, memperkuat ketahanan pangan daerah, dan mendorong kemandirian dalam menghadapi tantangan global,” tambah Bupati Dian.
Empat Program Unggulan dalam Program 100 Hari Kerja
Dalam acara tersebut, Bupati Dian meluncurkan empat program unggulan sebagai bagian dari Program 100 Hari Kerja:
- BERNAS (Benih untuk Rakyat Meningkatkan Produktivitas): Memberikan bantuan benih unggul dan genjah bagi petani.
- TANAM MASAGI (Tanam di Halaman Mitra Sinergi Jaga Inflasi): Program urban farming untuk meningkatkan ketahanan pangan keluarga.
- BANG PUPUK (Bantuan untuk Penebusan Pupuk): Memastikan petani mendapatkan pupuk bersubsidi tepat waktu.
- GPM PANDARINGAN (Gerakan Pangan Murah dalam Rangka Pengendalian Inflasi): Upaya pengendalian harga pangan melalui distribusi yang lebih baik.
“Keempat program ini bertujuan untuk mewujudkan visi Kuningan Melesat (Maju, Empowering, Lestari, Agamis, Tangguh) dengan menitikberatkan pada pembangunan inklusif dan berkelanjutan,” jelas Bupati Dian.
Kolaborasi dengan Berbagai Pihak
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Kuningan, Wahyu Hidayah menyatakan bahwa pemerintah daerah telah menjalin kerja sama dengan berbagai pihak, termasuk Polres dan Kodim, untuk mendukung produksi pangan, khususnya komoditas padi dan jagung.
Selain itu, Pemerintah melalui Perum Bulog meluncurkan Program SERGAP (Serap Gabah Petani) sebagai upaya memberikan kepastian harga bagi petani.
“Program ini menyerap gabah petani tanpa syarat kualitas dengan harga yang telah ditetapkan pemerintah, yaitu Rp6.500 per kilogram untuk Gabah Kering Panen (GKP). Dengan adanya SERGAP, petani tidak perlu khawatir akan fluktuasi harga saat panen raya karena hasil panen mereka tetap memiliki pasar yang stabil,” jelas Wahyu.
Penyerahan Bantuan Simbolis
Pada kesempatan tersebut, Bupati Dian menyerahkan bantuan benih padi (BERNAS) secara simbolis kepada beberapa kelompok tani, antara lain:
- Kelompok Tani Mukti I, Desa Buniasih
- Kelompok Tani Silih Asih, Desa Langseb
- Kelompok Tani Warga Saluyu 2, Desa Tambakbaya
- Kelompok Tani Margaluyu 1, Desa Cirahayu
- Kelompok Tani Silih Asih, Desa Ciawigebang
Harapan untuk Masa Depan Pertanian Kuningan
Wahyu Hidayah menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, petani, penyuluh pertanian, akademisi, dunia usaha, dan masyarakat luas agar program ini dapat berjalan optimal.
“Dengan semangat gotong royong, kerja keras, serta pemanfaatan teknologi pertanian modern, kita dapat meningkatkan hasil pertanian yang lebih baik dan berdaya saing. Semoga panen dan percepatan tanam padi ini membawa berkah dan kesejahteraan bagi kita semua,” pungkasnya.***





















