Pesan Ayatollah Khamenei: Ketika Umat Islam Dituntut Bersatu di Tengah Luka Gaza dan Ujian Perpecahan

- Redaksi

Kamis, 26 Juni 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Foto : Kantor Berita AFP
Ayatollah Ali Khamenei adalah pemimpin tertinggi kedua Republik Islam

Foto : Kantor Berita AFP Ayatollah Ali Khamenei adalah pemimpin tertinggi kedua Republik Islam

Teheran, Mevin.ID – Dalam dunia yang kian panas oleh konflik dan kebencian, seruan Ayatollah Ali Khamenei kembali menggema dengan pesan yang sederhana namun kuat: umat Islam harus bersatu, di atas segala perbedaan.

Dalam sebuah pertemuan yang sarat makna spiritual, pemimpin tertinggi Iran itu mengundang para ulama Sunni dari berbagai penjuru negeri.

Pertemuan ini tak hanya menjadi momen simbolik menjelang Maulid Nabi Muhammad SAW dan Pekan Persatuan Islam, tetapi juga menjadi panggung untuk menyuarakan kembali nilai utama yang lama dikoyak oleh propaganda dan politik identitas: ukhuwah Islamiyah.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Identitas umat Islam adalah satu. Tidak ada batas negara yang bisa memisahkan itu,” ujar Khamenei dengan nada yang tegas namun penuh empati.

Luka di Gaza, Panggilan untuk Semua

Dalam pidatonya, Khamenei menyoroti penderitaan rakyat Gaza, yang menurutnya bukan hanya isu Palestina, tetapi luka kolektif umat Islam. Ia mengingatkan bahwa seorang Muslim tak boleh membiarkan saudaranya tertindas tanpa rasa peduli.

“Mereka yang diam terhadap Gaza, akan ditanya kelak oleh Tuhan,” katanya tegas.

Syiah dan Sunni: Jangan Biarkan Mereka Memecah Kita

Khamenei tidak menutupi kenyataan bahwa ada upaya sistematis memecah belah Syiah dan Sunni di berbagai wilayah, termasuk di Iran. Menurutnya, ini dilakukan melalui propaganda, tekanan ekonomi, dan rekayasa sosial untuk membenturkan umat dari dalam.

Namun ia menegaskan, persatuan bukan taktik politik—melainkan perintah suci dari Al-Quran.

“Mereka ingin memaksa kita saling mencurigai. Tapi kita tidak boleh terjebak.”

Ulama Sunni Menyambut Hangat

Yang menarik, suara dari para ulama Sunni yang hadir dalam pertemuan tersebut bukan sekadar hadir, tetapi menyambut penuh apresiasi terhadap sikap Khamenei. Mereka menilai Iran di bawah kepemimpinan Khamenei telah menjaga semangat persatuan, bahkan dalam tekanan dan propaganda.

“Kami melihat keikhlasan dan tekad nyata dari Republik Islam Iran dalam merangkul semua umat,” ujar Mawlavi Abdul-Rahman Chabahari, salah satu ulama dari Provinsi Sistan dan Baluchestan.

Mereka juga menyoroti pentingnya membangun kemajuan wilayah-wilayah mayoritas Sunni, bukan dengan segregasi, tapi dengan kolaborasi nasional.***

Follow WhatsApp Channel mevin.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Menteri ATR: 48 Persen Lahan Bersertifikat Dikuasai oleh 60 Keluarga
Gubernur Dedi Mulyadi Temukan Warga Miskin Konsumsi Makanan dari Sampah di Sekitar TPA Sarimukti
Putusan MK soal Pemisahan Pemilu Dinilai Lampaui Kewenangan, Dituding Timbulkan Kebuntuan Konstitusi
Fakta Baru Kematian Diplomat Kemenlu Arya Daru, Istri Tiga Kali Minta Kamarnya Dicek
Ayah dan Anak Jadi Tersangka Korupsi Minyak Mentah Pertamina, Kerugian Negara Capai Rp 285 Triliun
Mulai 14 Juli, Jam Masuk SMA/SMK/SLB di Jabar Dimajukan ke 06.30 WIB, MPLS Libatkan TNI-Polri
Mentan Akan Umumkan 212 Merek Diduga Jual Beras Oplosan
Jokowi Harap Nama Baiknya Dipulihkan Usai Kasus Ijazah Palsu Naik Penyidikan

Berita Terkait

Senin, 14 Juli 2025 - 09:51 WIB

Menteri ATR: 48 Persen Lahan Bersertifikat Dikuasai oleh 60 Keluarga

Minggu, 13 Juli 2025 - 22:45 WIB

Gubernur Dedi Mulyadi Temukan Warga Miskin Konsumsi Makanan dari Sampah di Sekitar TPA Sarimukti

Minggu, 13 Juli 2025 - 20:41 WIB

Putusan MK soal Pemisahan Pemilu Dinilai Lampaui Kewenangan, Dituding Timbulkan Kebuntuan Konstitusi

Minggu, 13 Juli 2025 - 20:34 WIB

Fakta Baru Kematian Diplomat Kemenlu Arya Daru, Istri Tiga Kali Minta Kamarnya Dicek

Minggu, 13 Juli 2025 - 20:05 WIB

Ayah dan Anak Jadi Tersangka Korupsi Minyak Mentah Pertamina, Kerugian Negara Capai Rp 285 Triliun

Berita Terbaru

Foto: Seorang ASN BKKBN Sulteng bernama Ariel Huma meninggal di Kabupaten Donggala. (dok. istimewa)

Editorial

Negara yang Sibuk Membangun, Tapi Lupa Jalan Pulang

Senin, 14 Jul 2025 - 08:51 WIB