Bogor, Mevin.ID – Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor, Jawa Barat, akan melakukan pembebasan lahan menggunakan dana Belanja Tak Terduga (BTT) dari anggaran daerah untuk membangun jalan alternatif pengganti Jalan Shaleh Danasasmita, Kelurahan Batutulis, yang mengalami longsor. Langkah ini diambil untuk mengatasi keterbatasan akses transportasi bagi warga setempat.
“Pembebasan lahan akan dilakukan oleh Pemkot Bogor menggunakan dana BTT dan harus direalisasikan tahun ini, karena masyarakat yang terdampak saat ini hanya bisa menggunakan kendaraan roda dua,” kata Wali Kota Bogor Dedie A. Rachim usai rapat Kelompok Kerja Penanggulangan Bencana Hidrometeorologi di Balai Kota Bogor, Selasa.
Alasan Pembangunan Jalan Alternatif
Dedie menjelaskan bahwa pembangunan jalan alternatif ini diperlukan karena Jalan Shaleh Danasasmita belum bisa direhabilitasi.
“Di jalan yang longsor itu, di bawahnya terdapat sumber mata air dan saluran air. Jadi jika nanti diperbaiki pun, kemungkinan hal serupa bisa terjadi lagi di tahun-tahun berikutnya,” terangnya.
Saat ini, Pemkot Bogor telah mengidentifikasi dua opsi alternatif jalur, Alternatif pertama: Melalui area sekitar Sumur Tujuh dan Alternatif kedua: Melalui zona hitam.
Dukungan Pemerintah Pusat
Wali Kota Bogor menyatakan bahwa pembangunan jalan alternatif ini kemungkinan dapat meminta bantuan dari pemerintah pusat, mengingat status kebencanaan yang terjadi.
Selain itu, pemeliharaan underpass Batutulis yang juga terdampak longsor perlu menjadi perhatian bersama.
Dampak Longsor dan Pengalihan Lalu Lintas
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bogor, Marse Hendra Saputra, menjelaskan bahwa longsor di Jalan Shaleh Danasasmita telah menyebabkan pengalihan arus lalu lintas dari Bogor Selatan menuju Bogor Kota melalui jalur alternatif Cipinang Gading, BNR, dan Pabuaran ke arah Aston BNR.
Namun, jalur alternatif ini memiliki keterbatasan karena terdapat 8 hingga 10 titik penyempitan yang perlu diperbaiki.
“Saat ini, akses alternatif juga dibuka melalui Dekeng Pakuan Hills menuju Jalan Tajur, namun hanya bisa dilalui kendaraan roda dua dengan pembatasan waktu, yaitu dari pukul 05.00–09.00 dan 16.00–21.00 WIB,” kata Marse.
Prioritas Pemkot Bogor
Pembangunan jalan alternatif menjadi prioritas Pemkot Bogor untuk memastikan mobilitas warga tetap lancar, terutama bagi mereka yang terdampak langsung oleh longsor.
Dedie menegaskan bahwa pembebasan lahan dan pembangunan jalan alternatif harus segera direalisasikan untuk mengurangi dampak sosial dan ekonomi yang dialami masyarakat.
“Kami berkomitmen untuk menyelesaikan masalah ini secepat mungkin. Pembangunan jalan alternatif ini tidak hanya untuk mengatasi masalah saat ini, tetapi juga sebagai langkah antisipasi jangka panjang,” ujar Dedie.
Dengan adanya jalan alternatif, diharapkan mobilitas warga dan arus lalu lintas di Kota Bogor dapat kembali normal.
Selain itu, Pemkot Bogor juga akan terus berkoordinasi dengan pemerintah pusat dan pihak terkait untuk memastikan pembangunan jalan alternatif dan rehabilitasi underpass Batutulis berjalan sesuai rencana.
“Kami berharap dukungan dari semua pihak, termasuk masyarakat, untuk bersama-sama menghadapi tantangan ini dan memastikan Kota Bogor tetap aman dan nyaman bagi semua,” pungkas Dedie.***




















