Teheran, Mevin.ID – Ledakan demi ledakan terus menggema di langit Timur Tengah, tetapi bukan hanya kota yang runtuh—kepercayaan dunia akan perdamaian perlahan ikut hancur.
Dalam waktu kurang dari 65 jam, serangan udara Israel ke Iran telah merenggut sedikitnya 244 jiwa, termasuk wanita dan anak-anak. Jumlah korban luka melonjak menjadi 1.277 orang, sebagaimana dikonfirmasi oleh Juru Bicara Kementerian Kesehatan Iran, Hossein Kermanpour, pada Minggu malam (15/6).
Sementara asap hitam masih mengepul di atas Teheran, dunia mulai bergerak.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Delapan Komandan Senior IRGC Tewas
Kehilangan besar dialami Iran. Delapan komandan senior dari Divisi Kedirgantaraan Korps Garda Revolusi Islam Iran (IRGC) dikonfirmasi tewas dalam serangan udara Israel pada Jumat (13/6). Mereka disebut sebagai tokoh penting dalam struktur militer Iran yang selama ini berperan dalam pengembangan sistem rudal dan pertahanan udara.
“Para syuhada ini adalah penjaga langit republik. Mereka telah mengorbankan hidup demi kehormatan bangsa,” tulis media resmi IRGC, Sepah News.
Israel Kembali Menggempur, Iran Membalas
Tak lama setelah pengumuman duka dari Iran, Israel meluncurkan gelombang serangan baru, kali ini menyasar fasilitas peluncur rudal di Iran barat. Sebagai respons, Iran kembali membombardir wilayah Israel, menyebabkan dua orang luka dan menimbulkan kebakaran di sejumlah titik.
Militer Israel menyatakan sistem pertahanan udara mereka berhasil mencegat sebagian serangan, namun “ketegangan berada pada level tertinggi dalam dua dekade terakhir”.
Diplomasi Dimulai: Trump, Erdogan, dan Putin Buka Jalur Telepon
Ketika rudal terus diluncurkan, para pemimpin dunia membuka jalur diplomasi. Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mendesak Presiden AS Donald Trump untuk segera turun tangan dan menawarkan Turki sebagai mediator damai.
Trump sendiri mengonfirmasi bahwa ia telah berbicara dengan Presiden Rusia Vladimir Putin, membahas ketegangan Iran–Israel serta konflik Rusia–Ukraina.
“Putin, seperti saya, percaya perang ini harus segera diakhiri. Ia mengenal Iran dengan sangat baik,” tulis Trump di Truth Social.
Dunia Bertanya: Apakah Ini Awal dari Perang Regional?
Dengan korban yang terus bertambah dan intervensi global mulai mengemuka, para analis mulai mengkhawatirkan satu hal: apakah kita sedang menyaksikan awal dari perang regional baru di Timur Tengah?
Amerika Serikat dan Rusia, dua kekuatan dunia yang selama ini berseberangan di banyak isu, kini memiliki kepentingan bersama: mencegah eskalasi total antara dua kekuatan utama kawasan, Iran dan Israel.
Sementara itu, warga sipil—baik di Teheran maupun Tel Aviv—hanya bisa berharap pada satu hal: damai sebelum semuanya terlambat.**