Jakarta, Mevin.IF — Kepolisian Republik Indonesia (Polri) bekerja sama dengan Biro Investigasi Federal Amerika Serikat (FBI) untuk menyelidiki email berisi ancaman bom terhadap pesawat Saudia Airlines yang membawa jemaah haji asal Indonesia pada Selasa (17/6).
Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo mengatakan, koordinasi dengan FBI dilakukan untuk menelusuri identitas pemilik email yang memicu pendaratan darurat pesawat di Bandara Kualanamu, Sumatera Utara.
“Saat ini kita sedang berkoordinasi dengan FBI untuk meneliti email yang ada,” ujar Sigit di Lapangan Bhayangkara, Jakarta, Sabtu (21/6).
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Menurut Kapolri, ada sejumlah kejanggalan yang ditemukan dari hasil pemeriksaan sementara. Salah satunya, alamat email tidak sesuai dengan identitas pemilik sebenarnya.
“Selain itu, email ini terdeteksi berasal dari Arab Saudi,” katanya.
Meski demikian, identitas pengirim dan keberadaan email tersebut masih terus didalami lebih lanjut oleh penyidik.
Sebelumnya, pesawat Boeing 777-300ER dengan nomor registrasi HZ-AK32 milik Saudia Airlines yang mengangkut 442 jemaah haji Indonesia, terpaksa melakukan pendaratan darurat di Bandara Kualanamu setelah menerima informasi ancaman bom via email.
Pesawat awalnya terbang dari Bandara King Abdul Aziz, Jeddah, menuju Bandara Internasional Soekarno-Hatta, namun dialihkan ke Kualanamu sebagai langkah antisipasi keamanan.
Tim penjinak bom (Jibom) dari Gegana Polri dikerahkan untuk melakukan pemeriksaan menyeluruh, termasuk pada badan pesawat dan seluruh penumpang.
“Hingga selesai screening, tidak ditemukan benda-benda mencurigakan yang mengarah pada bom,” tegas Sigit.
Saat ini, pihak kepolisian bersama otoritas penerbangan dan mitra internasional terus mengusut pelaku pengirim teror dan motifnya. Keamanan seluruh jemaah haji dinyatakan tetap terjaga dan situasi telah terkendali.***